Pagi ini mood Manda benar-benar tidak baik. Dan semua itu karena Ayu.
"Man ayo dong, lelet banget sih larinya." Ayu menarik lengan Manda yang terlihat malas-malasan.
"Namanya juga jogging, ya pelan-pelan lah larinya!"
"Ih ya tapi enggak selambat itu juga, Manda." Kata Ayu.
"Gue capek ah, mau istirahat dulu." Manda menduduki tubuhnya di atas pembatas jalanan sambil meluruskan kedua kakinya.
"Lo kenapa sih badmood amat perasaan?" Ayu menduduki tubuhnya disamping Manda.
"Gue kesel sama lo!"
Ayu mengernyitkan dahinya, "Kesel kenapa coba?"
"Iya gara-gara lo gue harus nahan malu tau enggak?!"
Manda mendengus kasar sambil menatap Ayu kesal.
"Masih yang semalem?" Tanya Ayu.
"Iya!"
"Emang dibales sama Dama?"
"Iya!"
Ayu melebarkan kedua matanya dan menatap Manda senang.
"Seriusan? Dibales apa?" Tanya Ayu.
"Iya!"
"Ih gue nanya serius, Manda!"
"Ya gue juga jawab serius, Ayu!"
Ayu menautkan kedua alisnya, "Maksud lo dia bales "iya" gitu?"
Manda menggumam tak jelas sambil melemparkan batu-batu kecil. Ia pun mengalihkan pandangannya saat mendengar Ayu tertawa.
"Ngapain lo ketawa?"
"Jadi lo galau gara-gara dia balesnya singkat?" Tanya Ayu.
"Idih siapa yang galau coba? Gue enggak galau!"
"Trus kalo enggak galau kenapa daritadi lo badmood gitu?" Tanya Ayu heran.
"Gue kesel sama lo!" Manda menatap Ayu kesal.
"Kesel kenapa? Harusnya lo seneng tau dibales sama dia."
"Iya seneng kalo dia balesnya enggak sesingkat itu!"
Ayu menautkan kedua alisnya menatap Manda takjub.
"Oh jadi lo maunya Dama ngebales lo panjang lebar gitu?"
"Ya enggak gitu juga." Manda mendengus kesal.
"Terus?"
"Bodo amat ah susah ngomong sama lo, Yu."
Manda bangkit dan berjalan meninggalkan Ayu dengan wajah kesal.
"Tuh kan emang bener dugaan gue!" Ayu terkekeh sambil melihat kepergian Manda.
"Man tungguin gue dong!" Ayu bangkit dan berlari mengejar Manda.
•••
"Assalamu'alaikum."
Manda memasuki rumahnya dengan wajah bete.
"Wa'alaikum salam. Ih muka kamu kenapa kusut begitu?" Tanya tante Ratna heran.
"Enggak papa tan."
"Ih Manda jahat banget sih gue ditinggalin gitu?"
Manda menoleh ke arah Ayu yang kini menghampirinya dengan napas yang tak beraturan.
"Ih kamu kenapa Ayu? Kok lari-lari gitu?" Tanya tante Ratna heran.
"Itu tan si Manda tega banget ninggalin aku." Kata Ayu sambil menunjuk Manda.
"Abis lo nya ngeselin sih!" Manda menghempaskan tubuhnya di atas sofa.
"Ya maaf, Man. Tapi maksud gue baik kok, beneran deh." Ucap Ayu.
"Ya enggak gitu juga tapinya, Yu."
Manda memutar bola matanya malas.
"Eh ini ada apa sih sebenernya? Tante jadi binget deh ah." Kata tante Ratna yang membuat Manda dan Ayu menoleh ke arahnya.
"Binget apaan tan?" Tanya Ayu bingung.
"Binget itu bingung banget. Ih kalian enggak gaul banget sih?"
Ucapan tante Ratna membuat Manda maupun Ayu mendengus kasar.
"Apaan sih tan?" Sahut Manda.
"Tau ih tante gaulnya kebangetan ih." Kata Ayu.
Tante Ratna terkekeh, "Iyalah emangnya kalian ketinggalan jaman!"
"Ya ya ya, terserah tante deh." Manda memutar bola matanya malas.
"Trus kalian itu ribut kenapa sih?" Tanya tante Ratna.
"Itu tan gara-gara Da-"
Manda segera membekap mulut Ayu yang hampir saja mengucapkan kata 'Dama'. Kalau tidak, pasti tantenya akan terus-terusan membahas hal ini hingga membuat Manda jengah sendiri.
"Karena apa?" Tanya tante Ratna bingung.
"E-enggak tan, bukan apa-apa kok." Manda memaksakan senyumnya ke arah tantenya.
"Beneran?" Tanya tante Ratna memastikan.
"Iya, tan. Ya kan Yu?" Manda menyenggol lengan Ayu dan mengedipkan matanya.
"A-ah iya tan beneran kok. Tadi cuma masalah sepele aja." Ayu menyunggingkan senyumnya.
Tante Ratna mengangguk, "Oh ya udah kalo gitu kalian makan gih, tante udah siapin sarapan buat kalian di meja makan."
"Iya tan." Kata Manda.
Tante Ratna berjalan menuju kamarnya. Setelah memastikan tantenya yang sudah benar-benar pergi, Manda pun menoleh ke arah Ayu dengan tatapan tajam.
"Jangan bawa-bawa nama Dama ataupun cowok, please. Gue enggak mau dengerin tante gue ngomong panjang lebar dan nyeritain semua tentang cowok. Gue males dengerinnya." Kata Manda.
Ayu menyengir dan mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk huruf V.
"Maaf deh, gue keceplosan."
"Ya udah gue mau makan, lo mau makan juga enggak?" Tanya Manda.
"Maulah!" Jawab Ayu.
"Makan diluar sono, disini makanannya enggak cukup buat lo."
Ayu mengerucutkan mulutnya dan memukul bahu Manda, "Jahat ah!"
"Muka malaikat gini dibilang jahat. Mata lo udah rabun kayaknya." Kata Manda.
"Najis!" Balas Ayu dengan muka yang seakan jijik pada Manda yang dibalas kekehan oleh Manda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Damanda
Teen FictionCinta pandangan pertama? Menurut Manda hal ini sangat tidak lazim baginya. Karena menurutnya jatuh cinta itu harus didasarkan dari hati bukan dari mata. Sampai ia bertemu dengan seorang Dama, perasaan aneh terus saja bermunculan dalam hatinya.