Ryosuke mengelus lembut kepala wanita dalam dekapannya itu..
"Gomenne... pasti kau lelah...." bisiknya lembut
Wanita itu menggeleng
"Belum lelah?!? Sudah 3 hari permainan ini berlanjut.. KAU BELUM LELAH?!? SERIUS?!?"
"Baka...bukan soal lelahnya yang aku jawab" wanita itu kembali mengeratkan pelukannya di dada bidang Ryosuke
"Aku menikmatinya, Ryosuke...kurasa virus hentaimu itu sudah menyerangku...""Tampaknya ke-hentai-anmu sudah melebihiku... apa pula itu posisi tiap kali berubah...ngaku! belajar dari mana kamu??" tanya Ryosuke sambil mengeratkan pelukannya
"Apa gunanya handphone dan internet..." bisik Yuri pelan
Ryosuke tertawa mendengar jawaban istrinya yang bisa dikatakan polos namun sudah tak polos itu...
Mereka sudah melakukannya 3 hari berturut-turut sejak tinggal di rumah itu....
Dalam sehari berapa ronde?? Jangan di tanya.....
Dengan tidak adanya pembantu, mereka bebas melakukannya dimana saja dan kapan saja..."Ryo~"
"Hm??"
Yuri tidak menjawab, tapi makin mempererat pelukannya.
"Boleh aku tidur seperti ini??" tanyanyaRyosuke tertawa..
Sejak pertama kali mereka melakukannya di rumah, Yuri menjadi lebih manja...
Dia suka memeluk dan dipeluk, mencium dan dicium...
Tiba-tiba duduk di pangkuan Ryosuke, lalu menyenderkan tubuhnya pada Ryosuke atau terkadang dia duduk menghadap Ryosuke lalu menciumi bibir Ryosuke....
Saat Ryosuke melakukan sesuatu, Yuri suka memeluknya dari belakang.
Bahkan terkadang Yuri suka meminta digendong oleh Ryosuke...Ryosuke senang memanjakan Yuri..
Bukan karena dia takut Yuri sedih atau apa, tapi dia memang ingin memanjakan Yuri...
Ryosuke juga sangat suka memeluk pinggang Yuri..
Entah kenapa rasanya pinggang Yuri itu sangat pas di lengannya, ditambah reaksi Yuri saat Ryosuke memeluk pinggangnya..."Aishiteru.." bisik Ryosuke sambil mengelus kepala Yuri
Yuri mengangkat kepalanya yang semula berada di dada Ryosuke..
"Aishiteru, Ryosuke" bisiknya lalu mencium bibir Ryosuke
Ryosuke tersenyum, lalu memeluk tubuh Yuri dengan erat dan menyelimuti tubuh mereka yang tidak berbalut sehelai benang pun dengan selimut....
"Yuri~"
"Hm??"
"Boleh aku bertanya sesuatu??"
"Apa??" Yuri melepaskan pelukannya dan memindahkan kepalanya ke bantal dihadapan Ryosuke
"Apakah sekarang ini kau bahagia??" tanya Ryosuke
Yuri terdiam, menatap kedua mata Ryosuke, lalu mengelus pipi Ryosuke
"Perlukah jawaban??"Ryosuke diam menatap Yuri
Yuri tersenyum lebar lalu memeluk Ryosuke kembali dengan sangat erat..
"Kau pasti merasakan hal yang sama juga..."Tanpa melepas pelukannya, Yuri mengaitkan kakinya pada kaki Ryosuke
"Aku tidak akan melepaskan kebahagiaanku untuk selamanya!!" katanya sambil memeluk Ryosuke dengan sangat erat"Yu-yuri... jangan...jangan bunuh kebahagiaanmu ini....*uhuk*....aku sesak...."
"Ahh! GOMEN!!" Yuri melonggarkan pelukannya, lalu menatap Ryosuke
"Maaf..terlalu kencang ya??"Ryosuke tertawa..
"Kau tidak perlu memeluknya sekencang tadi, kebahagiaanmu tidak akan pergi... karena aku juga tidak akan melepaskan kebahagiaanku...."
Ryosuke menempelkan keningnya pada kening Yuri dan hidungnya pada hidung Yuri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting for You (Completed)
FanfictionPernikahan yang dipaksakan oleh karena kepentingan bisnis.. Chinen Yuri harus meninggalkan kekasihnya dan menikah dengan Yamada Ryosuke yang sama sekali tidak dikenalnya.