Tiga

8.5K 518 5
                                    

"Hah maksud bapak apa? " Tanya
Prilly dengan nada bingungnya.

"Saya ingin anda temani saya! " ulang ali dengan nada suara yang sama.

"Hah? "

"Acara." Ucap ali singkat.

"Maaf sekali lagi pak, tapi saya masih belum mengerti dari perkataan 'menemani saya' dan 'acara'."kata Prilly beserta muka bingungnya.

"Ck" hanya itu yang didengar Prilly dari mulut Ali.

Setelah itu Prilly milihat Ali mengambil telepon disisi kirinya dan mengetik beberapa angka disana.

"...."

"Kemari". Setelah itu Ali langsung saja mematikan teleponnya.

Tak lama setelah itu terdengarlah suara ketukkan pintu.

"Masuk!"

"Permisi pak." Ternyata itu suara Azzura serkertaris Ali."Ada apa pak? "

"Kemari! " Titah Ali dengan tegas.

Azzura jalan menuju kursi didepan meja boss nya itu. Prilly kembali heran jika Azzura saja yang sekertarisnya di minta duduk di kursi kenapa dia yang baru saja diangkat jadi ketua menajemen 2 jam yang lalu duduk disofa. Apa jangan jangan dia salah mengartikan perintah duduk dari Ali, pasalnya tadi Prilly berdiri didekat sofa dan mendengar perintah duduk dari Ali maka dari itu dia langsung duduk disofa. Tapi Ali tidak marah padanya berarti dia tidak salah mengartikan bukan?.

Setelah beradu dengan kebingugannya Prilly kembali tersadar oleh suara hentakan sepatu Azzura. Ternyata Azzura kini sedang berjalan kearah dirinya.

"Prilly? "

"iya" Azzura kini sedang duduk tepat didepan dirinya.

"Hemmm begini, pak Ali ingin anda bertanggung jawab atas peristiwa di kantin dengan menemaninya di suatu acara" nada Azzura terdengar tenang.

Berbeda dengan Prilly yang masih bingung dengan perkataan Azzura.
Tapi sepuluh detik kemudian dia teringat dan mengerti maksud dengan peristiwa DIKANTIN yang di maksud Azzura.

"Tapi--" ucaapn Prilly terputus, Azzura kini kembali bebicara.

"Jika anda tidak ingin menemani pak Ali anda akan di turunkan kemabali menjadi stuff biasa dan denda sebesar 450 juta rupiah."

"HAH?!" Prilly membolakan matanya.

"Iya, karena tumpahan bakso anda jas pak Ali rusak dan beliau ingin jas nya di ganti,dan harga jas tersebut seharga 450 juta." Prilly terdiam masih tercengang dengan harga jas boss nya itu.

"Tapi pak Ali sedang berbaik hati sekarang beliau memberikan anda penawaran untuk melunasi kerugiaannya dengan menemaninya ke suatu acara. "

Prilly masih terdiam dengan penawaran yang di berikan Ali melalui sekertarisnya itu.

Sedangkan Ali yang masih setia dengan ekspresi datar nya itu. Tampak tenang duduk di kursi kebasarannya. Sedari tadi dia hanya menyimak pembicaraan sekertarisnya dengan wanita yang dia tau bernama Prilly itu.

"Hemm, kalau saya boleh tau saya harus menemani pak Ali kemana ya? "

"Ke suatu acara pernikahan rekan kerja pak Ali"

Dalam benak Prilly timbul suatu pertanyaan memang pak Ali tidak mempunyai pacar, tunangan, atau istri sehingga harus ditemani dirinya. Tapi dia cukup sadar diri bahwa pertanyaannya itu termasuk kategori tidak sopan.

Dia kembali bingung haruskah dia menemani boss nya itu, sebenarnya sih dia ingin menolak tapi dia tidak sanggup kehilangan jabatannya yang baru dia terima 2 jam yang lalu ini dan lagi dia harus mengganti kerugian 450 juta. Lagian dia hanya perlu menemani boss nya kesuatu acarakan? Jadi apa salahnya.

"Baiklah saya mau menemani pak Ali ke acar itu." Itu lah keputusan yang akhirnya di pilih Prilly

"Azzura, minggu depan pergilah ke salon dan butik bersama dia" Kini bukan suara Azzura lagi yang menjawab parkataan Prilly tapi Ali sendiri.

"Baik pak" Jawab Azzura

"Untuk apa? " Kini suara Prilly yang terdengar

"Kamu akan di make over disana."

"Tapi bukannya itu terlalu berlebihan"

"Sudah ikuti saja perkataan pak Ali dan iya, satu lagi acaranya akan di lakukan satu minggu lagi"

"Baiklah" Jawab Prilly seadanya.

"Kamu bisa keluar sekarang. Dan hari sabtu nanti ambillah libur bersama Alzzura" Printah Ali kembali terdengar.

"Baik pak. Saya permisi" Prilly pun berlalu.

Setelah kepergian Prilly Azzura mendekati meja Ali.

"Tumben bener lo li. Biasannya juga anti sama yang namanya cewek? Kok sekarang lo nyuruh gue bilangin ke tuh cewek, kalau lo mau ditemanin sama dia" Ucap Azzura dengan nada heran sekaligus heboh.

Asal kalian tau Azzura dan Ali itu sepupuan, ayah Azzura--om bagas--itu adalah adeknya ayah Ali. Azzura sendiri kerja di sini atas perintah dari ayahnya Ali karena dia tau betul bahwa Ali itu sangat irit berbicara,kalau semisalnya dia tetap memperkerjakan orang lain yang belum kenal sifat Ali bisa bisa mereka yang dipekerjakan tidak ada yang mengerti perkataan Ali yang hanya satu kalimat. Dan Azzura pun terima tawaran ayah Ali karena dia memang lagi kepingin kerja, tapi dia tidak ingin kerja di perusahaan ayahnya karena seratus persen dia jamin dia bakalan risih sama pandangan berbeda dari kariyawan yang lain. Entah kenapa Azzura selalu risih jika di pandan berbeda karena kasta. Dan kebetulan di perusahaan om nya ini tidak ada yang tau bahwa dia adalah sepupunya Ali.

Ali sama Azzura itu bisa di bilang lumayan dekat. Azzura akan berbicara formal jika di waktu kantor tapi kalau lagi berdua atau di luar kantor ya begini lah Azzura selalu santai berbeda dengan Ali yang didalam maupun di luar kantor tetap sama. Flat.

"Lo masih patah hati sama si Rubby Rubby itu? "

"Tidak"

"Alah bohong kan lo, udah lah move on dong bro, lagian si Prilly itu lumayan juga" ucap Azzura sambil menaik turunkan alisnya bermaksud menggoda Ali.

"Tidak"

"Jujur deh lo tadi gue lihat lo perhatiin Prilly terus" Ali hanya diam menanggapi ucapan sepupunya itu

"Gue bakalan senang sih kalo lo bisa move on dari Rubby apalagi jadinya sama si Prilly, entah kenapa gue rasa dia cocok sama lo" Azzura menepuk bahu Ali tiga kali. Respon Ali hanya diam.

"Gue balik kerja lagi ya?" Setelah mendapat anggukan dari Ali, Azzura pun balik menuju ruangannya.

Menurut Azzura, Ali sudah move on sejak dulu, kalimat move on hanya digunakan Azzura untuk membuat sepupunya itu lebih membuka diri. Tapi kenyataannya Ali selalu menutup diri. Hal ini yang menyebabkan Ali hanya berdiri disuatu tempat tampa mau menggerakkan kakinya. Dia terlalu asing terhadap dunianya sendiri sehingga untuk pulang saja dia masih kesusahan. Dibalik Azzura ada sesuatu perhatian yang selalu dia semaikan kepada Ali. Dia ingin sepupunya yang kaku ini menemukan Peta untuk hidupnya, yang dapat membawa Ali ke hidupnya yang berwarna bukan hidupnya yang abu abu seperti sekarang.


Bersambung

Typo bersebaran!!!

My Husband Is BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang