Kacah!

90 7 1
                                    

Krystal masih mematung. Tidak melanjutkan menghaluskan dan mencerna makanan yang di pegangnya. Sebagian otaknya mengalami kelumpuhan.

"Kau membolos?" Beo Kai yang akhirnya mematahkan kesunyian selama lebih dari lima menit. Krystal menelan roti yang di kunyahnya tadi.

"Mm" Jawab Krystal singkat karena ia masih berusaha menelan habis roti di dalam kengkorongannya.

"Wae?"

"Kau juga membolos?" Krystal mengalihkan pembicaraan. Karena tidak mungkin ia mengatakan alasan bodohnya. Takut akan Kim Ye Rim.

"Mm"

"Wae?"

"Bosan" jawabnya cuek yang masih tak ingin membuka matanya.

Keheningan menyelimuti kembali untuk beberapa saat.

"Kai sunbaenim, kau tidak makan? Kau membeli 2 roti dan 2 yougurt"

"Rencananya aku ingin makan bersamamu. Tapi setelah melihatmu saja aku sudah kenyang" keahlian pria berkulit tan itu terloloskan. Menggoda. Ia sering sekali menggoda Suzy. Ya, hanya Suzy. Karena dimatanya hanya ada dua orang wanita, ibunya dan Bae Suzy. Tapi sungguh aneh bukan jika ia menggoda ibunya?.

Mulut Krystal terkunci karena godaan Kai. Namun beberapa saat kemudian muncul lah pertanyaan-pertanyaan yang menghantuinya sejak tadi di kepalanya.

"Kim Kai sunbaenim" panggilnya lagi untuk memastikan apakah Kai sudah tertidur atau belum.

"Mm"

"Boleh aku bertanya?"

"Kau banyak berbicara hari ini. Kau mengganggu tidurku arro?"

"Eh? Mianeo"

Kai terkekeh menengar respon Krystal yang merasa bersalah karena mengganggunya. Kai masih tidak mau membuka matanya.

"Mwoga?"

Krystal mengambil nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan. "Ada apa dengan Kai sunbaenim dan Suzy sunbaenim?"

Terlihat jakun Kai yang naik turun menelan liurnya sendiri. Ia masih terpejam. Enggan menjawab pertanyaan gadis yang masih memegangi sebuah roti menggunakan kedua tangannya tanpa memakannya lagi sedikit pun.

"Joesunghabnida"

"Untuk apa?"

"lancang bertanya hal pribadi mu"

Lagi-lagi Kai hanya terdiam. Hanya suara detik jam terus berputar yang mengisi ruangan mini itu. Jika bisa, mungkin debaran jantung Krystal akan terdengar dengan jelas. Di posisi yang sedari tadi tidak berubah sedikit pun mana bisa Krystal menahan jantungnya untuk tetap tenang.

"Lusa aku ada pertandingan basket di Hangguk High School" Kai membuka matanya mencari manik mata Krystal. "Kau ingin ikut?" Pertanyaan itu di hadiahi anggukan antusias oleh Krystal.

"Apa yang sedang kalian lakukan?" Pria yang dikenal Krystal sebagai pria terimut dari member basket Seoul High School muncul dari balik pintu. Luhan. Ia muncul tanpa bersuara sedikitpun. Sontak Kai bangkit dari posisinya. Kyrstal menengok kanan kiri salah tingkah sesekali menunduk meminta maaf. Awkward moment.

Mereka tidak melakukan apapun selain Kai yang menyandarkan kepalanya pada pangkuan Krystal dan sedikit berbincang.

"A-aku pergi ke kelas dulu" Krystal membungkuk sebelum benar-benar meninggalkan dua pria itu.

"Kau dengan Krystal?" Tanya Luhan penuh semangat setelah Krystal hilang dari pandangan kedua lelaki itu. "Wah, daebak! Kau persis seperti Suzy!" Serunya dengan mulut yang menganga tak menyangka. Setahu Luhan, Kai sangat tergila-gila dengan perempuan itu. Bahkan ia pernah mendengar dari mulut Kai sendiri bahwa ia akan menikahi Suzy suatu saat nanti.

Kai masih terdiam. Ia melihat pucuk kakinya sendiri. Mendengarkan setiap perkataan Luhan seksama. Kau tidak tahu apa-apa Lu. Pikir Kai.

----

"Yak cukup untuk hari ini! Hosh hosh" seru Kris yang masih terengah. Team inti basket Seoul High School yang terdiri dari Park Chanyeol, Do Kyungsoo, Zi Tao dan tentunya Xi Luhan juga Kim Kai menghentikan aktifitas mereka yang sudah dilakukan dua jam. Kris merupakan ketua tim basket Seoul High School tahun lalu. Ia tak sepopuler Kim Kai.

Park Chanyeol tetap mendrible bola saat menghampiri Kris di tepi lapangan yang tengah meneguk air mineral. Disusul dengan member lainnya.

"Ku peringatkan kembali. Lusa kita akan bertarung dengan Hangguk High School, jadi kumohon kalian untuk menjaga stamina kalian" perintah Kris setelah menelan habis sebotol air mineral. Ia melirik Kai yang masih meneguk air mineral "dan ku mohon fokuslah saat di lapangan nanti. Jangan membawa masalah pribadi" rupanya kalimat itu berefek yang luar biasa pada Kai. Ia tersedak setelahnya. "Kau paham Kim Kai-ssi?" Tatapan Kris berubah menjadi sinis menojokkan Kai. Kai tak berekspresi sama sekali. Ia hanya menunduk dan menganggukkan kepalanya.

Kai memang pemain terbaik, tetapi jika ia sedang tidak mood atau ada masalah, fokusnya hancur berantakan. Mereka pernah kalah dalam suatu kompetisi yang cukup bergengsi hanya karna Kai sering melamun saat di lapangan padahal peluang untuk mencetak angka lebih banyak itu besar. Penyebab dari sikap idiot itu cuma karna ia sedang bertengkar dengan Suzy karena hal sepele. Oleh sebab itu Wu Kris sangat menegaskan kepadanya untuk tidak membawa masalah pribadi saat di lapangan.

"Pulanglah. Besok kita akan latihan lagi disini" perintah Kris langsung di setujui oleh kelima juniornya.

----

Kai merasa ada yang mengganjal setelah ia melewati kelas 11-2 -kelas Krystal. Ia melangkah mundur melihat isi kelas itu. Kosong, mungkin semua murid sudah pulang karena bel pulang sudah berbunyi 4 jam yang lalu.

Rupanya pemikiran itu belum bisa menghilangkan keanehan dalam benaknya. Ia terus melangkah maju dan mundur di ambang pintu kelas 11-2 berharap ingatannya datang dan tahu apa yang mengganjal di benaknya.

Ah matta! Ia lupa kalau ia sudah janji dengan Krystal akan menjemputnya. Kai memerikasa setiap sudut ruang kelas itu, mencari sosok Krystal. Tidak ada. Mungkin ia sudah pulang. Pikirnya.

"Kkamjagiya!" Pekik Kai saat melewati ambang pintu dan mendapati Krystal disana.

"Kau belum pulang? Apa yang kau lakukan di sini?"

"Aku lupa kalau hari ini ada jadwal latihan, jadi aku tidak mengantarmu pulang. Ku kira kau masih di sini. Mengapa kau kembali kesekolah?"

"Kembali? Aku belum pulang Kim Kai-ssi, aku di perpustakaan. Buku catatanku hilang, kurasa aku meninggalkannya di loker ku"

"Kau tidak menunggu ku kan?" Tanya Kai khawatir kalau Krystal sengaja di perpustakaan untuk menunggu Kai menghampirinya.

"A-ani, permisi Kim Kai-ssi, aku mau mengambil catatanku" Krystal tidak pandai berbohong. Ia tak mampu menatap kedua bola mata Kai, ia menunduk menutupi wajahnya agar Kai tidak menyadari bahwa dirinya tengah berbohong, lalu melewati Kai menuju lokernya.

"Palli, aku akan mengantarmu pulang" Kai memperhatikan kegiatan Krystal sambil bersandar di ambang pintu.

"Tidak usah, aku bisa pulang sendiri Kim Kai-ssi"

"Yak, aku tidak mau melanggar janji ku, kacah!" Kai geram mendengar jawaban Krystal, ia menghampiri Krystal dan mengalungkan Krystal dengan lengannya. Tidak peduli Krystal sudah mengambil barang yang dicari atau belum. Ia menutup loker Krystal dan menyeret Krystal keluar gedung itu.

FINE ; Kai CastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang