Tak cukupkah sebuah kepergian yang meninggalkan luka?
Mengapa kini harus bangkitkan lagi rasa kecewa?
Harus seberapa besar kecewa itu ada hingga kau sadar, kau penyebabnya?
Bagaimana bisa aku lampiaskan semua pada tulisan tak bermakna?
Tanpa kau sadar, terlalu banyak pertanyaanku di dalam kecewa.
Baik, lupakan.
Ini bukan curahan hati atau semacamnya.
Ini hanya aksara yang tak akan pernah kau baca.-Aku-
S28817

KAMU SEDANG MEMBACA
Sedenyut Nadi dan Harapan
PoesíaJika hanya tersisa sedenyut nadi, kata-kata apa yang akan kamu rangkai hingga menjadi sebuah harapan di ujung waktu? Atau lebih baik pertanyaannya begini saja Harapan apa yang timbul dalam benakmu hingga sedenyut nadi itu habis dan kau tak dapat mer...