Teruntuk dia yang senyumannya menyembuhkan dan menguatkan.
Teruntuk dia sang kuas dan cat yang mewarnai aku si kanvas kosong.
Teruntuk dia... lelaki yang menyebutku sebagai tepatnya untuk pulang.
Ini aku, si gadis kaku yang mencintaimu tanpa sengaja di sore itu.
Lelaki itu mengusap jemari seorang gadis yang tengah menutup matanya damai. Sambil membaca kata demi kata yang gadis itu rangkai dalam sebuah buku harian yang ditemukan lelaki itu tanpa sengaja di bawah meja pasien.
"Bangun, Nja...." ucap lelaki itu lirih.
Satu detik, dua detik, ah, hanya hening yang mengisi. Namun pada detik ketiga, suara dari elektrokardiograf lah yang menjawab semuanya.
"Kamu pulang."
🍃🍃🍃
-Hidup itu berputar. Membawa siapa pun yang bahagia menuju cobaan yang menyedihkan. Lalu, ia kembali memberikan bahagia dan kembali menjatuhkan pada luka, terus menerus terjadi, hingga akhir yang akan menentukan apakah ia berakhir bahagia atau justru sebaliknya.-
-Senja-
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Dan Senja
Teen FictionKita menghargai rasa. Namun saling mengelak demi merelakan. Karena semua ini adalah panggung sandiwara. Sekalipun semuanya harus berubah, kenangan itu tidak akan pernah hilang. Karena Langit dan Senja akan selalu terikat. Meski takdir mereka bert...