Sajak urban

68 4 1
                                    

Semisal patung yang tak bernyawa..
Serupa boneka yang hanya didalangi..
Bergerak monoton..
Mengorbit dalam lintasan yang sama..
Mengulang dan mengulang..
Mengikuti jejak para pendahulu..
Terbentuk sesuai fatwa..
Diatur seperti rima dalam irama, tapi tak mengalun seindah nadanya..

Hitam putih..

Datar..

Jenuh..

Penat..

Membosankan..

Potret hidup yang tak hidup..
Buah dari politisasi kekuasaan..
Hasil dari manipulasi kebijaksanaan..
Argumentasi tiada akhir, di mana opini serupa ilusi..

Fana..

Sia-sia..!!

Mendidik tanpa didikan..
Penjelasan tanpa pemahaman..
Kebebasan yang dihakimi..
Pilihan hati yang dipecundangi..

Primitif!!..

Pembodohan terbingkai rapi dalam aturan..

Mendalangi aksi dari matinya ribuan mimpi..
Yang parahnya lagi jadi tradisi..

Di mana ketakutan ditanamkan..
Di mana kreasi dan inovasi dibenamkan..
Di mana gagasan hanya jadi ulasan tanpa penerimaan..

Di mana kami hanyalah kami..

Kejenuhan kami hanya jadi kicauan, yang menghibur karena keindahan!!
Bukan jawaban dari pertanyaan..
Padahal jalananpun bersaksi..
Deru langkah kami jadi bukti..

Bahwa bukan janji yang di nanti, tetapi bukti!!!
Bahwa tak ingin lagi kepenatan ini hinggapi kepala kami..

Bukan hanya orasi..
Tapi berharap realisasi!!

Jengah kami merasa dilucuti..
Jengah kami merasa dikebiri..

Hak azasi kami tak boleh mati!!!
Hak kami menuntut perbaikan di esok hari!!!..

-GHPUISI-

Sajak UrbanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang