Harry Potter (c) J. K. Rowling
.
.
Makan malam di aula besar kali ini lebih meriah dari biasanya. Semua makanan enak terhidang di setiap meja. Oh, jangan lupakan ada meja tambahan karena murid Beuxbaton, Durmstrang dan Ilvermourny datang.
Setiap lima tahun sekali akan diadakan pertukaran pelajar. Hogwart juga telah mengirim beberapa muridnya ke sekolah-sekolah tersebut. Pertukaran pelajar ini berlangsung selama satu periode.
Beberapa gadis veela berhasil membuat murid laki-laki ngiler. Astaga, gadis-gadis veela itu bisa membuat seorang Remus Lupin tersipu-sipu padahal, cowok itu paling enggan menampilkan ketertarikannya pada lawan jenis--atau sesama jenis. Lol. Kalau melihat Sirius dan Peter ngeces-ngeces alay lihat gadis cantik sih sudah biasa.
Severus menghela napas. Suasana ramai bukan kesukaannya. Orang-orang berisik sekali. Si itu cantik, si itu gagah, si itu pemain quidditch nasional. Ia jadi tidak bisa menikmati sosis panggangnya.
Akhirnya, Severus memutuskan untuk pergi dari aula besar dan meminta peri rumah membawakannya makan malam di kamar. Ketika ia beranjak dari meja slytherin, seorang murid menghampirinya. Badan murid itu gagah bak prajurit. Ia memiliki rahanh yang tegas dan kulit yang agak kecoklatan. Efek dari latihan quidditch secara berkala di bawah terpaan sinar mentari.
Murid lelaki itu berdehem, membuat Severus menolehkan kepalanya. "A-ada perlu apa?" Tanya Severus. Ia tidak suka ditatap dengan pandangan seakan-akan ia adalah mangsa empuk untuk dikuliti. Cowok di hadapannya terlihat garang. Kayak tukang pukul.
"Namaku Ramon Krum." Ujar murid asal Durmstrang itu. Jelas sekali ia memang murid asal Durmstrang, bila mengesampingkan seragamnya, terlihat jelas otot-otot lengan dengan bentuk tubuh layaknya binaragawan. Di sekolah itu juga diajarkan fisik layaknya militer, ya mau bagaimana lagi memang bentuk badannya, huh?--dan terlihat Remus Lupin ikut merona ketika salah satu murid Durmstrang menawarinya pai labu. Fix, Remus suka yang berkuali dan bertongkat.
"Na-namaku Severus Snape." Severus tergagap bingung. Ia harus keluar dalam situasi ini, dimana cewek-cewek menatap garang terhadapnya. Sesungguhnya, mereka iri. Ingin kenalan juga dengan atlit quidditch super gagah itu, tapi malah Severus yang dapat.
Akan tetapi, Ramon Krum jelas tidak mau melepas jabatan tangannya dengan Severus, buat cewek-cewek semakin gigit jari. Mulai dari sini lah alarm berbahayanya James berbunyi kencang. Malam-malam begini malah buat seorang Potter panas. Ia melompat dari meja asramanya dan berdiri diantara Severus dan orang tidak tahu diri itu.
Kalimat berikutnya membuat Severus ingin mengubur dirinya hidup-hidup. "Dia udah taken, cari mangsa lain, sialan." Ujar James seraya menggertakan giginya.
Profesor Dumblrdore tersenyum misterius.
Profesor McGonagall pegang dadanya, berusaha bernapas.
Profesor Slughorn tetap memakan hidangan khas Perancis sambil berkomentar bahwa ini makanan terlezat yang ia makan.
Profesor-profesor lainnya bersikap sama seperti Profesor McGonagall.
Sedangkan murid-murid di aula bes--
"TIDAAAAAK!"
"JAMESKUUUH! KENAPA NAKSIR SAMA SLYTHERIN SIAL ITU?!"
"JAMES SAYANGQ, KATAKAN ITU TIDAK BENAR!"
"AKU HAMIL, JAMES! KAMU HARUS TANGGUNG JAWAB DAN TINGGALKAN DIA!"
"AKU JUGA HAMIL JAMEEES!"
"SEVY-KU YANG MALANG! KENAPA KAMI NAKSIR SAMA YANG BEGITUAN?" Teriakan Lily Evans sukses buat semua gadis melotot tidak percaya terhadapnya. 'Yang Begituan' katanya! James Potter cuma dianggap 'Yang Begituan' menurut Lily Evans?! Dasar mudblood tidak tahu diri itu! Jelas saja dalam kasus ini, James lah yang sengsara kalau punya pasana macam Severus!
"PROONGS! TEGA-TEGANYA KAU!" teriak Sirius dari meja gryffindor. Semua gadis-gadis fans James Potter menatap Sirius. Nah, akhirnya sang sahabat ikut campur tangan. Mereka menatap Sirius penuh harap, semoga Sirius bisa meluruskan kembali pikiran James kesayangan mereka.
"AKU KAN JUGA SUKA SAMA SEVY! DASAR KAU PENGKHIANAT!" Lanjut Sirius.
'Kau yang pengkhianat!' Jerit semua gadis dalam hati. Padahal mereka pikir, Sirius akan membela mereka! Tapi kenapa dia ikut-ikutan naksir pemuda sial itu?!
Mulut James megap-megap. Ia tak menyangka sahabatnya juga jatuh hati pada Severus. Ia suka Severus, tapi tidak mau hubungan dengan sahabatnya jadi kacau-balau. James pusing tujuh keliling.
"Bercanda. Aku sukanya sama Reggie kok."
Wink.
Kedipan mata ke arah Regulus buat Regulus merinding. Narcissa mengelus punggung sepupunya seraya melotot ke arah Sirius.
Profesor Dumblrdore tersenyum misterius. Lagi.
Profesor McGonagall pegang dadanya, semakin berusaha bernapas.
Profesor Slughorn tetap memakan hidangan khas Amerika sambil berkomentar bahwa ini makanan terlezat yang ia makan.
Profesor-profesor lainnya bersikap sama seperti Profesor McGonagall, hingga akhirnya mereka pingsan mengenaskan. Hanya Profesor McGonagall yang masih sanggup melihat drama Hogwart malam ini, layaknya masokis.
Sedangkan murid-murid di aula besar memiliki reaksi yang sama seperti sebelumnya.
"TIDAAAAAK!"
"SIRIUSKUUUH! KENAPA NAKSIR SAMA SLYTHERIN SIAL ITU?!"
"SIRIUS SAYANGQ, KATAKAN ITU TIDAK BENAR!"
"AKU HAMIL, SIRIUS! KAMU HARUS TANGGUNG JAWAB DAN TINGGALKAN DIA!"
"AKU JUGA HAMIL SIRIUS!"
Severus meratapi nasibnya. 'Demi Merlin, bawa aku keluar dari fanfiksi ini...'
![](https://img.wattpad.com/cover/118281987-288-kf22892.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Teruntuk Severus [Harry Potter Fanfiction]
FanfictionJames memang sering mengganggu Snape. Orang bilang, ia cemburu karena Lily lebih memilih menghabiskan waktu dengan Snape ketimbang dirinya. Namun, kejadian sesungguhnya bukan seperti itu. Orang-orang salah! Pikiran mereka sempit! Dia tidak membenci...