Part 3

1.3K 40 1
                                    

"Pada kesempatan ini saya mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan sekalian, yang mana telah memilih dan memberikan kepercayaan kepada saya menjabat sebagai ketua OSIS pada periode ini. Dan terima kasih pula saya sampaikan kepada Bapak dan Ibu pembina yang telah memberi amanat kepada saya.
Sebelum saya memulai melaksanakan tugas dan kewajiban saya, maka saya berharap agar para rekan -rekan segenap anggota dan pengurus membantu saya dengan semangat. Karena saya menyadari betapa banyak kelemahan-kelamahan dan kekurangan-kekurangan yang saya miliki. Tanpa bantuan rekan-rekan sekalian, tentu saya tak akan bisa melaksanakan program OSIS dengan baik. Keberhasilan program-program OSIS dalam periode yang akan datang  ini akan berhasil jika rekan-rekan semua mendukung dan berpartisipasi. Sekian dari saya" Agra mengakhirinya dan berpindah ke belakang

"Dan itu dia tadi kata sambutan dati Ketua OSIS kita yang baru dan semoga kita semua dapat bekerja sama untuk mewujudkan SMA Gempita yang lebih baik untuk ke depannya, mungkin cukup sekian untuk pagi hari ini apabila ada kesalahan sya memohon maaf, tanpa penghormatan bubar barisan jalan" kepala sekolah mengakhiri kegiatan pagi itu dan seluruh siswa berhamburan menuju kelasnya

***

Setelah jam pelajaran selesai Zahra dan kedua sahabatnya memutudkan untuk makan di kantin

"Sumpah tadi tuh Agra keren banget, gak nyangka gue dia bisa ngomong segitu panjang, padahal kan dia spesies manusia paling irit ngomong di muka bumi"Deta dengan semangat menghayalkan kejaduan tadi pagi di lapangan dan hanya ditanggapi senyuman oleh Zahra dan Rena

Mereka bertiga duduk di meja paling pojok karena itu adalah tempat favorit mereka

"Kalian mau makan apa? Biar gue yang pesan"Zahra menawarkan diri

"Gue hari ini mau makan bakso kodong aja deh minumnya jus jeruk aja terus es nya dikit aja"ucap deta

"Gue samain aja Ra, biar gampang"sambung Rena

"Oke klo gitu kita samain aja semuanya, gue pergi dulu yah"Zahra berlalu dari hadapan kedua sahabatnya dan menuju tempat pemesanan makanan

"Mang, bakso kosongnya tiga sama jus jeruk tiga tapi es nya dikit ya Mang"ucap Zahra

"Siap neng, ditunggu yah"

Zahra menunggu sambil memperhatikan seisi kantin

Tak lama kemudian para murid perempuan berteriak histeris

Apalagi yang membuat mereka seperti itu kalau bukan karena cowok famous di sekolah ini yaitu Zean dkk

Zahra memutar bola matanya malas, selama berhubungan dengan Zean hanya orang terdekat yang mengetahui bahwa mereka berpacaran

Alasannya sih kalau kata Zean dia tidak mau Zahra dilabrak sama fans Zean yang pada umumnya cabe-cabean dan sekarang Zahra tidak perlu khawatir lagi akan hal itu karena hubungan mereka sudah berakhir

"Ini neng pesanannya"Zahra mengambil uang dari sakunya dan mengambil nampan berisi pesanannya

"Makasih ya mang" ucap Zahra dan berlalu

Zean yang menyaksikan Zahra membawa nampan dengan kesusahan berjalan mendekati Zahra

"Biar aku bantu"tawar Zean

"Gak perlu, aku bisa sendiri"tolak Zahra dan pergi meninggalkan Zean

Zean terdiam dan memperhatikan Zahra dengan raut marah

"Ehh bro kok Zahra jadi jutek gitu, gak seperti biasanya"Nando berujar memperhatikan Zahra

"Kita udah putus"Zean pergi meninggalkan kantin

"what? Serius lo?" Nando tidak percaya dengan ucapan Zean

"Emang gue pernah bercanda kaya gini sama kalian?"

"Masa iya sih bro kalian putus, Zahra kan cantik gitu kok dilepas"sambung Rizal

"Udahlah kenapa malah kalian yang repot orang gue yang putus"jawab Zean

Zean merebahkan dirinya di sebuah sofa yang ada di rooftop sekolah, tpat ini adalah basecamp mereka

"Gapapa sih lo putus sama Zahra orang cewek penyakitan gitu, masih banyak yang lebih baik dari Zahra"Nando asal ceplos mengucapkan kalimat itu

"Lo ngomong apa barusan?" Zean bangkit dari tidurnya dan menghampiri Nando

"Kan lo sendiri yang bilang waktu itu klo Zahra emang gak ada gunanya buat lo dan lo cuma jadiin dia mainan doang"jawab Nando santai

Zean tampak tidak seperti biasanya mendengar ucapan Nando, Zean juga heran dengan respon yang dia berikan

"Jangan pernah lo ngomong kaya gitu soal Zahra klo lo masih mau berteman sama gue"Zean pergi meninggalkan Nando dan Rizal

"Kenapa sih tu anak, kemarin dia yang jelekin Zahra, lah sekarang giliran Zahra ninggalin dia malah dia yang ngejar" tanya Nando kepada Rizal

Rizal tidak mau ambil pusing dan hanya mengedikkan bahunya

***

Jam pelajaran bersama bu Retno terasa sangat lama berakhir, berkali-kali siswa di kelas Zahra menguap dan melirik ke arah jam

Zahra yang juga mengantuk memutuskan untuk ke kamar mandi

"Bu, saya izin ke toilet ya" ucap Zahra

"Yasudah jangan lama-lama karena setelah ini akan ada latihan" balas bu Retno

Zahra berjalan dengan wajah menunduk hingga dia sampai di depan toilet

Zahra masuk ke dalam dan mulai membasuh wajahnya, rasnya hari ini Zahra merasa sangat bosan tanpa tahu penyebabnya, setelah merasa matanya tidak mengantuk lagi Zahra keluar dari toilet dan duduk di bangku panjang yang ada di dekat toilet untuk mengikat tali sepatunya yang lepas

"Bagaimana sekolah ini bisa maju, kalau siswanya saja membolos di jam pelajaran"sebuah suara bariton menghampiri telinga Zahra membuatnya mengangkat kepala untuk melihat siapa pemilik suara itu

"Kalau ngomong bisa kan gak asal nuduh orang"balas Zahra

Zahra bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan sang Ketua OSIS Agra Maisan

Agra pun pergi meninggalkan tempat itu, dan tidak habis pikir dengan gadis yang ditemuinya di depan toilet, sebenarnya Agra tidak bermaksud mengatakan kalimat tersebut, tapi begitu ia ingin menyapa kalimat seperti itu meluncur dengan sendirinya.





Jangan lupa vote dan comment yah guys
Mohon maaf kalau banyak typo

Happy reading



RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang