#4 Malam yang Indah? Mungkin

2.5K 260 37
                                    

Terbangun di sebuah kamar indah nan mewah adalah satu dari sekian banyaknya hal yang paling Severus hindari. Karena sesungguhnya, ia mengingat bagaimana lekuk tubuh James Potter yang telah menodainya tadi malam.

Ada deru napas di belakang lehernya. Menggelitik dan buat pipi putih itu merona. Ia juga tidak bisa menyangkal bahwa ada lengang kekar yang merangkulnya semalaman penuh. Selama satu menit, ia tak tahu apa yang harus dilakukan--menendang pria mesum ini atau memantrainya dengan kutukan tak termaafkan atau... mengucapkan selamat pagi?

Severus menampar imajinasi konyolnya. Untuk apa ia mengucapkan 'selamat pagi'? Lebih baik ia mati karena ramuan gagalnya saja!

James mulai menggeliat. Alam kesadarannya memaksa untuk bangun. Sementara Severus malah diam mematung. Tak berani menengok ke belakang, dimana Tuan Arogan Potter masih memejamkan matanya.

Selimut satin itu dicengkram oleh Severus. Saat ini tubuhnya dan James hanya tertupi oleh selimut itu.

"Sev... kamu sudah bangun?"

Aih, aih, aih. James ternyata telah terbangun sepenuhnya. Ia tersenyum kecil mengingat kejadian semalam, hal yang tak akan pernah ia lupakan. Ia mencium belakang kepala Severus. "Selamat pagi."

Wajah Severus menjadi sangat merah. "Lepaskan aku Potter! Menjauh dariku!" Ucapnya sebal walau ia senang mendapat sapaan selamat pagi--eh?

James semakin mengeratkan pelukannya. Wangi vanila membuatnya mabuk. Ia tak pernah berpikir bagaimana wangi dan rupa Severus saat malam itu. Memang ia sering memimpikan Severus, termasuk bagian yang erotis, tapi mengalaminya secara nyata adalah hal yang berbeda.

"Begini dulu sebentar ya, Sev? Aku senang berada di dekatmu."

"INI TERLALU DEKAT, IDIOT!"

"Wife, kan aku sudah bilang jangan panggil suamimu 'idiot'." Kata James sambil mengerucutkan bibirnya.

"Kita tidak menikah!"

"Well, not yet."

"Potter!"

"Kenapa jadi ke Potter lagi? Padahal tadi malam kamu panggil aku James lho."

Severus mengatupkan bibirnya. James buat ia ingat kejadian semalam saja!

"Suaramu indah sekali lho, Sev."

"..."

"Aku suka rambutmu yang agak panjang, apalagi kalau acak-acakan begini."

"..."

"Kebahagiaanku adalah saat kamu bahagia dan tersenyum, tapi saat melihatmu menangis malah buat aku sangat bahagia--aku jahat banget ya, Sev?"

"..."

"Apalagi saat kamu meneriakan namaku berulang-ulang, buat aku terangsa--"

James Potter, seeker tim gryffindor, disikut hingga mampus.

Severus mengambil pakaiannya yang berserakan dan memakainya dengan buru-buru. Menjauh dari Potter adalah prioritas utama.

James memang ingin mengejar Severus, tapi ia urungkan. Severus butuh waktu sendiri. Ia sadar bahwa ia egois, memaksakan kehendaknya kspada Severus. Keinginannya tidak bisa diganggu gugat, tipikal seorang Potter yang keras kepala. Ia hanya menghela napas panjang. Besok ia akan coba mendekati Severus lagi. Cara ekstrim maupun lebih ekstrim.

.

.

Ketika sampai di ruang santai, Severus mendudukan dirinya di depan perapian. Sofa hijau lumut itu sangat empuk.

"...Snape? Kemana saja kau semalaman?" Tanya Dolohov. Ia sekamar dengan Severus, begitu juga Nott.

Severus hanya diam dan mengamati perapian.

"Dolly, lihat esai mantra." Bellatrix Black turun dari kamar putri dan menghampiri Dolohov.

"NAMAKU BUKAN DOLLY!"

Bellatrix hanya memutar matanya. "Katakan saja dimana esaimu, nanti juga aku pergi dan tidak mengganggu waktu pacaran kalian." Sesungguhnya gadis Black ini berbakat di hpir semua bidang, kecuali ramuan. Hanya saja, ia malas mengerjakan esai, lebih memilih praktek.

"SIAPA JUGA YANG PACARAN?!"

Bellatrix menyeringai saat menyadari sesuatu. "Jubah yang menarik, Snape." Komentarnya pada Severus. Gadis itu pergi dengan cara menarik kerah baju Dolohov ke kamar putra. Ia tidak akan lulus bila tidak mengerjakan esai.

Severus yang mendengar komentar Bellatrix segera memerhatikan jubahnya.

Ups.

Sejak kapan jubah lusuhnya berubah jadi lembut dengan bahan berkualitas tinggi?

Apa juga maksud dari lambang singa di dadanya?

Harusnya kan ular!

Dia slytherin!

Oh Merlin!

Jangan katakan kalau James sedang tersenyum-senyum seperti orang bodoh!

Tunggu--sejak kapan juga ia memanggil orang arogan itu dengan nama depan?

Severus butuh obat penenang.

Teruntuk Severus [Harry Potter Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang