BAB 4 - RISA AURA

380 3 0
                                    

Dulu, ketika Klan Biru dimusnahkan oleh Kerajaan Wiru, Tetua pertama mengucapkan sebuah sumpah untuk membangkitkan Klan Biru dan menjadikan klan mereka sebagai raja dari sebuah kerajaan terbesar di dunia. Tetua leluhur, ketika mendengar rincian sumpah itu, mengangguk setuju dan ikut bersumpah, namun sumpahnya bukanlah sembarang sumpah, melainkan sumpah pendekar. Siapapun yang melanggar sumpah pendekar akan kehilangan Qinya.

Mendengar bagaimana Tetua leluhur melakukan sumpah pendekar, satu persatu tetua dari Kuil Nimia melakukan hal yang sama, itulah penyebab mereka berlaku begitu lembut dan penuh kasih sayang kepada Awan Biru!

Walaupun begitu, Tetua leluhur dan para tetua bukanlah orang bodoh. Mereka tidak membabi buta mewujudkan sumpah itu begitu saja, tidak, mereka fokus membangun karakter dari Awan Biru. Bagaimanapun mereka menginginkan sebuah kerajaan yang agung dan berjaya dari masa kemasa, untuk mewujudkannya diperlukan Raja yang berkemampuan luar biasa! Jika karakter Awan Biru tidak sesuai dengan harapan mereka, maka mereka akan menunggu keturunan Awan Biru baru melanjutkan sumpah mereka. Untungnya, karakter Awan Biru sangatlah baik, dia sangat rajin dan tekun dalam belajar. Dia berdisiplin tinggi dan sangat pintar dalam membaca, menulis, berhitung dan dalam strategi perang.

Walaupun ilmu silatnya sangat rendah namun Awan Biru mulai menunjukkan kualitas untuk menjadi raja. Setidaknya ia akan berlaku adil bagi rakyatnya, itu merupakan hal yang penting sebelum bergerak untuk mewujudkan sumpah mereka!

Belum puas akan hal tersebut, Kuil Nimia juga memikirkan cara untuk menempatkan para pendekar tangguh di bawah kepemimpinan Awan Biru nanti. Para pendekar itu harus mempunyai kesaktian tinggi dan kuat, alangkah bagusnya jika ia mempunyai loyalitas tinggi kepada Awan Biru dan tidak mengkhianatinya.

"Pendekar seperti ini sangat sulit didapatkan!" Ujar tetua keempat pesimis.

"Masalah ini kita bicarakan nanti," Kata Tetua pertama, "Awan Biru masih sangat muda, dan kita masih bisa merekrut banyak talenta untuk kita didik."

Ketika itu Tetua leluhur hanya bisa mengangguk setuju dengan pendapat Tetua pertama. Namun, siapa yang dapat menyangka kalau kandidat pendekar yang dimaksud kini berada di depan matanya.

'Jika gadis dengan talenta silat setinggi ini menjadi istri Awan Biru, maka aku bisa tenang,' Pikir Tetua leluhur girang, 'Ini seperti sekali dayung dua-tiga pulau terlalui!'

Risa Aura memiliki wajah yang sangat cantik dan berbakat, ia tidak memalukan untuk menjadi ratu dari sebuah kerajaan. Lalu ia juga merupakan pendekar bertalenta tinggi di dunia, jika ia menjadi istri pasti ia akan menjaga suaminya dengan baik. Tetua leluhur mendapatkan kandidat istri dan pengawal sekaligus, apakah ini bukan suatu hal yang menggembirakan!

"Bi..Biksu, kau sudah gila ya?" Raung seorang pria muda berpakaian pengantin berwarna emas dari belakang Ketua Wural, "Risa Aura adalah tunanganku!"

"Benar, tetua leluhur!" Raung Tetua pertama tidak lagi bisa menahan emosinya, "Pertunangan antara Risa Aura dan Tuan Muda Yoro dari Klan Wural telah disepakati!"

Tetua leluhur memandang mereka menggunakan Qi untuk menekan kedua orang tersebut hingga terdiam. Kemudian pandangannya beralih ke Ketua Yori, "Apakah yang dikatakan mereka benar?"

Ketua Yori tersenyum dan menggelengkan kepala, "Tetua leluhur tidak perlu khawatir, pernyataan itu hanya pernyataan satu pihak dari Klan Wural! Masalah perkawinan antara Kuil Hati Kudus dan Klan Wural hanyalah hasil tekanan politik mereka kepada kami!"

"Ketua Yori, jaga mulutmu!" Raung Tetua pertama dari klan Wural marah, ia takut kepada Tetua leluhur namun menghadapi Ketua Yori bukanlah hal besar baginya.

LEGENDA AWAN BIRUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang