F37 : Pertolongan Guild Serta Kekalahan Kuro

827 65 0
                                    

Gumpalan darah beterbangan di depanku, pergerakan Kuro seketika terhenti waktu itu juga.

"Jauhkan tanganmu dari Keist..."

"A - Akh?!!"

Kuro terdorong mundur oleh mata katana yang tertusuk di bahu kanannya, pelakunya adalah Ina.

"Ina??!" kagetku.

Kuro melompat ke belakang dan langsung menutupi lukanya. Menatap Ina marah.

"I - Ina, apa yang kau lak---" pertanyaanku terganti oleh ringisan tiba - tiba, aku hampir lupa dengan kondisiku sekarang.

"Bertahan Keist. Kakak!!" seru Ina.

Tidak berselang lama Akari datang dengan tergesa - gesa ke tempat kami.

"Apa yang dilakukan kakak beradik ini disini??" batinku bingung.

Akari menyembuhkan lukaku dengan sihir penyembuhnya. Aku pulih sekarang?

"Kurasa ini sudah cukup..." cetus Akari.

Akari menatap Kuro tapi ia terkejut. Kenapa tidak?! Kuro menyerangnya dengan angin hitamnya, beruntung Ina maju dan memotong(?) angin hitam tersebut.

"Cih... Jadi kalian yang di rumorkan itu" decih Kuro kesal.

"Rumor??" bisikku.

"Pemimpin KnI.. Disini, kau akan kami tangkap!!" deru Akari yakin.

Ina menyiapkan dirinya untuk menyerang Kuro dengan Akari sebagai pendukungnya dibelakang.

"Si Kembar Hijau yang menyusahkan itu kini ada di hadapanku, ingin menangkapku.. Hahah... Aku sangat tersanjung tapi tidak. Aku masih ingin bebas!!" ucap Kuro dengan kegilaannya.

Sudah aku duga. Dia hanya pembunuh berdarah ingin yang hanya beruntung mendapatkan 'kemampuan khusus'.

"Itu... Membuatku kesal!!"

Aku bangkit dan menatap kesal Kuro.

"Ina, aku akan membantumu..." seruku.

Akari maupun Ina, mereka tersenyum.

"Seperti waktu 'itu''kan?"

"Ya!"

"Majulah kalian berdua..."

""Ya""

Aku dan Ina berlari ke tempat Kuro berada, sontak saja itu membuat Kuro sedikit terdesak. Tangan kanannya terluka, dia kalah jumlah dan kami akan menang.

Dark Strom Spear

Empat tombak angin hitam terbang di depan kami. Aku berlari ke kiri sedangkan Ina ke kanan.

Aku mengaktifkan kemampuan khusus Midoken, membuat diriku terlindung oleh cahaya hijau. Tanpa takut aku maju, menghancurkan dua tombak hitam yang mengarah kepadaku. Aku lirik Ina ia hanya menghindari kedua tombak hitam, aku berlari ke tempat Ina, membantunya menghancurkan kedua tombak hitam tersisa.

"Maju!!" teriakku.

Ina melesat sangat cepat ke tempat Kuro berada, Kuro sempat tersentak dan melangkah mundur tapi ia berdecak kasar.

Hurricane Enchanct

Pedang Ina bersinar hijau terang.

"Sialan kalian semua!!!" teriak Kuro marah.

Bahu kanannya mengeluarkan banyak darah saat dia memaksakannya untuk bergerak, berkat kenekatannya itu ia berhasil membuat dirinya terlindungi oleh angin hitam.

Ina berhenti di depan pelindung angin hitam yang memutari Kuro itu.

"Maaf saja tapi bukan aku yang akan.mengalahkanmu..." cetus Ina memberitahu.

"Itu sinyal untukku..."

Segera aku bergerak ke belakang Ina.

Mido Sword Style : Sky Down

Slash!!!

Tebasan miring ke kiri membelah pelindung angin milik Kuro. Kuro tersentak kaget.

Ujung mata pedangku menghasilkan kilauan yang terang, dan kini terangkat ke depan.

"Maaf Kuro tapi... Membiarkanmu hidup adalah kesalahan yang besar!!" bisikku ke Kuro.

Kuro menggeretakkan rentetan giginya kuat.

"Aku tidak butuh belas kasihanmu!!!" teriak Kuro murka.

"Syukurlah..."

Fatie of Green Spirit

Aku membalikkan mata pedangku lalu mengayunkannya vertikal ke atas, melewati dada Kuro. Jalur hijau tercipta disana.

Aku berhenti dibelakang Kuro, 3 meter dibelakangnya. Tidak lama kemudian aku dapat mendengar suara jatuh dari arah belakang.

Kuro kalah. Aku yang menjaminnya.

Aku bangkit dan membalikkan badanku ke belakang, dimana Kuro terkapar dan bermandikan darah. Pada saat bersamaan Akari dan Ina datang berkumpul, Akari berjongkok di depan Kuro lalu menutup kedua matanya.

"Kematian yang cocok... Kurasa"

[1]100th Magic Floor : Adventure of Keist[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang