Tenten & Hinata

5K 217 30
                                    

Setelah dari taman tersebut, Tenten pulang ke apartemen dengan lesu. Wajahnya nampak sangat lelah.

" tadaima"

" okaeri..... Eh, kau kenapa?" tanya Temari yang kebetulan membukakan pintu.

Tenten hanya menatap Temari sekilas, lalu kembali berjalan menuju kamarnya tanpa menghiraukan tatapan Temari.

Temari hanya menggelengkan kepalanya, lalu melangkahkan kakinya menuju kamarnya.

Sementara itu, Tenten yang baru saja sampai dikamarnya langsung menghempaskan tubuhnya keatas kasur. Dia memejamkan matanya sambil mengingat perkataan Neji dan perkataannya tadi.

" Tenten, aku minta kita tetap jalani hubungan ini sekitar beberapa hari lagi. Aku akan membereskan segala masalahnya. Setelah itu, kau boleh mengakhiri hubungan ini" pinta Neji. Tapi ada yang mengganjal di hatinya saat dia mengucapkan kata-kata itu.

Tenten merasakan rasa sesak di dadanya saat mendengar ucapan Neji. Apa Neji tidak memiliki perasaan hingga mengatakan pada Tenten secara langsung?

" aku..... Aku sudah tidak bisa lagi. Maaf, kita putus" ucap Tenten. Dia langsung berlari keluar gerbang sekolah.

Rasa sesak kembali menyerang dada Tenten. Tidak. Ini tidak boleh dibiarkan terus menerus. Neji saja bisa biasa saja, kenapa dia tidak?

***

" Sai-kun, apa kita jadi jalan?"

" tentu saja, Ino-chan. Nanti aku jemput, oke?"

" oke"

Tut tut tut.

Ino sudah tidak sabar menunggu Sai datang. Tadi saat disekolah, Sai berkata akan mengajaknya jalan. Oleh karena itu, Ino sudah berpakaian cantik.

" minna!!" teriak Ino menggelegar.

" ada apa?" tanya Sakura yang baru saja keluar dari kamarnya.

" ada apa kau teriak? " tanya Temari yang kebetulan berada di ruang tamu.

" ada apa Ino? " tanya Hinata yang baru saja selesai memasak kue.

" ada apa?" tanya Tenten. Dia berusaha berpenampilan seperti biasa.

" aku akan kencan dengan Sai-kun!! Tolong bantu aku supaya aku tidak kekurangan bahan pembicaraan " pinta Ino.

" ehmm, bagaimana jika kau membicarakan tentang makanan? Itu sih jika kau sedang berada di cafe. Kau tanyakan saja makanan kesukaannya " usul Sakura.

" atau mungkin kau bisa bicarakan tentang cuaca hari ini. Pembicaraan mu akan berjalan lancar" usul Hinata.

" bagaimana jika kau membicarakan tentang tugas sekolah? Pelajaran kesukaan? Atau mungkin buku yang dia suka baca. Bisa juga kau tanyakan kegiatan yang dia lakukan jika sedang sendiri " usul Temari.

" bisa juga. Kalau menurut mu apa, Tenten?" tanya Ino sambil mengalihkan pandangannya kearah Tenten. Tapi Ino langsung mengernyit ketika melihat Tenten yang melamun. Ini tidak seperti Tenten yang biasanya.

" Tenten kau kenapa?" tanya Ino.

" h-hah? Aku tidak apa-apa kok" ucap Tenten.

Dear Heart Why Us?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang