Kegemasan Biyyu

270 53 30
                                    

Hari ini adalah hari ke-7 Ata dan Biyyu pulang bersama. Bukannya merasa kesal, Ata malah merasa nyaman di dekat Biyyu.

“Aku benci Biyyu, ya?”

Biyyu tersenyum sambil memasangkan tali sepatu Ata yang terlepas beberapa detik lalu. Senyum yang entah kapan akan pudar.

Biyyu mengakhiri pekerjaannya, “Mana pernah Kak Ata benci Biyyu. Emangnya, Biyyu yang manis ini pantas dibenci oleh kakak cantik ini?”

Biyyu menatap dengan tenang kakak perempuannya ini. Cantik sekali.

“Kak Ata, jangan pernah benci Biyyu.”

Ata tidak menjawab. Toh, kenapa dia harus benci selagi tidak alasan untuk membenci. Apakah sebelum keadaan ini Biyyu adalah sosok menyebalkan seperti Gabriel?

Biyyu tetap tersenyum, “Kakak senang punya pacar kayak Kak David?”

“Sedikit, mungkin,”

“Kenapa? Kak David kan ganteng, murah senyum, keren juga. Emang Kak Ata engga ngerasa nyaman?”

Ata jadi gemas sendiri. Kenapa Si Manis ini malah bertanya seperti itu, “Kamu kenapa jadi tanya ke arah mana-mana sih?”

“Kan siapa tau aja Kak Ata ngga nyaman sama Kak David. Jadi, aku kan bisa gantiin Kak David.” Ujar Biyyu dengan entengnya.

Ata tidak mengerti kenapa Biyyu mengatakan hal seperti itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ata tidak mengerti kenapa Biyyu mengatakan hal seperti itu. Tapi, semua yang dikatakan Biyyu memang sangat menggemaskan menurut Ata.

“Manis banget. Biar apa gantiin David?”

Biyyu menatap Ata, “Biar selalu disayang Kak Ata. Boleh kan kak?”

Mungkin jika dia hidup tanpa Biyyu. Akankah ada yang tulus menyayanginya?

sastagatra, jongho ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang