^^
Author's POV
---------------------------------------------Dengan cepat Shifa mandi dan mengganti pakaian, cukup lama ia memilih baju mana yang akan ia pakai untuk dinner berdua papanya.
And then..
Shifa memilih menggunakan
Turtleneck dan jilbab warna maroon, celana panjang kulot disertai wedges warna cream, dengan sentuhan terakhir yaitu aksesoris kalung. She looks so pretty."Aszhifa, ayo sayang kita berangkat." Teriak papa dari bawah.
"Iya papa Shifa turun."
Papanya terkejut bukan main, saat melihat Shifa yang sangat cantik malam ini. Ia sangat mirip dengan mamanya.
"Andaikan kau tak membuatku marah saat itu, pasti kita sudah bersama Shifa malam ini." Hati kecil papa berbicara, dengan ekspresi sedikit melamun.
"Pa? Kok malah melamun sih, ayo kita jalan."
"eh iya sayang papa ga melamun kok, cuma mikirin sesuatu yang ga penting tadi. Ayo sayang."
07.28
Mereka pun pergi dari rumah menggunakan Aston Martin DB9, mobil keren berwarna hitam ini adalah mobil pertama papanya, dari hasil berkerja sama dengan salah satu perusahaan di Jerman.
Setelah beberapa menit perjalanan, ternyata Papanya membawa Shifa ke Amuz Gourment Restaurant, yap restoran Prancis yang sangat terkenal di Jakarta. Mereka pun turun dari mobil dan memasuki gedung tersebut."Permisi mas, meja atas nama Anhar." Bilang papa ke salah satu pelayan.
Pelayan itu pun membalas pertanyaan Papa dengan sangat ramah, ia berjalan berada di depan kami untuk menunjukan tempat yang telah Papa pesan.
"Bagus yah pa tempatnya, tapi Shifa rasa belum lengkap kalo ga ada mama dengan kakak." Kata Shifa kecewa.
"Sayang yang sabar ya, kan kakakmu sedang kuliah, doain aja kuliahnya cepet kelar, supaya dia bisa pulang ke Indonesia." Papanya tersenyum dan hanya membicarakan tentang kakaknya.
5 menit Shifa dan Papa bercakap-cakap akhirnya pesanan mereka datang. Shifa memesan Lamb chops sedangkan Papanya memesan King crab salad dan Creme brulee sebagai dessert. Baru saja memakan beberapa suap tiba tiba..
Kriing..Kriing..Kriing
Ponsel milik papanya berdering"Apa yang terjadi?.. oke saya akan segera kesana, siapkan helikopter dan data data yang perlu saya bawa!"
Seperti itulah kata-kata papa di telfon yang membuat Shifa tak nafsu makan."Sayang papa harus ke Jerman sekarang, maafin papa ya sayang. Papa harus selesaikan masalah disana sayang. Maaf papa ga bisa antar kamu pulang, papa akan telfon pak Ferdi untuk menjemputmu, sekali lagi maafin papa ya sayang." Ujar Papa kepada Shifa dengan sangat terburu buru.
Sebelum beranjak dari tempat itu, papanya mencium puncak kepala Shifa dan pergi berlalu dengan sangat cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijab In Love
Teen Fiction[On Process] Perempuan cantik dengan hijab, dan wajah yang manis, serta penampilan yang gak pernah kalah dengan style jaman sekarang itu sangat di gemari oleh banyak orang. Persahabatan, cinta, bahkan hubungan keluarga Aszhifa tidak berjalan lancar...