Prolog

38 7 0
                                    

"Manda, tolongin tante dong. Ini bunga nya tolong ditaro disana ya."

"Iya, tan." Manda mulai mengambil bunga yang dimaksud dan menaruhnya ditempat yang tantenya maksud.

"Hahhh akhirnya!" Tante Ratna meregangkan kedua otot tangannya yang terasa pegal.

"Oh iya, Nda. Kamu abis ini istirahat ya, besok kan kamu masuk sekolah hari pertama." Ucap tante Ratna.

"Ya ampun tan aku itu bukan murid baru pindahan. Enggak usah sampe segitunya kali." Manda mendengus.

"Ya tapi kamu itu juga tetep harus istirahat biar besok bisa fit, oke?" Tanya tante Ratna.

Manda hanya menghela napas lalu tante Ratna menjentikkan jarinya.

"Oke." Ucap tante Ratna yang kini sudah berlalu dari hadapan Manda.

Manda sudah terbiasa dengan sifat ajaib tantenya, maka dari itu dia hanya bisa mengiyakan seluruh permintaan tantenya.

•••

"Manda ayo dong nanti kamu telat loh. Udah jam berapa ini?" Tanya tante Ratna.

"Iya tan, Manda tau." Manda berlari menuju arah mobil tantenya yang telah terparkir di depan pintu utama rumah mereka.

Manda pun langsung memasuki mobil tantenya.

"Sabuk pengaman jangan lupa." Tante Ratna mengingatkan.

Manda pun hanya memutar bola matanya namun tetap mengikuti perintah tantenya.

Tante Ratna menengok ke arah Manda lalu tersenyum.

"Oke, kalo gitu kita let's go!"

•••

Manda berjalan memasuki kelasnya yang sudah terisi oleh beberapa anak. Di sekolahnya tidak ada yang namanya sistem rolling kelas, jadi Manda tak perlu repot repot mengantri berdesak desakan di depan mading hanya untuk melihat daftar kelas barunya.

"Manda."

Manda melihat Ayu tengah melambaikan tangan padanya, ia pun menghampiri Ayu.

"Lo duduk sama gue lagi ya?" Pinta Ayu.

"Iya." Jawab Manda.

Manda menaruh tasnya di atas meja dan duduk bersebelahan dengan Ayu.

"Gimana Man liburan lo?" Tanya Ayu.

Manda berpikir sejenak lalu menghembuskan napasnya membuat Ayu heran.

"Kenapa?" Tanya Ayu.

"Biasa aja liburan gue, enggak ada yang menarik." Jawab Manda.

"Bukannya lo ke Bali?" Tanya Ayu.

"Iya tapi enggak ngapa-ngapain." Jawab Manda.

Bel masuk berbunyi dan terdengar perintah melalui speaker agar semua murid bergegas ke lapangan untuk upacara.

Seluruh murid pun berjalan menuju lapangan begitupula Manda dan Ayu.

"Kok bisa sih?" Tanya Ayu sembari berjalan.

"Bisa apanya?" Tanya Manda bingung.

"Ya kok bisa lo enggak ngapa-ngapain sedangkan lo lagi di Bali." Ucap Ayu.

"Gue males." Ucap Manda.

"What the- gila ya lo!" Pekik Ayu.

"Gila kenapa sih?" Tanya Manda.

"Bali Man, Bali! Lo sia-sia in Bali gitu aja?" Tanya Ayu.

"Apaan sih Yu? Lebay banget deh lo." Manda memutar bola matanya.

"Man tapi kan-"

Manda langsung menutup mulut Ayu saat mereka sudah sampai di barisan.

"Enggak usah berisik, ini mau upacara." Ucap Manda.

Upacara pertama di awal semester pun dilaksanakan sekaligus menyambut murid-murid baru SMA Garuda.

Selesai upacara pun, seluruh murid tak diizinkan untuk memasuki kelas namun tetap berada di lapangan dan dibiarkan untuk duduk lesehan di tengah lapangan sambil mendengarkan kalimat-kalimat yang dilontarkan oleh kepala sekolah.

"Ah untungnya aja lagi enggak panas panas amat sekarang." Keluh Ayu yang langsung disetujui oleh teman-teman yang lain.

Manda hanya diam tanpa berniat membalas keluhan Ayu. Sampai matanya menangkap objek yang menarik. Ayu yang menyadari diamnya Manda pun langsung melihat ke arah pandang Manda dan kembali menatap Manda.

"Man kok lo bengong?" Tanya Ayu.

Manda melirik Ayu, "Gue enggak bengong."

"Lo ngeliatin apaan sih?" Tanya Ayu.

"Enggak liat apa-apa." Manda langsung mengalihkan pandangannya ke samping.

"Bohong ah." Ucap Ayu.

"Bohong apa sih? Gue enggak bohong, Yu." Manda memutar bola matanya.

Ayu mendekat ke arah Manda lalu berbisik, "Gue tau lo lagi liatin apa."

Manda langsung menatap Ayu dengan tatapan tanya. Namun Ayu membalas dengan tatapan jahilnya.

"Mau gue kasih tau nih apa yang gue tau?" Tanya Ayu jahil.

Manda menaikkan sebelah alisnya dan memilih untuk tak mempedulikan ucapan Ayu. Seketika matanya membulat ketika Ayu mengucapkan sesuatu dengan suara yang cukup keras sambil menunjuk seseorang.

"Lo ngeliatin dia kan?"

Dengan gerak refleks, Manda segera menurunkan tangan Ayu yang terangkat cukup tinggi.

"Apaan sih? Yang mana coba? Enggak usah ngaco deh, gue enggak liatin siapa siapa juga." Ucap Manda jengkel.

Ayu mendekatkan wajahnya ke arah Manda, "Masa?"

Manda menghela napas kasar lalu mendorong wajah Ayu menjauh.

"Beneran! Lo nya aja yang lebay."

"Oh gitu ya? Tapi dari tadi gue liat tatapan lo terkunci gitu sama dia." Ayu terlihat pura-pura berpikir.

Orang-orang disekitar mereka mulai mencuri pandang ke arah mereka, mungkin beberapa diantaranya merasa ingin tahu karena ucapan Ayu.

"Yu, please deh udahan! Lo enggak liat orang-orang daritadi ngeliatin kita? Nanti pada salah paham gimana?" Manda mulai kesal dengan Ayu.

"Iya Man, iya. Enggak usah baper gitu dong, gue kan cuma bercanda." Ayu terkekeh melihat sifat Manda yang mudah baper.

Manda memutar bola matanya lalu menghela napas.


DamandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang