Aku tidak mengerti mengapa para magnae sangat menyukainya. Ya walaupun aku akui bahwa Hana memang cantik.
Yang kumaksud adalah, mengapa mereka begitu menunjukan rasa suka mereka. Lihatlah sekarang, magnae satu itu sedang melaksanakan aksinya mendekati Hana. Pakai acara peluk pelukan segala.
Cemburu? Tentu saja aku tidak cemburu. Buat apa aku cemburu.
Aku tidak cemburu! Ingat itu baik baik!
Yap, aku tidak sengaja melihat Jungkook sedang memeluk Hana dari belakang dari kamarku.
Memang hanya kau saja yang bisa modus kepada Hana? Kau pikir aku tidak bisa? Ck.
Tunggu dulu? Aku? Mengapa aku berpikir seperti itu?
Tidak tidak tidak. Aku tidak menyukainya!
Aku memang mengakui kecantikannya, namun aku tidak menyukainya seperti para magnae menyukainya.
Eh? Artinya aku juga menyukainya dong?
Tidak tidak. Aku-tidak-menyukainya.
Ah aku juga tidak tahu. Aku merasa aneh ketika melihat mereka mendekati Hana. Tapi mengapa? Aku kan tidak menyukainya.
(Bilangnya saja tidak suka tetapi hatinya berkata lain~)
Lagi pula aku tidak ingin bersaing dengan para magnae yang masih bocah itu kalaupun aku menyukainya.
Molla, aku tidak mengerti dengan diriku sendiri.
Ahhh aku lapar. Tadi pagi aku tidak sempat sarapan bersama. Ya kalian pasti tau lah kenapa...
Aku.. . . . . . . . . . . t i d u r ;))
Baiklah aku akan ke kamar Hana saja. Dia pasti punya makanan.
---------------------- Tok.. tok...tok...
"Nuguseyo?" Terdengar teriakan Hana dari dalam.
"Ini aku Yoongi."
"Eoh Yoongi oppa. Ada apa?" Tanyanya setelah keluar dari kamarnya.
"Aku lapar, tadi pagi aku tidak ikut sarapan."
"Ahh begitu... kajja masuk kekamarku. Aku membawa beberapa snack dan roti. Mungkin bisa mengurangi rasa lapar mu sampai jam makan siang. Salah kau juga kenapa malah tidur."
Kenapa ia jadi mengomel seperti itu? Apakah ia masih terbawa kesal karena dipeluk Jungkook tadi? Ah molla.
"Kau sedang kesal ya??" Tanyaku.
"Ani, wae?"
"Tidak, geunyang tadi kau mengomeliku panjang lebar."
"Mianhae oppa jika aku memarahimu."
"Aniyo, gwaenchanha. Ya sudah mana rotinya?"
Saat ini aku sudah berada dikamar Hana. Lebih tepatnya aku sudah berbaring di ranjangnya. Aku masih sangat mengantuk sebenarnya. Namun perutku tidak dapat diajak kerjasama.
"Igeo, pilih sendiri rasa yang kau mau."
"Hmm, gomawo Hana-ya."
"Nde, gwaenchanha. Aku mengerti kalau kau tidak suka bangun pagi."
"Oh ya, aku ingin menanyakan sesuatu. Tiba tiba saja terlintas di otakku."
"Tanya apa?"
"Kau tahu kan aku pernah bilang 'kosongkan jari manis kalian' ? Apakah kau dan ARMY lainnya benar benar melakukannya?"
"Hmm... aku sih iya, namun akan ada saatnya aku tidak mengikuti kemauanmu itu. ARMY lain juga begitu. Mereka tidak akan selamanya hidup sendiri kan? Dan kau juga tidak mungkin menikahi semua ARMY." Jawabnya bijak.
