*Nadia POV*
"Jadi kapan kau pergi? Kau jangan pernah lupakan aku ya. Apalagi keesokan hari aku melihatmu sukses. Kalau kau sombong.. Kutampar kau". Sedihku bisa hilang kan dengan bercanda. Soal rindu?? Aku bisa mengatasi rinduku padamu sean. Aku bisa.
"Hari ini nad.". Alah sean, jangan bodoh lah.. Kenapa sekarang? Aku belum siap kehilanganmu.
"Cepat juga ya, kenapa kau tak bilang kemarin? Kan aku bisa membelikan sedikit kenangan manis untuk kau bawa.". Ya.. Ya sean.. Agar kau TAK LUPA padaku.
"Hari ini juga kau akan memberikan kenangan manis itu nad." . Apasih maksudmu sean? Aku bahkan tak tau kau akan pergi hari ini. Aku tak punya apa apa sekarang untuk dijadikan kenangan. Ah dia ingin apa? Apa yang aneh aneh? Ah sean kau misterius.
Untuk menerutkan kening. Sepertinya pas untuk moment ini.
**
*Sean POV*
"Hari ini juga kau akan memberikan kenangan manis itu nad". Nadiaa, bukan saatnya diam dengan raut wajah begitu..
"Tutup matamu nad" . Kenangan manis itu akan kudapat dan tak akan kulupakan.
"Jadi sebenarnya aku yang ingin memberikanmu kenang kenangan atau kau? Untuk ap--" . Kau cerewet seperti biasanya, jari telunjukku ku letakkan tepat bibirnya, sebagai isyat agar dia diam. Kau harus serius saat ini nad. Aku akan pergi dalam waktu lama. Aku mencintaimu.
"Tak bisakah kau diam?" . Ucapku padanya, sontak ia langsung menggeser jariku dari bibirnya.
"Kau itu tak waras ya? Aneh masa iya aku yang ingin memberi kejutan tapi aku yang menutup ma-" . Nadiaaa, bekerjasamalah dengan baik saat ini. Tolong..
Dengan sigap ku potong pembicaraannya yang tak penting itu
"Jadi kau tak mau diam?" . Hahahaha mukamu lucu nad. Penuh dengan tanda tanya, kau semakin membuatku gemas padamu. Kau tau, setiap dektiknya cintaku akan bertambah padamu.
"Kau berisik.. Suka suka ku lah mau aku berbicara terus atau diam, kau banyak omong sean, lagian kau yang a---". Kau banyak omong nad.
-Cup-
**
*Nadia POV*
"Kau berisik.. Suka suka ku lah mau aku berbicara terus atau diam, kau banyak omong sean, lagian kau yang a---".
Apa apaan kau ini sean, kau memang sering menyuruhku diam, bahkan kau sering menutup mulutku dengan cara seperti penculik penculik di tv itu, membekam mulutku dengan tangan kokohmu itu. Aku tak biasa kali ini sean.
Kau menutup mulutku dengan bibirmu. Apa maksudmu? Ciuman kah ini? Kau berhasil membuat mataku terbuka sempurna sean. Aku ingin melawanmu saat ini juga. Tapi aku juga menginginkannya. Mungkin ini yang kau sebut kenangan manis dariku. Tapi apa kau akan mencium wanita lain selain diriku nanti disana?
Seanpun melepas ciuman itu.
Aku masih tetap dengan mata ku yang terbuka sempurna. Sungguh aku tak menyangka. Mungkin kah ini akan menjadi ciuman pertama dan terakhirku? Karna Sean-ku ingin pergi jauh dariku, bahkan untuk bertemu lagi aku tak yakin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Depressed Girl [Proses Pengeditan]
RomanceMencintai wanita depresi? Ya itu aku. Aku sempat kehilangannya, dan ketika aku mendapatkannya kembali dia sudah berbeda, kembalinya diriku malah menambah lukanya. Apa aku harus pergi? Atau tetap berjuang pada cintaku padanya? - Sean Charles °°°