Complementary (Chapter 4) Present by RoséBear

3.7K 380 24
                                    


The Paradox of Lost Complementary


Kedua orang itu tidak bisa bicara secara bebas lagi di kebun anggur milik kakek Kai. Hingga pria tan menarik Kyungsoo kembali ke rumah.

"Dengar! Kita harus bicara."

Terlihat bagaimana ekspresi menolak Kyungsoo lalu tiba-tiba saja perempuan itu tersenyum ketika kakek Kai berpakaian rapi lengkap dengan keranjang dan pemotong anggur. Pria tua itu menyapa keduanya membuat Kai ikut menghentikan langkah.

"Aku ingin membawa Kyungsoo ke gudang penyimpanan. Bisa kupinjam sebentar saja underground cellar kakek?"

Kyungsoo tidak mengerti tempat apa yang sedang mereka bicarakan. Namun kakek Kai mengeluarkan kunci berantai dari saku pakaiannya.

"Ya. Mungkin Kyungsoo bisa mencoba beberapa wine seperti yang disukainya dokter Do."

Pria itu mengedipkan matanya. Membuat Kyungsoo mau tidak mau menganggukkan kepala dan benar-benar terlihat menggemaskan.

"Ya terima kasih..."

"Kakek?" Pria tua itu melanjutkan ucapan Kyungsoo. Sukses untuk membuat gadis itu menjadi canggung tapi Kyungsoo menolak dengan sebuah gelengan pelan.

"Kim-ssi."

"Ahhhh~ aku mendengar hubunganmu sangat baik dengan kakekmu dulu. Tidak apa... Aku tidak akan memaksa. Ya Kai, bawalah Kyungsoo ke dalam."

Kini kaki Kyungsoo kembali mengikuti langkah Kai. Melewati pintu kayu yang terpisah dari rumah utama. Gadis itu mengernyit, hanya ada lampu pijar dan satu jendela kaca. Beberapa barrel dan dua buah rak kayu.

Kai berjalan lebih dulu setelah mengunci pintu ruangan, menemukan penyanggah dengan anak tangga yang akan membawa mereka ke underground cellar keluarga Kim.

Kini Kyungsoo bisa melihat gudang penyimpanan anggur milik keluarga Kim.

Wow! dia tidak pernah melihat botol anggur sebanyak ini. Ayahnya memiliki ini tapi hanya satu lemari kayu dengan beberapa botol wine yang sangat jarang mendapat perhatian. Terletak di perpustakaan pribadi milik ayahnya. Setidaknya Kyungsoo beberapa kali pernah masuk menggunakan perpustakaan ayahnya semasa sekolah. Dia tidak tertarik karena disana memuat hampir semua buku-buku kedokteran.

"Bisakah aku mendapat perhatianmu sebentar Kyungsoo?"

Pundak Kyungsoo terasa merosot mendengar suara Kai. Kenapa tiba-tiba terdengar begitu dingin. Gadis itu duduk di kursi mini bar yang Kai tarik untuknya. Begitu juga dengan pria tan, duduk di sebelah Kyungsoo setelah mengambil sebotol anggur dan juga satu gelas bowl.

"Kau mau mencobanya lagi?"

"Tidak terima kasih. Harusnya Kai-ssi masih ingat aku pernah mengatakan tidak minum alkohol."

"Baiklah. Kau berhak menolak, begitupun denganku." Kyungsoo melihat Kai menghela napas. Seteguk anggur meluncur dengan mulus melewati tenggorokkan Kai.

"Bisakah kau memanggil namaku saja agar terdengar lebih baik. Kakek akan menertawakan aku saat mendengar penyebutanmu di namaku."

Kyungsoo memutar matanya bosan. Itu bukan masalah besar, kenapa pria tan harus mempermasalahkannya. Kyungsoo hanya merasa perlu menjaga jarak pada Kai. Untuk itulah dia memberikan penyebutan itu. Sepertinya sekarang dia harus menghapus jarak itu lagi.

"Ya."

"..."

"Kai?" Kyungsoo mencoba memanggil Kai setelah pria itu meneguk tuangan ketiga wine.

COMPLEMENTARY  [KAISOO FF COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang