Berbicara masalah perihal dalam kontrakTentunya sangat sensitif.
Positifnya adalah untuk pengembangan diri baik artis maupun perusahaan bukan?
Terkadang beberapa fans tak mengerti hal itu.
Terlalu mencintai sang artis dan mengesampingkan fakta lainnya.
Memang, kami benar dituntut untuk selalu menawan di luar sana.
Tapi kami manusia.
Yang hanya ingin berkerja untuk menghibur.
Dengan lagu-lagu kami.
Sekarang persiapan comeback untuk mini album selanjutnya berjalan dengan lancar.
Aku berlatih vokal lebih banyak ketimbang persiapan yang lain.
Tentunya bersama member vocal line lainnya.
Hingga salah satu member dengan mata rusa mengungkapkan sebuah cerita.
Kami berusaha terbuka satu sama lain.
Itulah yang membuat kami dekat.
Ketika aku sedang berjalan berdua bersama Luhan hyung di koridor.
Menuju tempat latihan.
Dia masih melanjutkan ceritanya.
Tak terlalu terkejut,
Kebanyakan cerita itu tentang lelahnya pekerjaan kami.
"Usaha kita sebanding dengan apa yang udah kita dapat kan hyung. Pernghargaan-penghargaan itu contohnya."
Ketahuilah Album pertama kami kemarin sangat sukses besar.
"Ya kau benar Baek. Hanya saja, aku mengingat bagaimana agensi benar-benar memaksa kita. Komentar para fans juga pedas."
Jujur aku tak tahu apa yang harus katakan.
Aku trainee hanya beberapa bulan, tidak seperti yang lain.
Selama ini aku berkerja keras untuk itu.
Jika agensi untuk menurunkan berat badan.
Maka akan aku lakukan.
Jika agensi menyuruhku untuk merubah potongan rambut bahkan tidak kusuka.
Aku berusaha melakukan itu.
Karna aku tahu,
Kami belum sepenuhnya bisa memberikan pengaruh besar kepada agensi.
Meskipun aku tahu,
Para fans menyayangkannya.
Hanya saja,
Persepsi beberapa member ada yang berbeda.
Itu hak mereka.
Bisa saling mengerti dan berkerja sama mungkin adalah salah satu cara yang terbaik sekarang.
Namun, ketika Luhan hyung bertanya padaku tentang sebuah perasaan.
"Apakah kau tau? Bahkan beberapa member pasti menahan rasa cinta kepada seseorang karena pekerjaan."
Aku terdiam sejenak.
Masalah hati bukan aku jagonya.
Langkahku berhenti,
Luhan hyung pun begitu dengan tatapan kearahku.
"Jika begitu---"
Kataku menggantung tanpa senyuman.
"--bisakah kita hanya mempriotitaskan fans terlebih dahulu?"
Luhan tersentak, kemudian tertawa.
"Kau bisa serius juga Baekhyun-ah"
Aku berdecih dan melanjutkan langkah sambil memeluk pundaknya.
"Apa kau lupa hyung, jika kita pernah menangis bersama di kamar mandi?"
Dan kemudian kami tertawa.
Kembali ke sebuah realita.
Bahwa kami akan menjadi bintang yang bersinar.
Namun, sejujurnya....
Aku masih memikirkan semuanya.
Kegelisahan para member
Tuntutan dari agensi
Dan
Cinta dari para fans.
Aku takut jika tidak bisa berjalan lancar.
Bahkan lamunan itu terbawa hingga kami semua sudah berada di dalam van untuk kembali ke asrama.
Aku melamun.
Hingga,
Seketika itu,
Kudengar alunan lagu tenang dari telinga kananku.
Dimana,
Sudah terpasang headset di telinga.
Kulirik siapa pelakunya.
Dia,
Park Chanyeol - happy virus kami.
Seketika itu,
Segala ketakutan dan kecemasan menguar begitu saja.
Dia menatapku lembut.
Bola mata ketenangan yang tampan.
"Tidurlah" bisiknya pelan.
Aku mengangguk dan menyandarkan tubuh dengan temang.
Baiklah,
Mari menutup mata dengan musik syahdu ini.
Gomawo Chanyeol-ah
- Byun Baekhyun
🌛🌛🌛
Hai gaes ✋
Ada yang bisa kasih saran?Work ini masuk kategori Fanfiction atau Short Story ya? Hehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
REALITY [CHANBAEK]
FanfictionPRIVATED For Some Chapter! Hanya sebuah cerita hati terdalam seorang artis papan atas EXO Chanyeol dan Baekhyun yang diam-diam memiliki rasa satu sama lain. Karna cinta keduanya ada di balik topeng skandal. Dan hanya mereka yang tahu. ---------- ...