Ke Masa Lalu Kita

448 28 2
                                    


" PERGI! PERGI KAU, BANGSATTT"

ah, apa salahku? Kau baru saja baik padaku nad, kenapa kau menamparku? Salahku apa padamu?

**

* Author POV *

Lelaki tampan nan gagah ber jas hitam ini, duduk di taman yang disediakan di Rumah sakit ini. Raut wajahnya terlihat sangat kusut, ya dia lah lelaki itu.

Badan tinggi, hidung mancung, dan mata hazel yang dipunya. Usianya masih 25 tahun. Masih sangat muda untuk dibilang sukses, tapi itulah dia. Terlihat sangat perfect. Belum lagi lelaki itu merupakan seorang CEO di perusahaan pencakar langit, yaitu Charles Crop.

Seorang pria tampan? Bilioner? Kenapa raut wajahnya terlihat kusut? Apa yang mengganggu dirinya? Tebaklah...

Flash Back (on)

Lelaki tampan dan seorang wanita cantik itu jalan beriringan di koridor kampus mereka, tidak henti hentinya puluhan pasang mata melirik mereka. Iyalah kau tau mereka siapa?
Sean dan Nadia,

"Nad, bisa ikut aku?" Mohon sean padanya. Tak menunggu waktu lama, Nadia pun dengan mantap mengangguk.

Tak ada obrolan penting disana, yang ada hanya Nadia yang sedari tadi berbicara tak jelas dan raut wajah sean yang aneh lah yang terlihat disana, merasakan hal itu, Nadia pun angkat bicara

"Kau kenapa diam terus? Aku aku saja yang mengoceh dari tadi. Mukamu juga terlihat gelisah. Ada apa? Cerita.. Aku disini" ujar Nadia dengan penuh kasih sayangnya pada sean.

"Ada yang ingin aku minta padamu."

"Apa? Kau mau kuajari pelajaran tadi? Kau tak mengerti kah sean? Aku lumayan mengerti tadi. Lalu apa kau tak membawa uang jajan hari ini? Atau juga sekarang kau ingin makan? Kau lapar? Kau mau makan kan. Ayo jika kau lapar aku ba--"

Belum selesai kalimat yang dikeluarkan Nadia dari mulutnya. Lantas Nadia tiba tiba terdiam. Kenapa??

* Nadia POV *

"Apa? Kau mau kuajari pelajaran tadi? Kau tak mengerti kah sean? Lalu apa kau tak membawa uang jajan hari ini? Atau juga sekarang kau ingin makan? Kau lapar? Kau mau makan kan. Ayo jika kau lapar aku ba--" . Aku langsung diam mematung. Terkejut? Ya.. Sean memelukku untuk yang pertama kalinya.

"Tutup mulutmu nadia. Kau cerewet sekali." Huhhh sean.. Aku memang seperti ini. Tak bisakah kau maklumi? Sahabatmu yang satu ini memang cerewet.

Aku diam, pasrah tentunya,
Tapi.....

"Sean.." Aku merasa bahuku basah. Apa sean menangis? Takmungkin.

"Tetaplah seperti ini. Aku menginginkannya untuk yang pertamakalinya nad." Begitu ya lelaki.. Menangis saja masih terlihat gagah, bahkan dia tak terlihat sedang menangis. Tapi bahuku merasa basah. Apa lagi jika bukan air mata sean?

"Cerita, kau kenapa? Jangan menangis.. Kau Sean Charles kan? Anak pewaris Charles Corp. Air mata tak pantas ada di matamu. Kau harus bahagia sean" . Yakinku padanya. Aku dan sean memang begitu. Suka membandingkan. Ya singkat ceritanya, aku suka ribut dengan sean, ujung ujungnya sean selalu mengatakan bahwa dialah pewaris satu satunya perusahaan itu, jadi siapapun kalah darinya. Iyalah sean.. Iyalah asal kau bahagia.

"Apa kau mencintaiku?"

Waahh.. Pertanyaan macam apa ini? Sean kau gila atau bagaimana? Pertanyaanmu berhasil membuatku terkejut setengah mati

"Ya, aku mencintaimu. Bukan bukan.. Uangmu, hahahahhahaa..." Aku sungguh sungguh tak faham. Apa yang dibicarakannya. Untuk mengalihkan grogi ku. Aku ajak bercanda saja tak apa kan?

Tak ada balasan dari sean sejak ku katakan kalimat tadi. Ia hanya menundukkan wajahnya melihat rerumputan yang kami duduki itu. Ahhh Tidak seann aku tak mencintai uangmu. Faham lah aku sangat tulus padamu sean.. Aku juga tak pernah suka kan, jika kau membelikanku apapun yang menurutku mahal. Aku taksuka hal itu. Aku hanya ingin aku dan sean tetap bersama. Kita sahabat sejati kan sean..

"Tidak sean, aku bercanda.. Kau kenapa ceritalah.."

"Aku ingin kau bersamaku selamanya" . Ya sean, aku juga ingin bersamamu selamanya..

"Kita akan bersama selamanya sahabatkuuuu.." Kenapa sean sesedih ini? Apa yang difikirkannya??

"Hanya sebagai sahabatkah? Aku sayang padamu nad"

Apa? Kenapa sean makin berkata tak jelas? Sean ini kenapa sebenarnya?? Aku tak tau harus berkata apa. Otakku mencerna setiap kata kata yang keluar dari mulut sean. Sean ini mulai gila sepertinya..

"Kau tidak kah? Sudah lama kita berteman. Apa kau tidak memiliki rasa apapun?"

Gila gila gila.. Aku bisa mati dibuat sean, dia berbicara apa? Aku tak paham

"Aku sayang padamu sean. Sekarang katakan. Apa yang membuatmu sangat sedih sekarang?? Katakan, aku akan membantumu". Deg deg deg.. Jatung tolonglah bekerja sama denganku saat ini.

"Masalahku saat ini adalah.." Sean menggantungkan kalimatnya dan mulai menatapku. Lekat, dan mulai mendekatkan wajahnya padaku, Sampai wajahnya hanya berjarak sekitar 8cm dari wajahku.

Deg deg deg

Sial ini apa? Kenapa jantungku berdegup kencang? Sean, kau apakan diriku?

"Masalahku, aku mencintaimu.. Dan akan pergi jauh darimu". Selesai sudah kalimat yangdi gantungkannya tadi. Tapi kenapa sekarang dia memalingkan wajahnya dan mulai menunduk kembali?

"Kau akan kemana?" . Jujur aku sedih setengah mati, Sean.

"Aku akan ke luar negri. Aku harus belajar banyak untuk kelanjutan perusahaan keluargaku."

Damn! Ahhh kau mengatakan apa sean? Aku ingin menangisss..Aku tak sukaa.. Bodoh aku harus kuat. Aku tak berhak egois sediri. Aku memang ingin bersama sean selamanya. Tapi tidak.. Ini demi Sean dan keluarganya. Aku harus menyupport nya. Bukannya menangis tak setuju akan kepergiannya.

"Wah.. Baguss, kau akan menjadi Sean yang sangat cerdas nantinya kan. Kau juga harus mengembangkan perusahaan keluargamu. Kau harusnya senang sean.. Kau akan jadi orang bermanfaat dalam keluargamu. Kau juga harus membuat negara kita maju karna punya dirimu. Semangatlah sean. Aku mendukungmu". Itu fake ya, fake. Aku tak setuju sebenarnya. Aku ingin ikut dirimu sean. Tapi keluargaku ada disini. Aku juga harus menjaganya.

"Ikutlah bersamaku nad". Aku ingin sean.. Tapi keluargaku? Tak aku harus menjaga keluargaku. Soal dirimu? Aku yakin kau bisa tanpaku.

"Jadi kapan kau pergi? Kau jangan pernah lupakan aku ya. Apalagi keesokan hari aku melihatmu sukses. Kalau kau sombong.. Kutampar kau". Sedihku bisa hilang kan dengan bercanda. Soal rindu?? Aku bisa mengatasi rinduku padamu sean. Aku bisa

•••••

"Kalau pilihannya kau bahagia atau diriku yang bahagia? Jelas aku katakan akulah yang ingin melihatmu bahagia. Aku yakin dengan masadepan yang cerah kau bahagia. Soal rinduku? Abaikan saja.. Aku bisa mengatasinya, sean"

Nadia Cyrus

____
Salam manis dari author😅

Depressed Girl [Proses Pengeditan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang