Fighting!

46 7 0
                                    

Krystal menepuk puff pada wajah mungilnya. Memoleskan cairan berwarna cherry pink pada bibirnya. Lalu menyisir bulu matanya dengan mascara dan menata rambutnya menggunakan pita merah muda. Cantik. Benar-benar cantik.

Oh tunggu, ia ingin menonton Kai bertanding bukan? Tapi penampilannya kini seperti seorang gadis yang ingin berkencan.

Ahh bodoh! Kalau kai sunbaenim melihat wajahku pasti ia akan tertawa kencang! Krystal baboyah! Baboyah! Baboyah! Makinya pada diri sendiri sambil memukul-mukul kepalanya dengan tangannya sendiri juga. Ia meraih lembaran tisu yang ada di ujung nakas. Menghapus makeup yang telah di buatnya selama satu jam dengan kasar. Ia juga mencabut pita merah mudanya. Tampilannya kembali seperti semula, polos. Krystal segera meraih tas mini miliknya lalu turun dari kamarnya.

"Eh? Kau ingin pergi?" Tanya Jung Go Eun saat mendapati Krystal mengenakan sweater croptee warna baby pink sedikit kebesaran dan rok putih diatas lutut, tidak lupa dengan tas mininya bewarna merah muda cocok sekali dengan baju yang ia pakai.

"Ne eomma, aku ingin melihat pertandingan basket" pernyataan nona Jung itu di balaskan dengan kerutan dahi Krystal eomma dan bergumam 'lagi?' Krystal mengangguk berarti mengiyakan gumamannya. Krystal eomma berpikir sebentar lalu terkekeh setelahnya.

"Apa calon menantuku ada di team basket mu?" Krystal yang sedang meneguk segelas susunya itu sontak menyemburkan sebagian ke arah yang tak menentu. Sialnya, sebagian lagi masuk ke saluran pernafasannya yang membuatnya tersedak dan merasakan perih di hidung dan tenggorokannya. Astaga bagaimana Krystal eomma menebak begitu tepat sasaran? Oh tunggu. Calon menantu katanya? Apakah Kai benar benar akan menjadi menantunya kelak? Entahlah. Krystal saja tidak tahu perasaan Kai sesungguhnya padanya. Krystal menarik kasar lembaran tisu dari kotaknya yang ada di meja makan. Sedangkan eommanya? Ia masih terkekeh melihat tingkah putrinya. Untung saja dia belum menyajikan hasil masakannya di atas meja makan. Andai saja sudah, mungkin pagi ini mereka tidak akan sarapan.

Tak habis disitu, Krystal eomma terus menggoda putri satu-satunya yang ia miliki dengan kalimat yang sangat menjijikan. Menurut krystal. "Aigoo, putriku sudah beranjak dewasa. Sebentar lagi ia akan menemukan sang pangeran lalu meninggalkanku dan suamiku -yang notabene Krystal appa- menua sendiri di hari yang dingin dan gelap"

"Eomma! Hentikan! Atau aku akan mencium dan memelukmu tanpa henti!" Tawa Krystal eomma pecah mendengar ancaman itu. Krystal eomma berhenti meledek putrinya karena ia tak bisa berhenti tertawa melihat ekspresi cemberut Krystal. Ditambah lagi pipi Krystal semakin memerah ketika Krystal eomma mulai menggodanya lagi.

- - - -

"Luhan oppa!" Sang pemilik nama pun membalikkan tubuhnya pada seorang gadis yang memanggilnya.

"Ah Krystal! Kau datang?"

"Ne oppa"

Krystal sempat berdeham sebelum mengutarakan tujuan memanggil pria imut di hadapannya.

"Kau melihat Kai sunbae?"

Jelas sekali. Kai. Ia mencari Kai. Kemarin Krystal benar-benar tidak melihat Kai seujung kuku pun. Wae? Kenapa dia menghilang? Setelah mencium- Tidak, Setelah ia melumat bibir Krystal, ia tidak berani bertemu dengan Krystal sekarang? Tidak berani atau memang tidak mau menemuinya? Yang jelas dia sangat brengsek.

"Ku rasa aku akan membunuh Kai setelah ini" Krystal membulatkan matanya dan mengerutkan alisnya tidak suka. Rupanya Luhan mengerti arti dari perubahan ekspresi -yang menurutnya terlihat lucu- Krystal. Luhan berpikir bahwa Kai merebut Krystal darinya. Seharusnya Krystal datang kesini untuk melihatnya bukan Kai. Aigoo. Krystal tertawa kecil setelah mendengar kecemburuan Luhan yang tak berdasar itu.

FINE ; Kai CastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang