part 8

21 5 1
                                    

Putri hanya terdiam membisu setelah lama dia tidak mendengar suara lelaki itu, sekarang akhirnya dia bisa mendengar suara nya lagi suara yang dulu memanggilnya mesra suara yang dulu bertanya kamu udah makan atau belum kenapa nggak makan nanti kamu sakit,suara yang menghancurkan hatinya begitu saja 'kita putus' itu lah kata-kata yang paling ku ingat selama ini, kini setelah 6 Bulan membuat ku bingung dia kembali lagi untuk apa?

"Kamu apa kabar" ucapnya dengan lembut serasa tidak pernah berbuat dosa

"Put lo kenapa ko diam aja" suara Najman memecahkan lamunan Putri

Setelah itu hanya suara tut tut tut yang terdengar telpon pun terputus

"Nggak gue nggak papa ko"ucapku dengan senyum yang di paksakan karna kalau aku tidak senyum pasti air mataku akan jatuh

"Ooh yaudah"katanya dan memainkan Handphone nya kembali

Penasanan kami pun datang ternyata pelayan nya masih sama seperti yang dulu aku takut pelayan itu akan mengenaliku dan......

"Makasih mba"

"Makasih" ucapku dengan menundukkan kepalaku

"Mba kita pernah ketemu kan" ucap pelayan itu dengan antusias nama nya mba Bella "

"Stufid" ucapku dalam hati , aku tetap menundukkan kepalaku.

"Oh mungkin saya salah liat permisi selamat menikmati"

"Put lo kenapa ko dari tadi nunduk terus makanan nya di makan dong ntar dingin" ucapnya selembut mungkin walaupun aku tau itu lembut yang di buat-buat alah menyebalkan

"Iya iya bawel"

*****
Acara makan pun selesai kini aku sudak menuju ke mobil sementara Najman membayar makanan kami entah ada angin apa dia meneraktirku pasti ada maunya, 10 menit aku menunggu di mobil akhirnya di datang

*****

"Sorry lama"

"Santai aja"

Mobil pun melaju meninggalkan resto dan menuju gramedia terdekat

"Lo mau beli buku apa sih emang ke gramed segala"

"Komik"

"Gue nggak salah denger lo ke gramed cuman buat beli komik ih nggak penting banget"

"Penting lah bagi gue"

"Ter. Serrah"

Hanya hening yang terjadi Putri pun memberanikan dirinya untuk bertanya

"Nama mantan lo siapa"

"Kenapa nanya gitu"

"Yah gue cuman pengen tau nggak boleh"

"Nggak"

"Yaudah"

"Apa guna nya gue jadi pacar pura-pura lo, cuman buat manas-manasin mantan lo dan buat nemenin lo kalo lo butuh apa-apa heh buang-buang waktu gue aja tau nggak"

Najman pun terdiam mendengar perkataanku

"Sehabis pulang dari gramed langsung anterin gue balik"

*****
Mobil pun memasuki parkiran gramedia akhirnya...... Kami pun keluar dari mobil dan memasuki gramedia dengan jarak yang agak jauh seperti orang asing

"Ngapain sih jauh-jauh sini deket gue" ucapnya dan langsung menggenggam tanganku aku pun hanya bisu

"Gimana udah dapet komiknya?"

"Ini nih yang gue cari" ungkapnya dengan senyum sumringah dan tangannya yang satu tak lepas menggenggam tanganku

"Lo nggak mau beli Novel gitu atau buku pelajaran? " ucapnya dengan rasa ingin tahu

"Ntaran aja deh gue sama Rena aja"

"Oh yaudah"

Kami pun berjalan menuju kasir Najman membawa 7 komik dan di kasir antriannya lumayan panjang. Aku berada di belakang Najman, dan ada yang mencolek bahuku, aku pun melihatnya dan ternyata.......

"Lo Putri kan? "

"Lo Gilang? "Ucapku dengan hati-hati karna takut salah orang

"Iya lo masih ingat gue, ingat Rafi nggak, ingat ferry? "

Aku hanya terdiam dan untung lah tangan Najman menarikku kedepan kasir ternyata antrian yang begitu panjang tadi telah habis. Selesai membayar kami langsung masuk ke mobil dan keheningan yang kembali terjadi

"Lo kenal orang tadi? "

"Kenal kenapa"

"Oh gak papa,mantan lo?"

"Bukan lah.Dia kaka kelas gue dulu tapi dia pindah sekolah sama temen-temennya nggak tau kemana eh baru sekarang munculnya setelah 6 bulan ngilang"

"Oh gitu"
Hening sesaat dan Najman kembali bertanya
"Lo punya mantan nggak?"

"Punya"

"Namanya?"

"Emang penting yah bahas dia"

"Yah enggak sih tapi yaudah lah"

Hening yang terjadi hingga waktu sudah menunjukkan pukul 10:15 . Dan akhirnya mobil Najman memasuki kompleks perumahan mewah dan......

"Najman awas" ucapku dengan kencang

Mobil pun di rem dengan cepat hingga membuat ku terhuyung ke depan inilah resiko tidak memakai sabuk pengaman dan jidatku hampir membentur dasbort untung ada telapak tangan Najman yang menghalangi nya

"Lo hampir nabrak orang"ucapku sambil membenarkan rambutku

"Iya gue tau bawel" Najman pun langsung keluar mobil dan melihat siapa yang hampir di tabraknya

"Lo nggak papa kan ada yang sakit nggak sorry yah" ucapnya dengan nada bersalah dan panik

"Nggak papa ko" ucapnya dan segera mendongakkan kepalanya untuk melihat orang yang hampir menabraknya

"Ello"






















If It Is The BestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang