Part 28

643 75 1
                                    

Soo mencoba mengatur nafanya. Perlahan berjalan menuju pintu dan membuka pintu kamarnya.
"Ada apa oppa?", tanya Soo.
"Kau belum tidur?".
"Belum".
"Tadi aku dengar ada orang mengobrol dikamarmu tapi sepertinya aku salah dengar", Chan masuk dan mengedarkan pandangan disetiap sudut kamar Soo.

"Ne?, oppa pasti salah dengar", kata Soo gugup.

"Kau menangis?", chan menatap mata Soo yg sembab karna menangis tadi.

"Ah, ani", Soo menggeleng.

"Kwaenchan?", tanya chan lagi memastikan.

"Ne, oppa. Aku mau tidur sebaiknya oppa kembali kekamar oppa", Soo mendorong chan keluar kamar.

"Geure", chan pun keluar dari kamar Soo. Soo menutup pintunya dan segera ke kamar mandi.

"Jongin", kata Soo pelan.

"Ah, apa chan hyung sudh keluar?".
Soo mengangguk, menahan tawanya dan menatap jongin.

"Ish kau ini malah tertawa, sudah aku mau pulang", jongin keluar dari kamar mandi di ikuti Soo.

"Lagian siapa suruh kau mengendap-endap kekamar ku seperti pencuri", cibir Soo.

"aku memang sedang mencuri, mencuri kau dan membawa mu ke china agar aku tak selalu merindukanmu", kata jongin berjalan ke jendela kamar Soo.

"Sepertinya kau gagal mencuri hihi", ledek Soo.

"Yah, aku gagal kali ini. Tapi lain kali aku tidak akan gagal", jongin melewati jendela, sebelum pergi ia mencium kening Soo, "Saranghae".

"Nado saranghae" Soo tersenyum.

Entah bagaimana cara jongin memanjat tapi kini jongin sudah terlihat berada dibawah dan berjalan menuju rumahnya.

Soo memandangi jongin hingga jongin menghilang di halaman depan rumah jongin.
"Soo~ya", teriak chan dari luar kamar Soo dan mengagetkan Soo.

"Astaga, apalagi", Soo menutup jendelanya dan membuka pintu kamarnya lagi.

"Ada apa lagi oppa?", kata Soo kesal.

"Ada apa?, harusnya aku yg bertanya. Aku melihat jongin turun dari jendela kamar mu".

"Ah, i itu oppa salah lihat", kata Soo gugup.
"Kau mau berbohong eoh dengan oppamu ini?".

"Geure, aku tertangkap basah. Lalu oppa mau apa?".

"aku akan tidur dikamarmu", chan langsung masuk ke kamar Soo, dengan melewati Soo.

"Yak!, oppa".
"Waeyo?, knp kau berteriak. Ah akan aku bilang pada umma".

"Umm...", mulut chan ditutup oleh Soo dengan tangan Soo, Soo menggeleng menatap chan memohon.

"Oppa, jebal", bisik Soo.

Chan menurunkan tangan Soo, dan merebahkan dirinya ditempat tidur Soo, "Hah, aku akan menjaga adikku malam ini, agar tidak ada yg menyelinap dimalam hari nanti".

Soo menghentakan kakinya kesal "Terserah oppa. Besok akan ku adukan pada baek unnie", Soo menutup pintu kamar dan merebahkan diri disamping chan.

"Eoh, coba saja bilang. Atau akan ku beritahu umma dan juga appa kalau jongin menyelinap kesni", chan meraih tubuh Soo kedalam pelukannya.

Kepala soo berada di dada chan.
"apa aku boleh tau kenapa kau menangis Soo?, kau tdk bisa membohongi oppa mu ini. Apa jongin yg membuatmu menangis?", chan mengusap rambut Soo lembut.

Soo tidak menjawab, perlahan isakan tangis Soo terdengar.

"Uljima Ne. Kwaenchana, jika jongin menyakiti mu. Oppa akan buat perhitungan dengana nya besok", kata chan mengusap-usap punggung Soo.

The Apple of my Eyes(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang