Dingin dan terasa semakin dingin, ada banyak hal ingin diungkapkan tapi ada banyak hal pula yang masih menjadi momok di dalam pikirannya. Suzy merasakan kehangatan begitu tetesan air mata itu mengalir di tangannya kemudian ia memutuskan membuka mata, tangan Suzy yang satunya mengulur dan melepaskan benda di depan mulut dan hidungnya, membuat orang yang sedari tadi menggenggam tangannya yang lain terkaget
"S..Suzy??"
Suzy menoleh menatap Soojung yang berderai air mata,
Soojung panik melihat Suzy tiba-tiba membuka mata dan bereaksi.
"Aku..Aku akan memanggil dokter!" ucap Soojung dan akan beranjak, tapi tangan Suzy tak melepasnya membuat ia tertahan
"duduklah.." lirih Suzy
Tanpa mengatakan apapun Soojung menurut, duduk di tempatnya kembali, mereka dalam keheningan beberapa waktu. Sampai pada akhirnya Suzy bersuara
"Ayo bertemu lagi sebagai seorang teman"
Soojung mulai menangis lagi kala Suzy berucap demikian, sebisa mungkin Soojung menunduk menahan isakan
"maafkan aku -hiks- maafkan aku"
Suzy menatap dalam Soojung yang menunduk "Bohong kalau aku tidak membencimu.." ucapnya
Benar. bohong kalau dia tidak benci Soojung, tapi.. ia tahu kebencian sebesar apapun tak akan pernah membawa ibunya kembali , ataupun mengembalikan Ayahnya
"..aku sangat membencimu.. hingga aku ingin melenyapkanmu dengan tanganku sendiri---" terdengar isakan dari Soojung "tapi lalu.. akan ada lagi orang-orang sepertiku yang akan tidak terima dengan kematianmu, akan ada lagi orang-orang yang terluka dan saling membenci. Shireo! Aku tak mau mengulang lingkaran kelam ini!"
Suzy meringis merasakan beberapa bagian tubuhnya yang masih sakit, lalu memejamkan matanya
"..Setelah ini mari kita seperti tak saling mengenal. Aku sungguh tak ingin melihatmu. Apapun yang kau lakukan sekarang, begitu menyakitkan buat kita berdua. ─ Mulailah hidupmu dan akan ku mulai hidupku.."
"Suzy a---" Soojung menggeleng dan berusaha meraih tangan Suzy lagi
meski tak dilihat oleh Suzy, Suzy menghidari tangan Soojung
"Soojung.. Pergilah ─ Setelah aku membuka mataku, aku memutuskan semua hubungan denganmu. tak ada lagi nama Soojung ataupun yang lain dalam hidupku. Biarkan aku memulai hidupku sendiri. ─ Jika kita bertemu lagi suatu saat.. Ku harap saat itu kita saling mengenal sebagai seorang teman."
"Suzy a... Mianhe~"
.
.
.
Suzy meminum lagi kopinya, mengingat pertemuannya dengan Jongin dan dengan dua orang itu. Masalalu yang coba ia kubur dalam seolah muncul ke permukaan. Pandangannya menatap lurus pemandangan kota malam hari dari halaman butiknya.
Ia tersenyum miring
"Aku melihat kalian lagi . . . tapi tetap sama, kalian tetap menjadi alasan dari rasa sakit ini" gumam Suzy, lalu menelepon seseorang
.
.
.
"Kau tahu.. Aku paling benci menyetir. Tapi melihatmu begini, aku terpaksa melakukannya!" Soojung menghela nafas saat Jungkook hanya diam saja
KAMU SEDANG MEMBACA
Orang Ketiga
FanfictionSetiap kisah menceritakan orang ketiga adalah perusak hubungan. Orang Ketiga adalah orang yang keji. Orang ketiga tidak lebih dari benalu. But well ~~ Orang Ketiga tidak selalu buruk ÷÷÷÷÷÷÷ Ini adalah kisah dari Si-Orang-Ketiga