Luka baru Sean

292 24 7
                                    

Flash back (off)

* Author POV *

Sean tak henti hentinya mengeram frustasi. Dia menyesal meninggalkan Nadia waktu itu. Nadia harusnya ikut dengannya kan.. Agar dia bisa memastikan kalau Nadia baik baik saja bersamanya. Sekarang? Yang ada Nadia menjadi seorang wanita yang aneh.

Sean mulai berpikir. Apa yang harus dia lakukan sekarang? Nadia menamparnya tadi. Tapi kenapa?

Ah iya, Chornelia.. Teman dekat Nadia semasa kuliah dulu. Sean juga berteman dengan Chornelia, tapi dia tak sedekat dengan dirinya dan Nadia. Maklum saja, lelaki yang mendekati kata sempurna ini takbisa bergaul dengan wanita manapun selain Nadia.

Sean mengeluarkan handphone nya dari saku celananya dan mulai mengotak atik hanphone itu.
Dan mulai meletakkan hanphone nya tepat di telinga kanannya.

"James, aku ingin kau mencari tau dimana Chornelia Fillan. Teman Nadia semasa kami kuliah."

"..."

"Tak mau tau, aku memberi mu waktu 2 jam untuk mencarinya. Jika tidak kau tau akibatnya"

Tak menunggu jawaban James, Sean langsung mematikan telfonnya dan memasukkan handphone nya ke dalam sakunya kembali

Sean kau gila sepertinya..

Ya, begitu lah Sean. Dialah pria terganas di dunia ini kalau sudah menyangkut Nadia.

Sean terus menatap ke sembarang arah, sambil terus berpikir bagaimana selanjutnya.

Raut wajahnya berubah

"Ahhh .. Bodohnya aku kenapa tak bertanya dengan dokter yang menangani Nadia" . Sean tak akan bisa berpikir jernih untuk kali ini. Bagaimana tidak? Nadia menamparnya tadi. Semakin membuat Sean penasaran. Salah apakah dia?

**

Sean berjalan melewati koridor Rumah Sakit Jiwa dimana Nadia berada. Kakinya melangkah langsung keruangan dokter. Ya di atas pintu itu tertulis, Dr. David Edward.

Tanpa berfikir panjang. Sean memutar knop pintu itu dan langsung melangkahkan kakinya masuk kedalam

Terlihat disana David sedang duduk menatap layar laptopnya.

"Bisakah ketuk pintu dulu? Apa kau pasien baruku?" . Ah dokter, kau tak kenal dia siapa? Pak dokter ini juga gila sepertinya.

Sean hanya berdehem pelan, dia tak mau banyak membicarakan hal tak penting. Sean langsung menduduki kursi yang ada di depan matanya. Sean duduk tepat menghadap David. Hanya meja panjang itulah pemisah mereka

"Pasien baruku berjas? Wah aku mendapat hal baru dalam kejiwaan. Seseorang yang kurang waras mencoba menutupi dirinya dengan sebuah pakaian ala pebisnis? Aktingmu bagus." . Pak dokter itu sebenarnya tau, itu Sean Charles. Siapa yang tak kenal Sean? Bahkan hari harinya dokter itu melihat wajah wajah Sean sajalah yang ada di layar televisi.

Dokter itu hanya bingung. Apa yang Sean Charles inginkan?

* David POV *

Depressed Girl [Proses Pengeditan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang