Tanya dan pinta wong cilik

92 4 0
                                    

Tuan, nyonya..
Apa harus adalagi yang mati karena hilangnya sesuap nasi?
Apa harus adalagi yang mati karena kalian tarik subsidi?

Tak resahkah kalian dengar pekik tangis bayi-bayi yang kurang gizi?
Ataukah kalian memang tak tahu masih banyak anak negeri yang mengalami malnutrisi?

Kini tunjangan-tunjangan tak lagi memihak pada yang membutuhkan.
Tapi tunjangan-tunjangan kini berpihak pada keserakahan mereka yang berlebihan!

Tuan, nyonya..
Hari-hari kami kian mencekik.
Hidup kami kian pelik.
Hati kami kian terusik!
Kami jengah dengan intrik!
Intrik dan kalian yang masih saja asik!
Bermain licik pada wong cilik!

Tuan, nyonya..
Bagaimana Eropa? juga Amerika?
Ceritakan pada kami lawatan atas nama jabatan kalian?
Akankah itu membawa perubahan?
Ataukah itu hanya sekedar plesiran?
Semoga saja itu hanya kekhawatiran.

Tuan, nyonya..
Benarkah rakyat yang berdaulat?
Tapi kenapa pengamen cilik disimpang jalan itu berhenti sekolah hanya karena melarat?
Benarkah pajak rakyat itu untuk negeri kami?
Tapi kenapa subsidi kami ditarik kembali?
Benarkah keadilan hukum itu ada dinegeri ini? Ataukah sudah terbeli bagi mereka yang mampu korupsi?

Tuan, nyonya..
Ceritakanlah pada wong cilik seperti kami!
Buktikanlah pada kami konstitusi itu bernurani!
Agar tiada lagi saudara kami yang mati karena tidak mampu membeli sesuap nasi.
Agar jalanan, sekolah dan rumah kami layak dan manusiawi!

-GHPUISI-

Sajak UrbanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang