Gila?

916 42 8
                                    

* SEAN POV *

Siang yang sangat ku dambakan dari hari biasanya. Kulangkahkan kakiku dengan cepat, tanpa henti hentinya senyuman yg hilang dari sudut bibirku.

"Aku akan mendapatkannya kembali"
Kau tau? Separuh jiwaku yg sempat hilang itu akan kutemukan kembali.

Ku percepat langkahku, dan segera masuk ke mobil. Aku tak bisa mengatakannya lagi. Aku sangat bahagia dia kembali padaku. Berpisah dengannya selama 5 tahun tak akan membuat cintaku berkurang sama sekali padanya. Walaupun yang dia anggap aku hanyalah sahabatnya. Ya kau tau. Aku mencintai sahabatku sendiri

Dddrrttt.. Ddrrtt....

"Halo?"

" Apa maksudmu? Kenapa kesana?"

" baiklah.. "

Betapa hancurnya hatiku? Mengetahui karyawan yang ku khususkan mencari dimana keberadaan wanitaku.
Ahh, bukan.
Dia hanya sahabatku berada di rumah sakit jiwa.

***

Sesampai di koridor Rumah Sakit Jiwa itu, kulangkahkan kakiku dengan cepat sambil berlari pelan, menyusuri semua ruangan ruangan dimana banyak sekali suara berisik tak jelas menurutku, ada yang menangis, ada yang tertawa, ada juga yang bertingkah konyol. Ah sial. Tempat apa ini? Tak mungkin Nadia-ku berada disini.

Langkah demi langkah ku lewati, dan ya.. Aku melihat James, karyawanku.


" dimana dia? " desakku dengan nafas tak karuan pada salah satu karyawanku yg khusus kupekerjakan selama 5 tahun ini

"Didalam tuan. Masuklah. Dan pastikan bahwa itu nona Nadia"

Tanpa merespon apapun. Ku langkahkan kakiku dan langsung memutar knop pintu tersebut.

"NAD..."

Kalimatku terhenti. Apa? Apa yg terjadi padanya? Kenapa dia begini? Siapa yg membuatnya seperti ini? Apa? Dia gadis pintar, tak mungkin dia seperti ini. Apa yang terjadi? Aku harus tau. Banyak sekali pertanyaan di otakku. Tapi takmungkin pertanyaan ini kutanyakan pada Nadia. Dia sedang tidak baik.

James, karyawan yg ku khususkan mencari Nadia mengikutiku dari belakang dan mulai masuk ke dalam ruangan.

"James, kau utang penjelasan padaku."

Tanpa peduli apa jawabannya james. Aku langsung memeluk wanitaku itu. Bukan, aku salah lagi ck . Dia hanya sahabatku

Nadia meronta, takut atau dia tak mengenalku lagi? Apa yg dimaksud Nadia? Hal itu tak membuatku melepaskan pelukanku darinya. Justru makin ku pererat. Aku jujur. Aku tak munafik. Aku merindukan sahabat yang kucintai ini

"Tolong tetaplah seperti ini nad, aku rindu padamu."

Gotcha! Kalimatku berhasil membuat Nadia diam mematung dan membulatkan matanya dengan sempurna. Dia tetap diam. Apa itu tandanya dia mengizinkan aku memeluknya? Atau dia takut padaku? Kembali ke pernyataan awal. Aku hanya ingin berpikir positif saja.

"Se... Se..Sean?"

Demi tuhan. Dia memanggilku. Apa aku mimpi? Dia benar benar mengingatku dan dia tak takut padaku. Prediksiku salah. Dia masih benar benar mengingatku.

" iya nad, aku disini. Kamu aman bersamaku. Aku akan selalu bersamamu. Jangan takut. Kita sahabat kan? "

"Ak.. Aku tak bisa bernafas sean. Lepaskan."


Ah apa aku menyakitinya? Terlalu erat kah pelukan ini? Aku tak sadar nad,  karna sangat bahagianya aku mendapatkan dirimu lagi di dunia ini.Maaf kan aku nad, aku terlampau memiliki rindu yang sangat dalam padamu.

Kulepaskan pelukanku dari dirinya. Dan mulai menatap lekap pada matanya.

"Nad selama ini kemana? Aku nyariin kamu kemana kemana. Kenapa kamu ninggalin aku?"

Apa yang ku tatap saat ini? Bukan lagi mata indahnya itu. Kulihat semua penampilannya, Tidak. Nadia-ku. Kenapa banyak luka di tubuhmu? Kenapa penampilanmu sangat berantakan? Aku tak suka kau begini.

Itu kalimat yang sangat menggangguku. Aku ingin segera menanyakannya pada Nadia, tapi jika salah langkah. Aku takut dia akan kenapa kenapa. Begini gini, aku sempat memperdalam ilmu psikis hehehehe.

Dan yakinku, Nadia sendiri yang melukai dirinya sendiri. Sudah pasti.

Nadia hanya diam mematung dengan tatapan mata menuju luar jendela kamar yang dia tempati. Kulihat dirinya, ahh nadia-ku, nadia-ku sedang hancur.

"Lupakan itu nad, aku bertemu denganmu kembali saja merupakan suatu anugrah terhebat dalam diriku"

Nadia mulai menatapku seakan ada banyak hal yang ingin dia katakan padaku. Aku tak ingin memaksanya saat ini untuk berbicara, aku tau kondisinya. Aku yakin suatu saat nanti dia akan menceritakan padaku apa yang tejadi selama 5tahun ini. Aku sangat penasaran..

"Ayo pulang bersamaku.. Kau tak sepantasnya disini nad." Nada lembut yang keluar dari mulutku ini entah kenapa berhasil membuatnya menangis.

"Maafkan aku, apa aku salah berbicara?" Lanjutku sambil mengusap pipinya yg telah basah karna air mata itu dan terus menatap dirinya .

"Aku, aku tidak normal, seann.."  Ucapnya dengan nada pelan hampir tak terdengar dibandingkan senggukan tangisannya itu.

Melihatnya seperti ini sungguh membuatku tak sampai hati. Kau bayangkan saja. Wanita yang selalu kau puja serapuh ini. Ada apa dengannya? Aku harus menguatkannya. Dan akan mengembalikannya pada dunianya yang sebelumnya. Wanita yg cerdas semasa kuliah ku itu. Aku yakin dia akan pulih, dengan berjalannya waktu

"Kau normal, kau masih sama seperti dulu." Ucapku berusaha untuk meyakinkannya, bahwa dirinya baik baik saja. Ya dia baik baik saja

"Ayo ikut aku, kita akan pulang ke rumahku. Kau bisa tinggal bersamaku" ajakku. Aku yakin dia mau untuk kali ini.

PLAK!


" PERGI! PERGI KAU, BANGSATTT"

ah, apa salahku? Kau baru saja baik padaku nad, kenapa kau menamparku? Salahku apa padamu?

•••••••


"Mungkin kau telah memiliki yang lain,
Apa kau menunggu lelaki lain
Yang menjemputmu? "

Sean Charles

______
Salam manis dari author❤️😂

Depressed Girl [Proses Pengeditan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang