Maaf ya temen temen, aku baru sempet update. Maklum aja anak kelas 12😂 happy reading.. semoga kalian sukaaaa, tetep support aku yaa, jangan lupa di vote timekaseee
°°°°°°
"Cepat sedikit, aku juga harus pergi melihat Sean." .
Chornelia memasuki mobil Willy, Willy pun berjalan ke pintu sebrangnya, kursi pengemudi.
Tak ada obrolan penting disana, yang ada hanya suara radio dengan volume kecil yang sedari tadi membeberkan informasi bahwa pemilik Charles Corp kecelakaan.
Suasana di mobil itu sangat sunyi , sungguh sunyi.
Mobil Willy berhenti tepat di rumah Chornelia, rumahnya tak terlalu besar, mungkin hanya sekamar willy.
"Apa ini rumahmu?" . Tanya Willy penasaran, wajar saja. Apa iya teman Nadia dan Sean ini keluarga menengah kebawah?
"Iya, kau masuklah dulu. Akan kubuat secangkir teh untukmu." . Ajak Chornelia dengan senyum yang tak hilang dari sudut bibirnya.
"Ah tak usah, aku harus bertemu Sean saat ini." . Ucap Willy manis dengan senyuman khasnya.
"Terimakasih telah mengatarku. Kau sangat baik". Ucap Chornelia sembari membuka pintu mobil itu dan keluar dari mobil Willy.
Willy hanya tersenyum, Chornelia menutup kembali pintu mobil itu dan berdiri di agak jauh dari mobil Willy,
Willy melajukan Mobil nya dan mulai menuju ke Rumah sakit ditempat Sean berada.•••
- Author POV -
Sudah 3 bulan Sean tak bangun dari tidurnya, waktu yang cukup lama untuk Sean tidur.
Willy masih setia menemani Sean, perusahaan yang Sean pimpin sekarang ditangani oleh Willy, ia mengerjakan semua tugas yang harusnya Sean lakukan. Bagaimana tidak? Sean sedang tidak baik, dia masih setia berbaring diatas kasur empuk itu. Badannya sungguh memprihatinkan. Banyak sekali selang selang yang akan membantunya sadar. Tapi, itu tak membantu sama sekali buktinya Sean belum bangun sampai saat ini.
"Sudah tepat 3 bulan Sean, sadarlah.".
Erang Willy, sebenarnya dia tak tega Melihat Sean seperti ini. Ia melihat sepupunya terbaring lemah tak berdaya seperti ini, apalagi dia tau. Lelaki yang terbaring lemah ini banyak sekali membantunya.Tangan Sean mulai beraksi seakan ia sudah sadar, Sean mengerakkan jari jari kekarnya dengan perlahan-lahan, sepertinya ia benar benar akan sadar.
Melihat itu, Willy mulai panik bahagia, apa mungkin sepupunya ini akan sadar? Mungkin saja.
"Dokter dokter.. aku harus memanggil dokter Sean." . Langkah panik Willy kini mengarah ke luar pintu ruangan tempat Sean dirawat. Tapi tiba tiba langkahnya terhenti.
"Ah, percuma ada itu. Kenapa aku jadi panik sendiri". Willy berpikir untuk menenangkan dirinya sekarang ia menekan bel disebelah kasur empuk Sean. Tombol itu di khususkan untuk memanggil dokter Sean. Mungkin saja..
Taklama ketika Willy menekan bel itu, dokter yang menangani Sean datang.
"Kau keluarlah tuan, aku akan memeriksa tuan Sean." . Kata dokter itu. Tapi tunggu, sepertinya Sean sudah membuka matanya.
"Ak...uu... Ing..in Nad.. Nadia." . Ucap Sean kali ini. Sungguh lirih suaranya, siapapun yang melihat dan mendengar Sean pasti akan merasa iba, sungguh kasihan dirimu Sean.
KAMU SEDANG MEMBACA
Depressed Girl [Proses Pengeditan]
RomanceMencintai wanita depresi? Ya itu aku. Aku sempat kehilangannya, dan ketika aku mendapatkannya kembali dia sudah berbeda, kembalinya diriku malah menambah lukanya. Apa aku harus pergi? Atau tetap berjuang pada cintaku padanya? - Sean Charles °°°