Part 12

942 113 2
                                    

Hari ini adalah Hari kedua hukuman Soo dan yifan. Perlahan mereka mulai akrab. Mungkin ada setitik perasaan pada yifan untuk Soo. Perasaan yg akan merubah dirinya.
"Soo", yifan memanggil Soo yg sedang fokus mengelap kaca.
"hmm", Soo tdk menoleh.
srut__yifan menyemprotkan air pembersih kaca ke arah Soo.
"Yak!, Oppa"  teriak Soo.
"Mwo?!", yifan menyemprot lagi.
"Oppa!, Itu kotor", teriak Soo kesal.
"hahaha", yifan tertawa melihat ekspresi Soo.
"Awas kau oppa", Soo mendekati yifan namun yifan menghindar dan berlari.
"kejar aku Soo".
"Aish", Soo bersusah payah mengerjar yifan.
"Aak", Soo hendak terjatuh, namun dirinya berhasil menopang badannya dan tidak terjatuh.
"kwaenchana?", yifan berlari ke arah Soo.
"kwaenchana, kwaenchana?", kata Soo kesal dan *Plak Soo mendaratkan pukulan di kepala yifan.
"Aak sakit", yifan mengusap-usap kepalany.
"siapa suruh menjahili ku".
"hehe mian".
"ayo pulang oppa sudah selesai bukan".
"Ne, sepertiny akan hujan Soo", yifan berkemas dan arah pandangannya melihat keluar gedung.

Kring___kring ponsel Soo berbunyi.
"Yeoboseyo".
"Soo, mian appa tidak bisa menjemputmu hari ini, appa akan mengirim sopir Ne utk menjemputmu".
"Shireo..., jika bukan appa yg menjemput aku tdk mau".
"tapi ini rapat penting Soo, aku telp chan ya biar menjemputmu?".
"Molla... Soo tetap tdk mau"
Plip___soo mematikan ponselny, wajahny berubah kesal.
"Kajja yifan oppa. Kita pulang", ajak Soo.
Yifan langsung mengikuti Soo dari belakang. Hingga tiba di pintu masuk gedung sekolah mereka.
"Ehm bgmn kalau ku antar pulang Soo?" ucap yifan ragu.
"aniya".
Baru melangkahkn kaki keluar gedung___brush tiba-tiba hujan turun deras.
"Ah hujan", keluh Soo.
"sepertiny akan lama redany Soo".
"biar aku tunggu saja sampai reda".
"kau tidak menghubungi chan saja untuk menjemputmu?".
"Ani, jika aku telp chan oppa yg ada nanti umma malah kahwatir".
"ehm geure, kajja", yifan menggendong tasny didepan dan berjongkok di hadapan Soo.
"Eung?", Soo menatap yifan yg berjongkok didepannya dengan bingung.
"ayo naik kepunggung ku aku antar pulang, kita naik bus".
"Eh".
Yifan meraih cruck Soo dan sedikit memaksa Soo utk naik kepunggungny.
"kau Siap Soo?", yifan menoleh sedikit ke arah Soo yg dia gendong dibelakang.
"Tapi oppa ini kan hujan".
"kajja!!!", seru yifan kenudian ia berlari menerjang hujan menuju halte.
Soo mengeratkan peganganny pada yifan dan menyembunyikan kepalany dipunggung yifan. Soo meutupi bagian belakang dirinya dengan jaket miliknya.

Hari ini bus sepi, tidak seperti biasanya ketika jam-jam pulang kerja. Bus akan penuh dan sesak, mungkin karna hari hujan.
"Hah", seru yifan menurunkan Soo agar duduk dibangku penumpang.
"Oppa kumawo...mianhae, aku berat ya?", tanya Soo dengan sedikit ragu diwajahnya.
"iya kau berat Soo, berat sekali bahkan punggungku rasany mau patah", kata yifan mencubit pipi Soo gemas.
"Aaak sakit oppa", Soo memukul tangan yifan. Yifan dan Soo duduk bersebrangan.
Soo tertidur, yifan memandangi wajahi Soo.

Bukankah ini pemandangan langka, melihat yeoja yg sedang ia pandangi itu dalam keadaan diam. Biasanya dia akan berteriak atau yah berisik.
"Ternyata yeoja ini manis juga, shh tapi dia sedikit keras orangny namun berbeda sekali dengan chan, oppany itu", gumam yifan tersenyum memandangi wajah Soo.

Setelah cukup lama akhirnya mereka tiba di halte dekat rumah Soo. Karna hujan jadi bus tidak berani untuk melaju kencang.
"Soo bangun sudah sampai", kata yifan membangunkan Soo dengan mengusap bahu Soo.
"Eugh sudah sampai?", perlahan Soo membuka matanya dan melihat sekelilingny.
"Ah, sudah sampai ya?, apa aku tertidur oppa?", tanya Soo pada yifan.
"Yah, selama perjalanan kau tertidur. Sepertinya kau lelah", kata yifan.
Mereka pun turun dari bus.
Yifan berjongkok didepan Soo.
"Eh oppa?".
"ayo naiklah aku gendong", kata yifan.
"Tapi ini sudah dekat dengan rumahku dan sudah tidak hujan lagi oppa".
"Tapi jalanan masih basah Soo nanti kau terpleset dan tentuny akan lama jika kau berjalan sendiri. Apa kau tidak ingin segera sampai rumah?".
"Ehm geure, tapi?".
"Ayo sudah cepat atau kau mau terlambat pulang?".
Soo langsung naik kepunggung yifan.
"Ehm Soo", yifan memanggil Soo dan pandanganny tetap lurus kedepan.
"Ne".
"mianhae".
"mianhae?".
"Ne, sudah membuatmu terluka seperti ini".
"kwaenchana oppa, ini hanya luka kecil".
"hehe, Soo", kata yifan memanggil Soo untuk kesekian kaliny.
"Ne?".
"bisa kah kita berteman?".
Soo terdiam, mencoba mencerna apa yg yifan katakan. Seorang Wu yifan yg sering berselisih dengan Oppanya. Seorang Wu yifan yg banyak orang tidak menyukainya atau malah menjauhinya karna sikapnya. Berkata bahwa dirinya ingin bertemN dengan Soo.
Dengan yeoja yg sudah pernah melayangkan pukulan kewajahnya. Bahkan yeoja Yang pernah menendangnya.
"kenapa diam?. hehe kau pasti tidak mau ya berteman dengan orang sepertiku?", tanya yifan dengan tersenyum tipis.
"Eh a aniya oppa, bukan begitu maksudku".

The Apple of my Eyes(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang