Sepenggal Rindu Untuk Senjaku.

93 3 0
                                    

Aku merindukanmu dan akan selalu seperti itu. Terhitung sejak detik ini, rindu ini akan selalu abadi. Bagaimana bisa kamu yang selalu menjadi alasan tawaku memilih pergi? Tanpa pesan ataupun isyarat. Tidak ada lagi waktu indah yang kita lewati bersama. Terhitung sejak detik ini aku akan sendiri. Sendiri! Tidak tahukah kamu betapa memilukannya hidup tanpa alasan. Tiada tempat untuk mengadu dan bersandar lagi ketika lelahku melewati batas sanggup. Tak akan pernah kutemui sosok sepertimu, yang dengan sabarnya menggenggam tanganku ketika semesta memilih menolakku. 

Bagaimana aku bisa memulai hariku tanpa mendengar suaramu? Terhitung detik ini, aku tak akan berhenti meminta pada Tuhanku untuk membuatmu singgah di mimpiku. Ini memang pilu, tapi lebih baik daripada aku harus melupakan segala yang telah kita lalui. Akan selalu ada ruang kosong di hati ini. Aku tahu setiap orang pasti akan pernah kehilangan. Aku tahu tidak ada yang abadi di dunia ini, tapi aku sungguh tidak siap berada di posisi ini. Senjaku, biarkan saja aku seperti ini meredam pilu dalam kepekatan.

Entah kapan, tapi aku berharap seseorang akan datang dan mengumpulkan potongan-potongan rasa yang tercabik dari hatiku. Aku hanya perlu percaya pada diriku sendiri seperti katamu padaku. Tidak! Bukan pengganti, karena kau tak akan tergantikan oleh apapun. Kelak seseorang yang mampu menghidupkan lagi cahaya di mataku pantas kusebut malaikat kan? Semoga mimpi burukku segera berakhir tetapi tidak dengan bahagiaku.

Salam rindu

_Shana_

Never Let Me Go (proses)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang