Prolog

1.3K 37 1
                                    

"Gue mau putus fa"

"Hah? t..tapi kenapa? Gue salah apa?" Yang awalnya seneng karna ada pelangi, hingga sekarang pelangi yang cuma sementara dan berganti dengan derasnya hujan. Persis dengan perasaan Shifa saat ini.

"Pokoknya gue mau putus!"

"Lo udah ngilang kabar berminggu-minggu, dan gue yang dengan sabar nungguin kabar dari lo, gue yang selalu positif thinking ke lo, tapi sekarang lo mutusin gue tiba-tiba? Lo emang cowok gapunya hati ya dan. Lo punya cewek baru kan? Lo suka sama orang lain kan makanya lo mutusin gue! Jawab zid jawab!" Tanya Shifa sambil menahan airmatanya.

"IYA GUE PUNYA CEWEK BARU, DAN GUE UDAH GAK SAYANG AMA LO!!!" Teriaknya

Zidan pun mengambil tasnya dan pergi meninggalkan Shifa. Shifa yang sekarang hanya tertunduk dengan badan gemetar dan airmata yang tak dapat ia tahan lagi dibawah derasnya hujan. Ia pun berlari pulang meninggalkan tempat itu.

Sesampainya di rumah, ia langsung masuk ke kamarnya dan menangis di atas tempat tidur kesayangannya dengan keadaan basah kuyup.

"Laki laki macam apa dia? Kurang apa gue ke dia? Dasar emang cowok gapunya hati, manis diawal doang!!"

Ucapnya, Shifa hanyut dalam pikirannya tentang Zidan, airmata yang kini tak dapat ia tahan lagi mengalir sangat deras, berfikir bahwa dirinya bodoh sangat bodoh.

Setelah merasa sedikit tenang ia segera mandi dengan air hangat agar tidak sakit, mengganti pakaian dan tidur.

**
KriiiiingKriiiiiing

Ponsel Shifa berbunyi berulang ulang kali, karena merasa sangat terganggu Shifa pun mengangkatnya.

"WOI CACING KEBO, LO DIMANA? PASTI MASIH DIKASUR YA KAN? BANGUN GAK LO!! SEKOLAH WOI SEKOLAH! GUE HIT..."

Belum sempat Shania melanjutkan kalimatnya, Shifa mematikan telfon dari sahabatnya yang super duper cerewet itu, ia pun melihat jam yang tertera pada layar depan ponselnya 06:37

"GILA BAKAL TELAT GUE"

***

Hijab In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang