igau

3.4K 213 6
                                    

"Ini rumah atau apa?" Desisku setelah membereskan isi rumah yang penuh debu.

Aku tidak percaya jika ini disebut rumah. Bahkan seakan tidak pernah ada yang menetap disini.

"Halo,yang mulia.." telponku pada Yang Mulia Ratu dan membahas permasalahan disini.

Setelah menghubungi Yang mulia Ratu ,aku mencari sarapan untuk kami.

-arthur

*

Toeng...toeng..

"Bangun..bangun.."  teriak penjaga penjara yang menggema diseluruh koridor sel.

Aku terbangun dari tidurku yang terasa sangat nyaman dan sedikit risih karena pakaianku yang tidak sempat berganti.

Aku membuka mataku dan mengerjapkan  mata disekelilingku, aku baru sadar bahwa aku tidur dengan dipangku oleh Steward.
Aku duduk diatasnya dengan posisi kesamping dan menjadikan tubuhnya sandaranku.

Sebentar, aku ingat-ingat apa yang terjadi tadi malam.

"Ssst.."

Steward mengisyaratkanku untuk ikut menepi ke sudut dinding  dekat sel yang tidak terkena cahaya. Aku memeluk Steward dari belakang,aku takut.

Entah kenapa aku penakut seperti ini.

Aku menundukkan wajahku dan menenggelamkannya ketubuh Steward.

Entah kenapa aku merasakan ketakutan saat ini..

Drap..drap..

Suara langkah itu semakin terdengar jelas.
Steward semakin menyudutkan tubuhnya dan aku mengikutinya. Aku hanya bisa menyembunyikan wajahku ditubuhnya.

Drap..drap..

Dup..

Sesuatu terdengar seakan menabrak dinding.

Klang..

Juga memukul sel besi.

Drap.. drap..

Aku menutup mataku rapat-rapat dan mengunci mulutku dengan rapat pula saat merasakan suara langkah kako itu benar-benar mendekat.

Ck..
Decak Steward yang membuatku membuka mataku dan aku melihat seseorang didepan sel sedang berjalan memutar dan bersandar ke sel sebelah.

Orang yang sedang mabuk? Pikirku yang mulai merenggangkan pelukanku pada Steward.

Steward bergeser sedikit untuk melihat langsung seseorang itu.

Saat ia berbalik dan berjalan kearah sel kami Steward langsung menepuk dahinya sendiri.

"Aira.. anak ini mengigau." Ucap Steward sambil menggelengkan kepalanya tanda heran.

"Astaga, Ruth.." ucapku lirih. Aku berusaha meraihnya dari dalam sel agar ia bangun.

Matanya masih menutup, bahkan tubuhnya masih ad balutan selimut tipis  ditubuhnya.

"Ruth.. bangun.. Ruth.." panggilku sambil berusaha meraihnya. Steward pun ikut mengulurkan tangannya keluar dari pagar besi ini namun tubuhnya masih belum bisa kami gapai.

Dan Ruth malah berjalan berbelok-belok dan berjalan terus kedepannya dan menjauhi kami.

"Ck.." decak Steward lagi lalu ia duduk dilantai dan bersandar didinding.

Seakan-akan kami tak punya cara lagi untuk keluar dari sini.

Aku ikut duduk disampingnya.

Husband's Secret (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang