Tigabelas

5.6K 302 26
                                    

Semua orang didalam mansion ini hilir mudik sibuk dengat tugasnya masing masing, ada yang membawa makanan, ada yang setia dengan alat kebersihannya dan ada juga yang tempur dengan segala perkakas untuk dekorasi mansion milik Ali. Kembali memperhatikan apakah semuanya sudah sempurna.

Hari ini, hari yang mungkin akan menjadi sejarah bagi Ali atau Prilly, atau bukan untuk keduanya? Entahlah.

Prilly sudah sibuk di dandani sejak jam 2 siang tadi. Acaranya akan dimulai tepat pukul 8, malam dan sekarang jarum jam tepat berdetak pas diangka 6 lebih 30 menit.

Masih ada 1 jam 30 menit lagi, tapi Prilly sudah siap dengan tampilannya hanya kurang baju yang akan dikenakan. Wajahnya sudah dipoles sekian rupa, tatanan rambutnya sudah diatur persis seperti rambut princess Arora. Banyak bunga bunga dirambutnya yang membuat Prilly sudah sangat sangat mirip dengan salah satu Princess disney itu.

Prilly belum melihat Ali, dia juga belum keluar kamar sedari tadi. Dia benar benar di manjakan, bahkan makanan pun diantar oleh para pelayan. Dia belum melihat dekorasi untuk hari yang entah mau Prilly anggap hari apa.

"Nona waktunya makan. Setelah itu anda akan dikenakan baju untuk acara tunangannya." ujar seorang wanita yang datang setelah ketukan pintu ketiga.

Prilly menggambil nampan yang diberi oleh wanita itu. Ada segelas susu, satu mangok kecil sup asparagus yang masih menguap hawa panas, satu piring buah anggur, serta satu loyang pizza yang mungkin tidak akan habis oleh Prilly sendiri. Di ujung sana ada sebuah sticky note berwana pink yang ditulis dengan tulisan rapi sesorang.

'kata bunda mu kamu suka makan sup asparagus, walaupun tidak nyambung dengan menu malam ini, it's ok yang penting kamu suka'
-Ali.

Prilly tersenyum Ali terliat begitu perhatian kepadanya. Entah kenapa tepat satu jam sebelum acara tunangan ini di mulai, jantungnya sudah berdebar karena sebentar lagi dia akan segera bertunangan dengan Ali. Pria tampan, mapan dan sangat berwibawa.

Meniggalkan detakan jantung Prilly yang semangkin menggila. Dilain tempat Ali beserta tangan kanannya- Farhan sedang berjalan menulusuri lorong yang tak terjamah saat acara tunangannya nanti, lorong sepi yang dipijakkan oleh dua orang lelaki berdarah dingin.

"Pastikan semua keamanan terjaga, kerahkan selurah bodyguard di seluruh sudut mansion. Cek kembali undangan serta identitas seluruh tamu. Tidak ada kerecohon di acara ini. Pastikan semuanya berada dalam pengawasan" Ali berbicara langsung pada topik pembahasan, kalimatnya sangat mengintimidasi.

"Baik tuan. 1500 bodyguard telah di kerahkan di seluruh mansion untuk acara malam ini."

"Hanya segitu? Aku mau tambahan 2x lipat dari itu. Acara ini berisi sekitar 5000 bedebah berdasi. Setidaknya diantara mereka sudah ada yang kolot dengan bau balsem. Dan sisanya kau tahu bagaimana bentuknya bukan? Aku tidak mua dia tersakiti." Ali menatap tajam Farhan. Apa kurang uang yang diberikan nya untuk melindungi Prilly hari ini.

"Baik tuan saya akan memastikan nona Prilly aman."

"Bagus".

Ali berjalan dengan langkah tegapnya tak ada keraguan di setiap langkahnya. Detik terakhir sebelum acaranya di mulai, ini sudah menujukan pukul setengah delapan. Dia pergi ke kamarnya dan siap menggunakan pakain putih yang sama persis dengan punya prince philip, yang waktu itu di kenakan setelah acara pernikahannya dan princess Aurora.

Pukul delapan tepat. Para tamu undangan sudah berkumpul menggunakan dresscode bernuansa gaun kerajaan. Hari ini mansion Ali di ubah menjadi kerajaan ulstead dengan aksen campuran dari kerjaan moor. Para dayang dayang kompak menggunakan seragam seprti maleficent. Benar benar dekorasi niat yang bahkan hanya untuk semua buah acara pertunangan. Ali tidak pernah bermain main dalam urusan apa pun.

Cendelier yang tersedia di setiap meja membawa susana semangkin elegan. Tamu yang datang di buat kagum. Belum lagi di depan sebelum masuk mansion terdapat banner besar bertuliskan Pradipta Kealiano Syarief dan Prillysella Latuconsina. Dingan untaian bunga yang menjuntai di sisi sisi banner.

Hidangan yang disiap kan juga tidak tanggung tanggung. Apalagi sofenir yang dikasih satu botol parfum guerlain shalimar, parfum yang dibandrol untuk satu botolnya sekitar 1,6 juta.

Ali berjalan menuju kamar Prilly. Membuka gagang pintunya perlahan. Disana di tengah ruangan itu Prilly berdiri dengan gaun anggun berwarna biru yang sempat di perdebatkan oleh bibi peri princess Auroro saat menentukan warnanya.

Demi apapun Ali tidak mampu mengganti pandanganya menuju Prilly. Cantik, sangat cantik, Prilly benar benar menyerupai Princess Aurora.

Berjalan pelan Ali menghampiri Prilly.

"Kamu cantik." Prilly tampak bersemu atas ucapan Ali. "Jadi, mau kah putri cantik ini beriringan dengan ku" Ali mengulurkan tangannya.

Dan tentu saja Prilly menggapainya. Mengapit lengannya diantara lengan berotot Ali. Berjalan perlahan menelusuri jalan yang akan membawa mereka ke acara yang dinanti.

Melangkah menurni undakan tangga yang ada, sorak sorai tamu undangan bergema menyambut dua pasangan yang merayakan kebahagiannya di malam ini.

Ungkapan kekaguman semua undangan menjadi saksi seberapa tampan dan cantiknya dua pasangan yang berbahagia malam ini. Mereka benar benar di bawa ke dalam cerita maleficent dengan Princess Auroronya, tapi bedanya dalam bentuk versi nyata.

Ali membawa Prilly ke tengah ballroom mansion. Menarik napas dan mulai berbicara dengan nada tenang ciri khasnya.

"Maybe I'm not the prince philip in your dreams, but you're the only Aurora in the real world and my fantasy. Will you marry me the only aurora that i want?" Ali sudah berlutut sambil bersedia menyelipkan cincin yang serupa dengan cincin pernikahan pangeran Philip dengan putri Arora. Bedanya cincin itu berlapis emas serta ada taburan berlian sedangkan, cincin serupa di pernikahan pangeran dan putri sebenarnya menggunakan lilitan kayu.

Prilly terdiam seperkian detik, terkejud Ali bisa seromantis itu. Setalahnya dia mengangguk "Yes i want."

Dengan demikin cincin itu di semaikan, dan kembali tepuk tangan para tamu bergema setelahnya.





Bersambung
Typo bertebaran!

Cerita ini sebagian terinspirasi dari cerita maleficent.
Maap dah lama gak up, thanks buat yang menanti.
Enjoy to read!
Bye

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Husband Is BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang