Kami menyelesaikan promosi dengan baik seperti biasa.
Meskipun hanya mini album. Namun, fans benar-benar membuat album itu sukses besar.
Kami tanpa fans,
Sama seperti kolam tanpa air.
Kosong.
Tak berfungsi.
Baiklah,
Sejujurnya bukan kesuksesan album yang ingin aku katakan.
Hanya saja,
Aura para member sedikit berubah.
Contohnya saja Baekhyun.
Namja mungil itu tiba-tiba saja mengemas beberapa barangnya.
Aku mengernyit pelan.
Menatapnya bingung di dalam kamar.
"Kau mau kemana Baek?"
Baekhyun menghentikan kegiatannya sejenak sambil menatap kearahku.
"Pulang.. Aku juga ingin membawa pulang beberapa pakaian yang sudah tidak aku gunakan lagi."
"Kenapa buru-buru?"
Aku mulai mendekatinya.
Duduk di ranjangnya.
Ya, memang setelah promosi berminggu-minggu.
Kami diberikan waktu istirahat sebelum konser di beberapa negara.
"Aku kan sudah bilang jika aku merindukan ibuku Chan."
Tempat tinggal Baekhyun memang lebih jauh dari rumahku yang memang ada di daerah Seoul.
"Berapa lama?"
Baekhyun menoleh kearahku sambil tersenyum manis.
"Tak lama mungkin hanya 5 harian. Kita kan perlu latihan."
Aku hanya terdiam.
Entah kenapa aku merasa aneh ditinggal Baekhyun.
"Tidak perlu merindukanku. Pulanglah saja ke rumahmu."
Baekhyun terkekeh. Mungkin karna melihatku Yang sedikit cemberut.
Tak lama kemudian,
Jemputan yang sudah dipesan Baekhyun pun datang.
"Aku berangkat sekarang ya Chan."
Kulirik jam tangan yang menunjukkan waktu tengah malam.
"Hati-hati ya Baek. Kabari aku jika sudah sampai di sana."
Aku berdiri dan membawakan tasnya.
Namun ketika aku hendak membuka pintu kamar.
Jujur aku langsung terkejut.
Ketika....
Sebuah tangan melingkar di perutku dari belakang.
Ada kesenduan sejenak.
Satu detik..
Hingga,
Baekhyun melepaskan tangannya sendiri.
Jujur aku terpaku.
Untuk membalikkan badanku rasanya kaku.
Hanya jantungku saja yang berdebar tak beraturan.
"Chanyeol-ah"
Ketika mendengar panggilan itu aku baru berbalik meskipun kaku.
Kutatap dia mendongak menatapku karena tubuhnya yang pendek.
Kutatap matanya yang berbinar cerah.
Apalagi melengkung ketika senyumannya merekah.
"Kurasa aku harus membeli parfum seperti milikmu Chan. Karna aku sangat menyukainya."
Dia menunduk.
"Aku menyukai harumnya."
Kau benar-benar membuatku bingung Baek.
Tapi kau sangat manis.
Tanpa banyak bicara lagi aku langsung mengacak surai hitamnya.
Dan menutupi kepalanya dengan tudung hodie.
"Cepatlah berangkat. Keburu malam nanti."
Dia mengangguk lucu.
Kemudian keluar kamar dan aku mengantarnya sampai ke mobil yang menjemputnya.
Setelah dia sudah berlalu. Akupun langsung masuk ke dalam.
"Baekhyun sudah berangkat Chan?"
Tanya Luhan hyung yang masih duduk di sofa ruang santai sendirian.
Aku hanya mengangguk dan duduk di sebelahnya.
Tidak ada percakapan diantara kami.
Member lain juga tampaknya sudah istirahat.
"Kenapa kau tak istirahat hyung? Bukankah besok kau harus ke China?"
Member bermata rusa itu hanya mengangguk seadanya sambil menatap ponselnya fokus.
Aku yang penasaran pun mengintip apa yang Luhan hyung lihat pada ponselnya itu.
Dan setelah tahu apa.
Ketahuilah aku tak bodoh.
Aku tak salah lihat ketika melihat dia sedang membaca komik dewasa.
Namun yang lebih janggal lagi adalah..
Komik itu bernuansa romansa sesama jenis.
"Hyung! Apa yang kau baca itu?"
Aku menatapnya jijik.
Dia berjeringat kaget kemudian tersenyum miring.
"Hiburan." Jawabnya santai.
Aku masih menatapnya jijik.
Diapun melangkah mendekat.
Reflek aku berjalan mundur.
"Chanyeol-ah tidak perlu takut seperti itu... Tanya saja pada hatimu."
Kemudian dia pergi masuk ke kamarnya.
Aku bingung.
Atau aku terlaku syok?
Kejadian malam ini membuatku berantakan!
💢💢💢
Maaf telat up!
Aku capek banget.. Tapi aku sempetin buat up..
Jadi vote yaDua chap aku up besok ya~
Aku usahain cepat
KAMU SEDANG MEMBACA
REALITY [CHANBAEK]
FanfictionPRIVATED For Some Chapter! Hanya sebuah cerita hati terdalam seorang artis papan atas EXO Chanyeol dan Baekhyun yang diam-diam memiliki rasa satu sama lain. Karna cinta keduanya ada di balik topeng skandal. Dan hanya mereka yang tahu. ---------- ...