Chapter 1: Black Area and O'Child

1.2K 126 14
                                    

Index:

Black area: bagian dari internet dimana ada kemungkinan tetap terhubung ke internet tanpa terdeteksi.

Blind area: jaringan internet di dalam internet dimana semua koneksi akan terputus selama beberapa detik.

Chip: software.

Cyberviral: virus komputer.

Cyber-walker: pengguna internet, secara spesifik di sebut sebagai player/hacker.

Ether-net: internet.

IP adress: alamat numerik yang ditetapkan untuk sebuah komputer yang memanfaatkan Internet Protocol dalam bentuk susunan angka biner.

IP transmitter: code command yang dikirim dalam bentuk angka biner dan bertujuan untuk mengirim IP adress penerima pada pengirim IP transmitter.

Player: hacker.

Walker: pengguna internet.

.

.

.

Liv adalah virus. Tak bisa dikatakan orang, ataupun benda tak nyata. Dia benda mati, tapi dia hidup. Dia bisa berpikir, bisa memiliki perasaan. Dan Liv, harus membobol Europol demi penciptanya, B. Sementara, ia menemukan seorang teman baru, O'Child.

.

.

.

In Liv's Mind...

"Sudah ku katakan padamu, Liv, berhenti bermain-main di jaringan amatir. Kenapa kau selalu membantahku? Ada banyak player yang ingin mendapatkanmu. Bagaimana kalau mereka menangkapmu di jaringannya? Bagaimana jika identitasku terungkap?"

Aku bergeming kala B, penciptaku, mengomel tanpa henti sementara jemarinya sibuk bermain di keyboard komputer 128 bit kebanggaannya. Sesekali ia melirik ke arahku, seolah menunggu jawaban dariku padahal aku tak tahu harus menjawab apa.

"Kau mendengarku 'kan? Hari ini kau datang ke jaringan O'Child, dan hampir saja terperangkap anti-virus miliknya. Kurasa kau sendiri bisa mengakses kemampuan O'Child bukan? Kenapa kau di sana?"

Aku masih bergeming. Alis B bertaut, menatapku benar-benar serius dan membuatku ingin sekali melarikan diri ke black area sehingga tak harus menghadapi kemarahannya.

"Tsk, kenapa kau tidak menjawab—ah, aku belum menyalan speaker, rupanya."

Jemari B sekarang bergerak menekan tombol kecil di sisi komputernya. Ia membalik kursinya, menghadapku. Tidakkah ia tahu aku diam karena tak ingin menjawabnya?

"Liv?" panggil B.

"Aku di sini, B." sahutku, masih saja aku sering terkejut dengan bagaimana B bisa mengubah resonansi sistemku menjadi sebuah frekuensi suara perempuan.

"Apa yang kau lakukan di jaringan O'Child?" tanyanya benar-benar dengan nada serius.

Kukeluarkan helaan nafas pelan, seperti yang sering B lakukan saat ia kesal. Dan tindakanku membuat senyum kecil tersungging di wajah B, ia pasti merasa tindakanku sangat lucu.

"Ayolah, Liv, aku tidak suka kau mengabaikanku." ia mengerang pelan.

Menyerah, aku akhirnya menghubungkan sistemku dengan jaringan speaker milik B, mencari resonansi suara yang tadi kugunakan.

CODE NAME LIV [finished]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang