Mati diliterasi!

63 3 0
                                    

Habis paruku menghirup literasi.
Seakan tak ada ruang lagi selain untuk mengerti.

Bahwa setiap nafasnya adalah umpama nyala lidah api.

Menghela api, maka ku mati!

Bahwa setiap hembus dan hirup adalah hidup yang harus terus tegak berdiri dan berlari!
Umpama setiap butir keringat adalah bara api.

Jangan berhenti atau terbakar sampai mati!

Berjuang mengakademisi dan mengalienasikan diri dari pasukan penyembah definisi hegemoni adalah pilihan terakhir selain mati untuk mensucikan diri.

Maka melesatlah jangan kembali!
Biarkan para pemilik mata rezim ini jadi saksi.
Nikmatnya nafas dikebiri literasi.
Nikmatnya separuh cerebrum terasuki literasi.
Nikmatnya menunggu mati dalam keadaan mengerti.

-GHPUISI-

Sajak UrbanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang