Part 26

626 80 4
                                    

Keesokan harinya saat pulang sekolah, jongin dan Soo pulang bersama.
"Ah, Soo. Nanti aku mau mengantar jiejie, kakak sepupuku untuk berbelanja ke mall. Kau ikut Ne, nanti skalian aku kenalakan dengan jiejie".
"Ehm, boleh. Nanti sore?".
"Iya nanti Sore".
"Geure".
"Oh iya sekalian, cari baju untuk promnight besok, otte?".
"Geure, aku juga belum punya baju untuk promnight besok".
"kita cari yg couple Ne, hihi. Dan besok kau harus dandan yg cantik", kata jongin mengedipkan mata kirinya pada Soo.
Soo tersipu malu dengan apa yg dilakukan jongin, dia hanya menundukan kepala dan tersenyum.

Zizi sudah siap untuk pergi berbelanja sore ini. Dia akan mencari beberapa oleh-oleh untuk keluarganya di China.
Zizi melangkah kekamar jongin yg pintunya terbuka sedikit.
"Jongin, kau sudah siap?", tanya zizi.
"Ne", jongin menoleh kearah pintu, zizi sdh berdiri diambang pintu.
"Kau tampan sekali?, kita sedang tidak berkencan eoh".
"Hehe, apa aku berlebihan jiejie?, nanti aku akan mengajak seseorang untuk menemani jiejie berbelanja juga tentunya".
"Nuguya?", zizi melangkah mendekati jongin.

"Ehm, zizi lihat kesana", jongin menunjuk kearah jendela Soo, mereka mengintip sedikit melalui jendela jongin.
Disebrang terlihat Soo sedang mengambil tas dan ponselnya kmd menutup jendelanya. "Yeojachingumu?", tanya zizi.
Jongin tersenyum dan mengangguk menatap zizi.

"Jongin punya yeojachingu?, akan sulit bagiku untuk berbicara pada jongin", batin zizi.
"Kajja, jiejie. Kita berangkat sekarang", kata jongin mengambil ponselnya dan memasukan kedalam saku celananya.
Jongin berjalan keluar kamar dan zizi mengikutinya dari belakang.

Setelah puas berkeliling untuk belanja, jongin, zizi sama Soo istirahat sejenak.
Jongin sedang membeli minuman untuk zizi dan Soo.

Zizi dan Soo menunggu di kursi yang disediakan untuk beristirahat para pengunjung mall.
"Soo..", panggil zizi.
"Ne, jiejie".
"Sudah brpa lama kau berpacaran dengan jongin?".
"Ehm belum terlalu lama jiejie".
"Aaa", zizi mengangguk.
"Astaga, Soo...", zizi menepuk dahinya.
"Waeyo?, jiejie?".
"baju yg terakhir aku beli tadi ketinggalan ditokonya".
"Hah, jinja?, coba jiejie cek lagi".
"Ne, tidak ada. Sepertinya ketinggalan", zizi memeriksa satu persatu paparbagnya.

"Tidak ada Soo. Kau tunggu disini aku akan kembali ketoko tadi dan mengambilnya".
"Ne, jiejie".

Zizi meninggalkan Soo yg menunggu jongin. Zizi terburu-buru sehingga menabrak seseorang.
*Bruuk..
Tanpa sengaja zizi menjatuhkan minuman yg dibawa orang tersebut.
"Ah, mian.. Mian aki teburu-buru", kata zizi membungkuk.
"Ck, kau ini. Kau menjatuhkan minumanku. Aku sedang haus sekali", kata namja itu dg kesal.

"Ah biar aku ganti, tunggu sebentar Ne." zizi langsung pergi meninggalkan namja itu, ketoko baju mengambil baju yg tertinggal, kmd membeli minuman utk mengganti namja itu.

Tetapi saat kembali untuk memberikan minuman utk namja itu, namja itu sudah pergi.

"Ck, apa aku terlalu lama?. Hmm ya sudah aku kembali saja, jongin dan Soo pasti sudh menunggu".

Zizi kembali ketempat Soo menunggu tadi.
"bgmn jiejie?, apa ada?", tanya Soo pda zizi yg baru sampai.

"Ne, ada. Apa jongin belum kembali?.
Soo menggeleng, "Jiejie membeli minuman?".

"Ah ini, panjang ceritanya", zizi duduk dikursinya lagi, dan meminum minuman yg ia beli utk namja yg ia tabrak tadi.

"Ah, itu jongin", kata Soo menunjuk kearah jongin datang.
Zizi menoleh kearah jongin. Terlihat jongin bersama seseorang.

"Kau lama jongin, aku sudah lelah", keluh Soo dan mengambil minuman satu dari tangan jongin.

"Kau?" kata namja yg bersama jongin dan zizi bersamaan. Mereka saling menatap satu sama lain dengan tatapan tak percaya.

Jongin dan Soo menoleh kearah zizi.
"Jiejie kenal dengan yifan hyung?", tanya jongin.
"Ani, ehm itu tadi...ah mian yifan~ssi tdi aku membelikanmu minuman lagi tpi setelah aku kembali kau tdk ada disana".

"Ah, kwaenchana. Aku tdi melihat jongin jdi aku langsung pergi dan menghampirinya".
"Jadi, jiejie membeli minuman itu tadi untuk yifan oppa?", tanya Soo.
Zizi mengangguk.

Akhirnya mereka berempat duduk bersama menikmati minuman dan beberapa camilan yg dibeli jongin dan yifan.
"ekhem, namamu siapa kalau boleh tau?", tanya yifan menatap zizi.
"Aku?", zizi menunjuk diriny sendri.
"Ne, siapa lagi. Aku kan melihat kearah mu".
"Ah hehe. Mian. Aku huang zitao, kakak sepupu jongin dari china".
"Aaa", yifan mengangguk.
"Lalu kau sedang liburan atau baggaimana disini?", tanya yifan.
"liburan, ini kan kelulusan dan aku juga ingin menjemput jongin".
"menjemput jongin?", tanya Soo dengan kaget menatap zizi.
"Astaga, aku keceplosan", runtuk zizi dalam hati.

"Ah itu..", zizi menggantungkan kalimatnya.
"Jiejie menyembunyikan sesuatu dari ku?", tanya jongin pada zizi.
zizi bingung apa harus mengatakan sekarang atau tidak. Karna waktunya tidak tepat juga.

Zizi menghela nafasnya. Menatap jongin dan Soo bergantian.
"Jadi aku kesini untuk menjemput jongin dan mengajaknya ke china. Jongin dan sekeluarga akan pindah kechina karna appa jongin membuka cabang perusahaan dichina", kata zizi secara perlahan agar tidak ada kalimat yg terlewatkan.

Soo menatap zizi tak percaya, dia menahan diri kmd berdiri "aku akan pulang sendri", Soo pergi meninggalkan tempat itu.

"Soo", panggil jongin pda Soo yg pergi.
"Jiejie, kenapa appa tidk mengatakan ini semua sebelumnya, hah?!" kata jongin agak berteriak.

"Aku akan menyusul Soo, jiejie tunggu disini", kata jongin dan ia menyusul Soo.
Zizi tertunduk menyesal karna dia memberikan kabar ini disaat yg tidak tepat.

Yifan merasa kasihan pada zizi, dia tau bagaimana perasaan zizi skrng.
"Kwaenchana, zizi~ya. Jongin dan Soo butuh waktu utk berbicara. Soo pasti akan mengerti", yifan mengusap-usap bahu zizi.
"Ne. Kumawo", zizi mengangguk.
"Aku antar pulang Ne..sepertinya jongin akan lama".
"Ta tapi".
"Nanti biar aku kirim pesan pada jongin, jika kau aku antar, kajja", yifan meraih tangan zizi, dan tangannya yg lain meraih beberapa paperbag belanjaan zizi.

Jongin mengejar Soo sampai keluar mall.
"Soo, jebal", jongin meraih tangan Soo, hingga Soo berbalik badan kearahnya.

"bicara lah sesuatu, jangan diam dan pergi seperti ini", kata jongin lagi.

Soo diam menatap mata jongin, lama kelamaan air mata Soo jatuh setelah ia tahan sejak tadi.

Jongin merengkuh tubuh Soo kedalam pelukannya.
"Hiks...hiks...", tangis Soo memecah.
"Menangislah, lebih baik kau bigini. Jangan mendiamkan aku", kata jongin mengusap punggung Soo.

"Jongin, apa kau akan pergi?", kata Soo masih dengan terisak.

Jongin hanya diam tidak menjawab, karna sebenarnya jongin masih kaget dengan kabar ini.

Dia baru mengetahuinya dari zizi, belum mengetahui kenapa dirinya harus pindah dari appa nya.

"Uljima, Ne", kata jongin mengecup pucuk kepala Soo dan mengusap lembut rambut Soo.

Jongin masih membiarkan Soo menangis dalam pelukannya, membiarkan Soo meluapkan seluruh perasaannya.

The Apple of my Eyes(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang