4. Photograph

55 21 7
                                    

Ed Sheeran - Photograph 🎵🎶
(Sambil puterin lagunya ya hehe)



Kereta itu sepi, hanya mereka dan dua penumpang lainnya di belakang. Aeris bersemangat duduk di dekat jendela, dan Darren disebelahnya.

Kereta berjalan meninggalkan stasiun. Mereka disuguhkan pemandangan kota Zurich yang menyegarkan mata. Aeris berdecak kagum melihat pemandangan sekitarnya, kota-kota dengan arsitektur tua.

"Melihat kamu kayak gini, rasanya seperti saya membawa anak kecil tahu." Ujar Darren sambil tertawa kecil. Aeris hanya mendelik bercanda, lalu tertawa.

Setelah perjalanan cukup panjang, Aeris terpikat dengan Old Town Zurich didepannya. Aeris menarik lengan Darren yang sedang mengecek handphonenya, "Kita kesitu aja yuk?" ajak Aeris.

"Ayo, saya kan gimana kamu saja." Jawab Darren sambil tersenyum.

Aeris meminta supir bis berhenti, dan mereka turun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aeris meminta supir bis berhenti, dan mereka turun. Mereka berjalan memasuki Old Town Zurich. Mata Aeris berbinar-binar melihat pemandangan didepannya, terdapat landmark yang sangat indah, bangunan-bangunan lama yang terawat, membuat Aeris merasa berada di Zurich puluhan tahun yang lalu.

Aeris mengeluarkan kamera polaroid dari tas ranselnya. Ia memfoto sekitar, mengambil foto yang keluar dari kameranya, dan mengkibas-kibaskan sambil melihat objek lain untuk difoto.

Darren mengikuti dibelakang Aeris, menatap tingkah Aeris yang terkagum-kagum dengan sekitarnya. Dia lucu, batin Darren sambil tersenyum. Ia mengeluarkan kamera ditasnya, dan memfoto tingkah Aeris.

"Darren, ayo foto!" ujar Aeris mendekat ke arah Darren. Ia membalikan kamera polaroidnya,  "Say cheese!" Darren memajukan wajahnya ke dekat wajah Aeris dan tersenyum. Film foto keluar, Aeris mengambilnya dan mengkibas-kibaskannya supaya fotonya cepat muncul.

"Ah! Lucu banget! Lagi, lagi!" ujar Aeris puas dengan hasil fotonya sebelumnya, "Say cheese!" Darren memegang puncak kepala Aeris, dan menatapnya lembut. Aeris hanya bisa tersenyum malu karena tingkah Darren. Film fotonya keluar, dan Aeris melakukan hal yang sama.

Mereka berjalan sepanjang Old Town Zurich, Darren memfoto Aeris dan sekitarnya, sedangkan Aeris berjalan sambil mengamati hasil fotonya. Saking fokusnya, Aeris tidak menyadari dia sudah berada di Augustinergasse.

"Aeris!" panggil Darren dari belakang, "Hmm?" Aeris hanya menjawab dengan gumaman dan masih fokus pada hasil foto ditangannya.

"Aeris!" panggil Darren lagi, kali ini Aeris menengok kebelakang, "Ada apa?"

Cekrek!

Darren memfoto Aeris tepat saat ia berbalik. Darren melihat hasil fotonya dengan puas, sedangkan Aeris menekukan wajahnya karena difoto tiba-tiba ketika ia tidak siap.

"DARREN! Pasti jelek deh fotonya! Sini aku mau lihat!!" Kata Aeris sambil menuju Darren dibelakangnya yang sedang tertawa melihat tingkah Aeris.

"Sini!" kata Aeris sambilmengulurkan tangannya meminta kamera ditangan Darren. Bukannya memberikan, Darren menggoda Aeris dan tertawa kecil.

Walk on MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang