Chapter 5

468 38 2
                                    

Kapten Divisi satu sekaligus anggota Shinsengumi bernama Okita Sougo, kini sudah resmi menjadi buronan karena telah melakukan penyerangan terhadap wakil komandan, Hijikata Toshiro, mata – mata khusus, Yamazaki Sagaru dan beberapa anggota lainnya. Meningkatnya ketegangan didalam organisasi Shinsengumi membuat Matsudaira segera mengambil tindakan cepat. Ia mengirim pesan kepada Tokugawa Shige – Shige, karena tahu kejadian ini bukan semata persoalan balas dendam antar anggota keluarga yang melibatkan organisasi pemerintahan dan klan terhebat di Edo, tetapi juga berhubungan dengan seseorang yang berusaha mengambil alih kekuasaan Shogun dengan cara melemahkan klan Yagyuu dan Shinsengumi.

Yagyuu Koshinori berjalan menuju ruangan pertemuan, langkahnya cepat diiringi seorang pemuda 20 tahunan berwajah tegas. Tiba di ambang pintu, semua menunduk memberi hormat, matanya menyapukan pandangan ke seluruh ruangan, dimana putrinya, anggota Yorozuya, anggota Shintennou, murid – murid asuhan mereka serta orang – orang dari klan Yagyuu dari muda sampai yang tua sudah berkumpul. Mereka kembali menegakkan punggung sesudah Koshinori duduk di depan memimpin rapat.

"Sudah waktunya, persiapkan diri kalian."

.

.

.

"Shinpachi, ada apa ini?" Kagura berdiri di depan pintu, raut wajahnya mencampur adukan berbagai ekspresi.

"Kagura?! Kau belum tidur?" Shinpachi mengabaikan pertanyaan gadis itu dan sekarang ia malah balik bertanya.

Kagura menggeleng, "Ada suara berisik, seperti puluhan pasang kaki melintas didepan kamarku. Setelah ku lihat ternyata memang benar."

"Ah! Itu! Maaf kalau sampai mengganggu tidurmu. Segeralah istirahat, ini sudah larut–"

"Kalian ingin membawaku kemana?" Dahi Kagura berkerut curiga mengamati dua orang lelaki di belakang punggung Shinpachi. Terlebih lagi melihat mereka masing - masing memegang pedang panjang.

Selagi gadis itu lengah, Gintoki memukul tengkuknya hingga Kagura rebah seketika.

"Gin-san!" Shinpachi berteriak histeris. "Kau sudah berjanji tidak akan melakukan kekerasan!"

"Aku tidak punya pilihan lain. Sesuai kesepakatan kita sebelumnya.... cepat bawa Kagura pergi dari sini."

.

.

.

Jantungnya berdebar kencang, ia khawatir dengan keadaan Gintoki yang masih tetap bertahan di dalam kediaman Yagyuu. Ditatapnya arah selatan, tepat dimana posisi rumah itu berada. Tidak ada asap pekat akibat kebakaran atau hal lain yang menandakan sedang terjadi penyerangan besar - besaran di sana. Shinpachi menarik napas, dalam hati berharap tidak terjadi sesuatu yang buruk ketika mereka pergi.

"Gin-san, kumohon tetaplah hidup!" Pemuda itu merangkul, merapatkan mantel Kagura yang sedang tertidur di atas kuda yang sama dengannya. "Aku akan menjaganya sampai kau kembali."

.

.

.

Anak panah menembus dada satu orang yang berjaga didepan gerbang. Penjaga yang ada disisi lain terkejut melihat rekannya mati. Dahinya berkerut, keringat dingin mengucur deras membasahi wajah. Bersamaan dengan itu, ia memandangi pelaku berdiri tidak jauh didepannya. Ada empat sampai lima orang, atau mungkin lebih. Si penjaga berbalik hendak masuk ke dalam, namun terlambat. Seorang pria menghentikannya. Tak tahu sejak kapan pedang panjang itu menembus lehernya, teriakan yang ia keluarkan pun berujung sia - sia, hanya suara kesakitan yang lama terdengar kemudian menghilang dalam sekejap.

FATE (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang