Ayah

3.6K 232 29
                                    

"Bagus Aira.. kau menolong pamanmu ini. Dan kau Steward, tidakkah kau menyadari siapa yang ada didepan pintu sekarang?" Tanya Raja Robert.

Aira,Steward bahkan rekan Steward ikut menoleh kearah pintu.
Beberapa pasukan milik keluarga Alexander sudah bersiap seluruhnya dan dipaling depan ada sosok yang tersungkur dengan kain tipis menutupi tubuhnya dan celana lusuh menutupi pahanya.

Sosok yang mengenaskan..

"A..Ayah...!" Suara Steward dan Aira terbata..

Keduanya saling menoleh..

Disana tidak hanya ada satu orang,namun dua orang paruh baya.

Yang satu sudah mengenaskan dan satunya lagi masih belum seberapa dan pakaiannya masih lebih baik daripada yang satunya.
Mereka tidak lain ayah Steeard dan juga Aira.

Sebenarnya Steward tidak yakin, tapi ia juga percaya bahwa itu ayahnya.

Bau tidak sedap langsung menyeruak kehidung mereka..

Berapa hari ayahnya tidak mandi ?

"Ayah..."
Steward berjalan cepat mendekati ayahnya, air matanya sudah pecah melihat sang Ayahnya hidup tidak layak bertahun-tahun.

Namun hampir beberapa meter lagi ,Ayahnya sudah ditodong pistol dikepalanya.

Dan Ayah Aira, dilehernya sudah siap pedang samurai dari jepang. (Estegeh.. ngayalnya...)

"Jika kau mendekati mereka,kepala mereka akan ditembak." Ucap Raja Robert berjalan tertatih melewati Steward.

"Apa mau mu?"

"Suruh polisi tidak bergunamu menghentikan pengejaran pada dirty!"

"Jika aku menolak...?"

"Kepala mereka akan dipenggal!"

"Biadab kau Robert!"  Marah Steward dan melayangkan tinjunya kewajah Raja Robert.

"Steward..hentikan!" Jerit Aira.

"Aaarghhh.." terdengar jeritan pilu dari ayah Steward.

Steward langsung menoleh kearah asal jeritan dan langsung terkejut melihat ayahnya tersungkur kelantai dan darah mengalir dari punggungnya.

Air mata langsung pecah dikelopak mata Steward.

Ia terjebak dalam permainan Robert, apa yang harus ia lakukan? Bahkan melindungi ayahnya saja tidak bisa.

"Cepat suruh polisimu menghentikan pengejaran dirty!"

Steward merogoh ponsel disakunya dan mengetik sesuatu dan meletakkannya ditelinga.

"Hentikan pengejaran."

"......."

"Pokoknya hentikan."

*

Arthur berjalan menyusuri koridor yang sepi.

Ia sedikit heran, ini istana atau apa? Sepi sekali.

Arthur memasuki sebuah ruangan kosong yang memiliki sebuah pintu diseberangnya. Arthur berjalan sambil melihat-lihat isinya yang terlihat mudah membuat orang bosan.

"Selera Raja rendahan." Ucapnya meremehkan.

Lalu memasuki pintu yang membuatnya penasaran.

"Waw.. ini lorong?" Arthur menyusuri lorong yang lembab dan terus berjalan, ada beberapa lampu penerang yang sudah korslet.

"....."

Arthur terhenti ketika mendengar sesuatu yang tidak jelas.
Ia menoleh kebelakang namun tidak ada apa-apa.

Husband's Secret (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang