#1 Cinderella yang Tersesat

12.4K 367 40
                                    

"Hosh.. hosh.. hosh.."

Yeoja itu mengenggam erat gaunnya, nafasnya berburu menetralkan jantungnya yang terpompa karena berlari.

Kini langkahnya goyah menyusuri lorong bernuansa putih itu, semakin melangkah.. kakinya semakin gemetar dan membuatnya semakin mengeratkan genggaman pada gaunnya.

"Appa.."

Tangannya bergetar ketika ia sampai diruangan yang hanya diisi oleh adik laki lakinya yang bersimpuh, Park Jimin.

Jimin menoleh dan segera memeluk tubuh kakaknya yang bergetar hebat.

"Nuna.."

Mata kakaknya hanya terfokus melihat bingkai foto ayahnya dikelilingi bunga, diatas peti kayu dihadapannya.

Tangannya berganti meremas jas Jimin
"Katakan..ini hanya lelucon kan Jim? Katakan kalau ini adalah kebohongan..ya kan?" ucapnya menatap Jimin, mencoba mengelak dan mengharap anggukan dari adiknya itu

Jimin makin memeluk kakaknya dengan erat

"Cepat katakan! Iya kan?? Ini pasti kebohongan! YA KAN?!" suaranya makin goyah.
Yeoja itu kemudian meronta, air mata nya mengalir bersama dengan amarahnya dan rasa kehilangan yang mendalam

"APPA!!! Kenapa kau berbohong?! Kau bilang kita akan berlibur, kau bilang akan sembuh setelah hari ini, kau bilang kau tak akan meninggalkan kami!! Appaaa! Aku membencimu! Hiks ~ Aku membencimu.."

"Nuna! Suzy Nuna! Tenanglah..Appa sudah pergi.." Jimin kembali memeluk erat kakaknya yang masih meronta dan meluapkan kesedihannya.

Beberapa waktu kemudian, tubuh yeoja itu makin lemas dan terduduk sendu

"Appa membohongi kita Jim.. Appa wae? Hiks Appa...padahal aku sudah melakukan ini.." yeoja itu menangis terisak di duduknya, memegang erat gaun pernikahan yang sedang dipakainya.

Hari ini adalah hari pernikahannya. . .

Mungkin ini adalah bukan pernikahan yang diimpikan setiap gadis, termasuk Suzy.
Pernikahan paksa dengan seseorang yang telah ber-istri. Ya . . Ia menikah dengan Laki-laki yang telah memiliki Istri sah. Artinya Suzy kini telah resmi menjadi istri kedua.

Demi kesembuhan sang Ayah yang sangat ia sayangi, Suzy bahkan sudah melepas mimpinya..

Beasiswa nya menjadi Desainer..

Dan hidup nya..

Tapi apa ini??

•••

Jimin yang baru saja selesai melakukan upacara pemakaman menghela nafas, kemudian duduk disamping kakaknya dan mengamati tiap inci wajah kakaknya

"Nuna.."

"Kenapa Tuhan sangat membenciku Jim?" lirih Suzy sambil memeluk lututnya yang bahkan kini sudah mati rasa karena diposisi seperti itu terlalu lama.

Jimin menyesal dilahirkan setelah Suzy, kalau saja ia yang anak pertama, kalau saja ia Oppa, mungkin semua tanggungan ini jadi tanggung jawabnya dan ia yang memikul beban Suzy

'Tunggulah sebentar Nuna'

Ia bertekad belajar serius dengan sekolahnya dan mengganti setiap tetes air mata kakaknya dengan senyuman. Itu mimpinya saat ini.
Jimin mengelus pundak kakaknya, ia juga sedih, sangat sedih malah. Tapi dia harus kuat dan tidak membuat kakaknya semakin kalut.

"DIA mengambil semua yang kusayangi, merampas setiap kebahagiaan yang baru sekejap kurasakan, DIA---"

"Jadi aku bukan salah satu orang yang Nuna sayangi??" potong Jimin

Orang KetigaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang