Ayu menghela napas saat melihat Manda yang sudah tertidur. Ia merasa benar-benar bosan saat ini. Pasalnya Raihan yang berstatus sebagai pacarnya itu tiba-tiba saja diajak pergi oleh keluarganya. Padahal niatnya menginap di rumah Manda agar ia bisa bertemu Raihan dengan mudah namun nyatanya takdir tak merestui niatnya.
"Bete ih! Gue ngapain ya?" Gumam Ayu.
Ayu berpikir sejenak dan tersenyum sambil menatap ponsel Manda yang menganggur. Ayu menoleh ke arah Manda yang tengah tertidur pulas lalu meraih ponsel Manda.
"Mending gue bajak hp Manda aja kali ya?" Ayu terkikik.
Ayu pun membuka aplikasi line di ponsel Manda dan mengklik room chat Manda dengan Dama. Ia menautkan kedua alisnya saat melihat balasan chat Dama kemarin.
"Jadi Dama beneran bales sesingkat itu ya?" Pikir Ayu.
Ayu terdiam sejenak sambil melihat chat dari Dama. Kemudian ia tersenyum sambil mengetik chat untuk Dama.
Prameshwari Ramanda : Dama?
Ayu mengetukkan ujung ponsel Manda ke dagunya.
"Ah iya si Dama kan cueknya kebangetan. Pasti dibalesnya seabad deh." Ayu mengerucutkan mulutnya.
Ponsel Manda bergetar. Ayu segera menyalakan ponsel Manda. Ia membulatkan matanya dan menatap takjub saat melihat notifikasi chat dari Dama.
"Demi apa si Dama bales secepet ini?" Tanya Ayu tak percaya.
Ayu langsung membuka room chat Dama dan membaca balasannya.
Damara Febriansyah : Kenapa
Ayu berpikir sejenak untuk memilih topik apa yang pas untuk ia gunakan saat ini.
Prameshwari Ramanda : Tugas seni budaya disuruh ngeprint gambar ukuran A3 juga kan?
Damara Febriansyah : Iya
"Widih tumbenan nih Dama cepet banget balesnya." Kata Ayu.
Prameshwari Ramanda : Ngeprint yg bagus hasilnya dimana ya?
Damara Febriansyah : Semua tempat sama aja
Ayu menautkan kedua alisnya lalu mendengus kesal.
"Bodo amat, Dam! Eh tapi enggak papa deh, biar bisa nyambung terus chatannya. Biar Manda seneng hahaha."
Prameshwari Ramanda : Gak juga ah, buktinya temen gue hasilnya pecah gitu
Damara Febriansyah : Ya brarti gambar yg dia pilih kualitasnya jelek
Prameshwari Ramanda : Tapi lo ngeprintnya dimana dam?
Melihat pergerakan Manda, Ayu segera mematikan ponsel Manda dan menaruhnya kembali ke tempat semula. Ayu mengetuk-ngetukkan telunjuknya di atas kasur sambil menganggukkan kepala.
"Lo ngapain dah?"
Ayu menoleh ketika mendapati suara serak milik Manda.
"Bosen." Ayu mengerucutkan bibirnya.
"Emang Raihan kemana?" Tanya Manda yang masih dalam posisi tidur menghadap Ayu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Damanda
Teen FictionCinta pandangan pertama? Menurut Manda hal ini sangat tidak lazim baginya. Karena menurutnya jatuh cinta itu harus didasarkan dari hati bukan dari mata. Sampai ia bertemu dengan seorang Dama, perasaan aneh terus saja bermunculan dalam hatinya.