BAB 1

32 3 0
                                    

Masa Orientasi Siswa sudah selesai kemarin sore, siswa- siswi baru  pun sudah mulai mencari letak kelasnya masing- masing. Ada yang bahagia karna mendapatkan kelas yang sama dengan sahabatnya,pacar maupun gebetannya. ada juga yang sedih karna mendapatkan kelas yang berbeda dari sahabatnya tetapi malah sekelas dengan musuhnya. 

sama halnya dengan anak-anak lainnya, yara pun sangat bahagia karna sekelas dengan sahabat kecilnya valia. iya dia adalah alia putri, sahabat kecil yara yang sudah seperti saudaranya sendiri. dari kecil mereka selalu bermain bersama suka dan duka pun sudah mereka lalui bersama, karna itu yara sangat bahagia saat mengetahui dia sekelas dengan alia.

"gue gak nyangka sekelas lagi sama lo al, masa lo-lo  aja sih yang sekelas sama gue. bosen gue lo mulu yang sekelas sama gue" ujar yara seolah tak suka sekelas dengan sahabatnya itu.

"jadi lo gak suka sekelas sama gue ra? tega amat sih lo ra sama gue, seharusnya tu lo ucap alhamdulillah karna sekelas sama gue. Secara kan gue itu sahabat terbaik lo, yang setia sama lo, yang perhatian sama lo, yang sering nasehatin lo, yang sering bantuin pr  sejarah lo, yang gkda bosannya ngingatin lo buat makan dan yang pokoknya banyak deh kebaikan gue sama lo ra" ujar alia dengan bangga memamerkan kebaikan-kebaikannya.

"iya, tapi masa iya lo mulu yang sekelas sama gue, eneg lah gue sama lo terus. lo jugak kenapa gak milih IPS aja sih, kan lo suka tu sama sejarah, ngapain pilih IPA sih al... maunya tu sekali- kali kita tu beda kelas, jadi kan gue bisa pergi ke kelas lo sesekali" ujar yara tidak suka

"oke fix , jadi lo gak suka gue sekelas sama lo? yaudah gue pergi" jawab alia sebelum melangkah menuju pintu kelas dengan kaki dihentak-hentakkan. sebelum valia sampai didepan pintu kelas yara pun memanggilnya dengan panik

" eh- eh al.. lo mau kemana sih, jangan ambekan dong... gue kan cuman becanda doang, masa iya gue gak senang sekelas sama sahabat gue dari kecil ini sih" ujar yara sambil nyengir ke arah alia yang sudah membalikkan tubuhnya.

alia pun masih belum membalas ucapan yara, dan hanya diam ditempatnya dengan memasang wajah marah . yara yang melihat sahabatnya hanya diam dengan ekspresi marah pun berjalan menuju sahabatnya itu.

"al jangan marah ya... please.. gue kan cuman becanda doang, masa itu doang marah sih..." ujar yara membujuk valia agar tidak marah lagi kepadanya.

alia pun hanya mengangkat sebelah alisnya, masih dengan ekpresi marah, yara yang melihat alia hanya mengangkat alisnya pun kembali berucap

" al jangan marah ya.. maafin gue, nantik pulang sekolah gue traktir elo es krim tapi jangan marah lagi ya sama gue" ujar yara dengan muka memelas.

alia pun tetap tidak menjawab, dan membuat yara kesal dengan sahabatnya itu.

" ok fine, teserah lo deh mau beli apa, nantik gue traktirin semua apa yang lo mau, oke... jadi sekarang jangan marah lagi sama gue ya..." ujar yara

" serius apa aja yang gue mau?" tanya alia dengan ekpresi senang

yara yang mendengar dan melihat ekpresi alia yang senang seolah mendapatkan sebuah harta karun pun hanya dapat mendengus, karna sudah dapat dipastikan uang di atmnya akan terkuras habis.

" yah nyesel gue al.. tapi gak apa deh, demi lo atm gue kosong pun gak papa" jawab yara kemudian.

setelah itu yara dan alia pun mencari tempat duduk yang masih kosong, dan kemudian mereka pun duduk di meja kedua dari depan.

                                                                                                  ***

Maaf typo bertebaran.

vote and comment guys

thank u

Regards 

valia



if you hurt me, im fineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang