Manda menggeliat saat seseorang membangunkan tidurnya. Ia mengucek-ngucek kedua matanya dan melihat Ayu yang tengah duduk di bibir kasur sambil menyengir. Manda mengubah posisinya menjadi duduk bersila sambil mengumpulkan nyawanya karena baru saja bangun.
"Ah lo ganggu aja, Yu."
"Kan tadi gue udah bilang Man kalo gue mau kesini." Kata Ayu.
"Gue kan lagi enak-enak tidur juga." Manda mengambil guling lalu memeluknya.
"Udah maghrib masih tidur lo!"
Manda melirik ke arah jam di atas nakasnya yang memang menunjukkan pukul 6 sore.
"Lah lo ngapain udah maghrib malah kerumah gue bukannya pulang?" Tanya Manda heran.
"Besok kan sabtu, jadi gue mau nginep rumah lo." Ayu menyengirkan giginya.
"Ya udah terserah lo dah. Mandi sono lo, bau!" Manda mendorong Ayu.
"Eh sialan!"
Ayu mencium ketiaknya dan berdiri dan mengeluarkan bajunya dari dalam tas.
"Ya udah gue mau mandi dulu, bye!"
"Buset dah serasa rumah sendiri tuh orang."
Manda kembali menidurkan tubuhnya. Ia menatap langit-langit kamarnya. Pikirannya kembali melayang ke saat dimana ia pertama kali melihat Dama. Tanpa disadari, ia tersenyum kecil.
Manda mengubah posisi tidurnya menjadi tengkurap sambil memainkan ponselnya. Sudah setengah jam Ayu berada di dalam kamar mandinya dan belum juga keluar.
"Itu anak mandi apa tidur sih di dalem?" Gumam Manda.
"Ah gila seger banget dah ah."
Manda menoleh ke arah Ayu yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambut yang agak basah.
"Lama banget lo mandinya! Gue juga mau mandi nih."
Manda bangkit dan berjalan menuju lemari pakaiannya untuk mengambil baju salinan lalu kembali berjalan menuju kamar mandi.
"Solat dulu lo baru mandi." Kata Ayu.
"Gue lagi haid, ya kali gue solat. Lo mau nanggung dosanya?" Sahut Manda.
"B aja dong! Gue kan enggak tau kalo lo lagi haid." Ayu mengerucutkan bibirnya membuat Manda terkekeh.
Dua puluh menit kemudian, Manda keluar dari kamar mandi begitupun Ayu yang telah selesai menunaikan solat maghrib.
"Man, itu kamar Raihan bukan sih?" Tanya Ayu sambil menunjuk ke arah jendela di seberang rumahnya.
Manda menghampiri Ayu dan duduk dibibir kasur, "Iya kenapa emang?"
"Enak banget sih bisa deketan gini?" Ayu mengerucutkan bibirnya.
"B aja ah." Balas Manda cuek.
"Iya bagi lo mah b aja, kan lo sukanya sama Dama."
Perkataan Ayu membuat Manda melirik sinis ke arah Ayu.
"Omongan lo ya emang! Bisa bikin fitnah satu sekolah nanti."
"Gue enggak fitnah, tapi kenyataan kok." Ayu menatap Manda dengan wajah polosnya.
"Terserah!"
Manda menaikkan kakinya ke atas kasur dan melipat kedua kakinya.
"Yu tolong hp gue dong."
Ayu meraih ponsel Manda yang diletakkan di atas nakas dan mengulurkannya pada Manda.
"Nih."
"Thank you." Ucap Manda.
Manda mengalihkan pandangannya ke arah layar ponselnya. Melihat hal itu, Ayu berpikir sejenak sambil menatap Manda. Ia menyunggingkan senyumnya lalu merampas ponsel Manda.
"Yu balikin hp gue!"
Ayu menjauhkan dirinya dari jangkauan Manda lalu mengetikkan sesuatu yang Manda tak ketahui.
"Eh lo ngapain?" Teriak Manda.
"Ntar lo juga tau." Ayu tersenyum lalu memberikan ponsel Manda.
Manda segera mengambilnya dan mengecek apa yang telah Ayu lakukan. Seketika matanya membulat saat melihat satu chat yang telah dikirim oleh Ayu.
"YU LO NGAPAIN NGEADD DAMA TRUS NGECHAT DIA?!"
"Enggak ngapa-ngapain." Ayu tersenyum dengan wajah polosnya.
"Ah Yu, lo gila sumpah!" Manda menatap Ayu frustasi.
"Makasih loh Manda sayang." Sahut Ayu dengan senang.
Manda melempar ponselnya ke atas kasur lalu berjalan menuju keluar.
"Man, ih kok gue ditinggalin?" Ayu mengejar Manda yang keluar kamar.
•••
Manda berkali-kali membalikkan tubuhnya. Ia tak bisa tidur, padahal jam sudah menunjukkan pukul 12 malam. Ia melirik ke arah Ayu yang sudah tertidur sejak tadi. Ia pun meraih ponselnya yang berada di atas nakas. Matanya membulat ketika melihat notifikasi yang tertera di layar ponselnya. Ia langsung bangkit dan duduk menyender pada senderan kasur.
Manda lagi-lagi melirik ke arah Ayu lalu menghembuskan napas kesal. Ia pun membuka room chatnya dengan Dama.
Prameshwari Ramanda : Hai Dam, addback ya gue Manda😊
Damara Febriansyah : Iya.
Seketika raut wajahnya berubah menjadi masam ketika melihat balasan singkat dari Dama.
"Tuh kan ih bikin malu gue aja! Semuanya gara-gara lo Yu, awas aja besok!"
Manda mengepalkan kedua tangannya sambil menatap Ayu kesal. Manda kembali telentang dan menarik selimutnya hingga menutupi wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Damanda
Teen FictionCinta pandangan pertama? Menurut Manda hal ini sangat tidak lazim baginya. Karena menurutnya jatuh cinta itu harus didasarkan dari hati bukan dari mata. Sampai ia bertemu dengan seorang Dama, perasaan aneh terus saja bermunculan dalam hatinya.