2. Berlibur

5.5K 445 23
                                        

.

.

Hari ini singto berencana melakuakn liburan bersama kedua anaknya dan juga istri- suaminya yang sudah melakukan cuti. Krist sengaja meminta cuti pada Ice yang tentunya tidak krist dapatkan dengan mudah, Tapi berkat kekeras kepalaan yang di miliki oleh Krist dan tentunya ancamannya yang membawa nama pacarnya krist berhasil mendapatkan cutinya.

Terlihat Krist yang sibuk memasukan makanan pada kotak bekal yang akan mereka bawa nantinya.

"Kit, apa ini tidak berlebihan? Kita hanya pergi shari tapi kau begitu banyak membawa baju Na dan Pai, juga makanan"

Singto melihat Krist heran, dia merasa bahwa sang istri- suaminya itu begitu berlebihan. Mereka hanya akan kepantai satu hari tapi Krist membawa pakaian yang akan menginap dua hari untuk anak-anaknya.

"Tentu saja tida P' Sing, kau tau bukan kalau Na dan Pai itu sangat tidak bisa diam dan aku yakin mereka akan megotori bajunya bila bermain. Maka dari itu aku membawa banyak persediaan baju untuk mereka P'. "

Singto yang mendengar itu tersenyum manis menatap Krist yang masih setia memasukan bekal mereka. Dan mencium kepala krist sejenak.

"Kalau begitu kami akan menunggu dimobil mommy~"

Krist yang mendengar itu melotot pada Singto,sedangkan Singto langsung berjalan dengan cepat seblum kena pukulan sayang dari Krist. Memang benar Kristyang menganggung juga melahirkan kedua anaknya. Tapi jangan lupakan Krist masih seorang pria walau dia adalah pria yang cukup berbeda, tapi masa iya di panggil mommy, walau Krist yang menjadi bottom dan melahirkan kedua anaknya tetap saja dia tidak terima bila di panggil mommy.

"Awas kau P' Sing"

.

.

Hampir sepuluh menit Singto, Na dan Pai yang sedang asik dengan boneka dombanya menunggu Krist di dalam mobil, terlihat kerutan kesal pada wajah Na melihat sang papa belum juga datang, tidak taukah papanya bahwa Na sudah sangat tidak sabar mau bermain di pantai.

"Daddy, dimana papa? Kenapa papa lama sekali?"

Singto yang mendengar gerutuan anaknya hanya tersenyum manis dan mengusap sayang rambut halus Na.

"Sabar sedikit Na, papa sebentar lagi pasti akan datang"

Tak berapa lama krist datang dengan tas yang berisikan makanan yang dia bawa untuk piknik. Sebelumnya krist kunci pintu dan masuk ke dalam mobil Singto yang sudah dihuni oleh satu mahluk tampan dan dua mahluk kecil mengemaskan.

"Apa papa sangat lama? Maaf ya"

Krist tersenyum menampakan giginya yang kecil juga lesung pipinya yang begitu terlihat menawan. Yang tentu akan menghipnotis siapa pun yang melihat termaksud Na. walaupun Na sering kesal Karena keterlambatan Kirist tapi Na tidak akan pernah bisa marah pada pria yang melahirkannya.

"Oke, tapi papa harus mentraktir kita ice cream, deal?"

Krist terlihat berfikir dengan bibirnya ynag di kerutkan tanda berfikir, dan tersenyum manis mengulurkan tangannya tanda dia menyetujuinya.

"baiklah, tapi hanya satu cup ice cream dan tidak lebih. Karena papa tidak mau gigi kalian sakit dan berlubang"

Pai dan Singto tersenyum senag dengan kesepakatan yang di buat oleh krist dan Na.

"OKE!!!"

"Ayo kalau begitu kita berangkat. Semua pasang sabuk pengaman kalian"

Singto mulai menyalakan mobil dan pergi melajukannya. Di dalam perjalanan tak henti-hentinya Na dan Pai menyanyikan lagu yang ia hapal. Dan celotehan lucu mereka mengiringi perjalan keluarga kecil itu dengan penuh kehangatan dan keceriaan.

.

.

Hari ini begitu menyenagkan terlihat kecerian Na dan Pai yang saling berlari mengejar bola, Pai sepertinya lupa pada Yut sang boneka, dia seperti tidak memperdulikan Yut dan berfokus bermain bersama Na. Krist senang melihatnya.

"Krist, kenapa kau terlihat lebih cantik hari ini?"

Singto menatapi Krist begitu dalam, Krist yang di berikan pertanyaan seperti itu dari singto hanya menatap heran, dan tersenyum menampilkan lesungnya dan mendorong wajah singto yang dekat dengannya.

"P' Sing apa kau sedang sakit? Aku ini Pria. Mana ada pria yang cantik"

"Tentu saja ada Kit, kau buktinya"

Krist rasa singto sedang ngelantur sekarang, Krist hanya geleng-gelleng kepala melihat Singto yang menurutnya sudah mulai lelah.

"Terserah pada P'Sing saja"

Singto yang mendengar itu tersenyum dan mendekatkan mukanya pada muka Krist yang tidak begitu jauh, didaratkannya bibir merah tipisnya pada pipi putih bersih krist. Yang tentu saja membuat Krist kaget, dia menoleh pada Singto yang kini sedang tersenyum yang sialnya terlihat tampan sekali.

"Terimakasih Krist hari ini begitu menyenagkan"

Krist yang mendengar itu tersenyum pada Singto dan mengalih tatapannya pada Na dan Pai, Krist yakin wajahnya akan sangat merah bila menatap Singto terlalu lama.

"Terimakasih juga P' sudah mau memberikan waktu P' menemani aku dan anak-anak"

Singto yang masih menatap Krist dan berlih menatap tangan Krist yang berada disampingnya dan membawa tangannya Krist pada gengeman hangan singto.

Sejenak mereka menikmati waktunya berdua dalam diam sampai Na dan Pai datang entah darimana dan memeluk leher keduanya dan tertawa dengan riang, yang tentu saja membuat sang Daddy dan Papa kaget. Tapi keduanya tetap tersenyum, karena tawa riang yang di keluarkan kedua anaknya. Karena menurut Krist dan Singto tawa kedua anak mereka adalah sebuah obat yang sangat mujarab saat mereka merasa lelah dan begitu memabukan bagaikan candu yang tentu saja akan mereka jaga dengan baik.

.

.

.

END

kok malah fokus ke Krist-Singto yakkk, malah mereka yng pacaran (wkwkwkwk maafkan oca) hari ini bakal dua kali update kayanya, yang satu lagi masih di ketik tapi bentar lagi juga selesai.

pokonya jangan lupa kasih suara dan komen berharga kalian yang bikin oca semangat nulis dan akhir kata oca ucapkan terimakasih selalu dukung oca dan selalu baca cerita Unfaedah ini, oca masih banyak belajar maklumin aja kalau cara penulisannya masih jelek dan acak kadut ya makasih pokonya buat kalian love you guys (Peluk satu-satu)


PERAYA FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang