Prolog

14.1K 575 6
                                    

Pagi ini, sinar mentari berhasil masuk melalui sela sela jendela kamar seorang gadis cantik yang masih bergulam dengan selimutnya. Dia adalah Prillysella latuconsina, seorang karyawan dari perusahaan ternama yang memiliki beribu ribu cabang yang tersebar di penjuru dunia. Seperti mimpi bagi Prilly (sapaan akrabnya) dapat menjadi salah satu kariawan Di Syarief Holding.

"hmm... Jam berapa ya ini?" gumam seorang gadis cantik, sambil menggeliat kecil.

Gadis itu pun mulai mengerjap ngerjap kan mata indahnya, dan beralih bangun dari tidurnya. Dia seolah olah sedang mengumpulkan nyawanya, dia memfokuskan matanya menuju jam pada dinding, yang mengarahkan waktu pada pukul 05.15 pagi.

"oh! Sudah pagi rupanya." gumam gadis itu lagi, yang tak lain adalah prilly.

Seperti pagi pagi sebelumnya, gadis itu mulai menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan seperti menunaikan ibadah solat subuh, membersihkan apertemenya, dan memasak makanan untuknya. Jika pekerjaan paginya telah siap dia pun mulai bersiap siap berangkat menuju kantornya. Setelah menempu waktu kurang lebih satu jam perjalanan, gadis itu sudah berdiri dihalaman gedung pencakar langit, yang dimana di sinilah tempat dia mencari nafkah.

"selamat pagi Prill!!" sapa seorang gadis cantik yang bekerja satu revenisi dengan prilly.

"selamat pagi juga Din!!" sapa prilly kembali pada gadis yang diketahui bernama Dini itu. Prilly dan Dini memang berteman dari awal masuknya Prilly di kantor ini.

"oh ya Prill!! Dengar dengar nih ya, Boss besar kita bakalan kesini loh Prill." tutur gadis itu, yang tak lain adalah Dini.

"oh ya!! Tak biasanya Bos besar kemari, apa ada gerangan tertentu Din?" tanya Prilly penasaran. Karna tak biasanya Bos besarnya itu datang kemari. Mengigat ada banyak perusahaan yang dipegangnya, lagian kantor yang Prilly kerjai hanya salah satu cabang di kota nya yang jarang dikunjungi oleh bos besarnya itu.

"sepertinya Bos besar ingin mengenal kan putra sematawayangnya kepada kita Prill." jawab Dini pada Prilly yang tampak bingung.

Prilly pun hanya menjawab dangan ber'O'ria. Setelah perbincangan hangatnya dengan Dini tadi, seluruh kariawan diminta untuk berkumpul di loby kantor. Tidak begitu berbeda dari yang lainnya Prilly pun segera menuju loby kantor dengan Dini di sampingnya.




Bersambung

Typo bersebaran!

My Husband Is BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang