Always you •2

596 17 2
                                    

^^

Setelah mengerjakan semua tugas kelompok itu, Alya, Tara dan Shifa keluar dari rumah. Mereka berniat untuk makan es buah pak Kardi. Mereka pergi menggunakan mobil Alya. Setelah sampai, mereka segera memesan es buah tersebut dan melahapnya.

"Eh guys, lihat deh itukan Shania." Ucap Tara yang membuat Shifa dan Alya segera melihat ke arah yang dimaksud Tara.

"Eh buset iya itu dia, dan yang hebatnya dia berdua Aldo!" Sahut Alya

"Kok tumben ya mereka jalan berdua, setauku Aldo benci banget sama suara Shania, makanya dia juga benci sama Shania." Lanjutnya

"Lo ga tau ya? Aldo itu malahan suka sama Shania!" Ucap Shifa yang membuat kedua mata Tara dan Alya membesar seperti ingin keluar dari wajah mereka.

"Tau darimana lo?" Tanya Tara penasaran

"Ya tau sendiri lah, orang si Aldo curhat ke gue tentang Shania. Tapi gue ga pernah ngasih tau Shania kalo si Aldo suka ama dia." Jelas Shifa yang membuat kedua temannya hampir saja jantungan.

"Parah bener, cinta emang gabisa ditebak." Celoteh Alya. Mereka segera menghabiskan es buah tersebut. Setelah selesai Alya berniat mengantar Tara dan juga Shifa pulang ke rumah mereka masing-masing, tetapi Shifa hanya ingin di turunkan di toko gelang. Shifa ingin memperbaiki gelangnya yang putus waktu itu.

"Alya lo turunin gue di toko gelang di Jl.Crown aja ya, gue mau perbaiki gelang ni." Ucap Shifa

"Tapi gue gabisa nungguin lo fa, gue harus cepet pulang." Jawab Alya

"Ga perlu ditungguin juga kali, lo turunin aja gue. Nanti pulangnya gue bisa naik bus atau taksi." Ucap Shifa

Alya pun menurunkannya di toko tersebut. Shifa segera turun dan mengucapkan terimakasih kemudian melambaikan tangannya, setelah itu ia masuk ke dalam toko tersebut. Ia segera memperbaiki gelangnya.

"Mba mau di bikinkan kartu anggota toko kami nggak mbak? Mba akan dapat potongan harga jika menggunakan kartu anggota." Tawar salah seorang pelayan kepada Shifa.

"Iyadeh gue mau." Jawab Shifa

"Nama lengkap mba siapa? Tanya pelayan

"Aszhifa Salsabiyla."

"Wah mba, mba akan mendapatkan gratis untuk setiap pembelian atau perbaikan gelang." Ucap pelayan tersebut

"Loh kok gitu? Gue kan pelanggan jadi harus bayar." Shifa terkejut mendengarnya

"Atasan kami yang memerintahnya mba, jadi mba akan mendapat gratis di setiap pembelian atau perbaikan." Ucap ramah pelayan tersebut

"Emang siapa atasan mas? Gue pengen ketemu. Kok bisa-bisanya dia ngasih gue gratisan kayak gini. Kalau boleh tau, siapa dia?" Ucap Shifa penasaran.

"Mohon maaf mba, kita semua di perintahkan untuk tidak memberi tahu nama atasan kami untuk mba. Mohon maaf yang sebesar besarnya ya mba." Kata pelayan tersebut

Shifa mendecak sebal
"Tolong bilang terimakasih banyak ya, untuk atasan mas itu." Sahut Shifa

"Iya mba sama-sama."

Shifa mengambil gelangnya itu tanpa mengeluarkan uang sepeser pun, ia berjalan keluar dengan ekspresi yang masih sangat penasaran. Shifa berdiri di pinggir jalan menunggu taksi atau bus yang lewat. Belum lama menunggu, rintik-rintik hujan turun perlahan membuat Shifa segera menutupi kepalanya dengan tas yang ia bawa. Shifa berlari mencari tempat untuk berteduh sebelum hujan semakin besar membasahi tubuhnya. Ia berteduh di sebuah toko yang sangat sepi dan entah sedang tutup atau sudah tak terpakai lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 29, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hijab In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang