MW. Satu Jurusan

8 1 0
                                    

Semakin lama kelas semakin ramai, para mahasiswa dan mahasiswi pun mulai berdatangan satu persatu.

"Ntan, jam berapa sih ?" Tanya keyla yang membuat intan membuyarkan pikiran dari lamunannya.

"Yaelah, lo kan punya jam punya handphone nanya gue lagi." Intan mendengus kesal.

"Hahaha, maaf intan abis dari tadi gue liatin lo bengong mulu, kesambet setan kampus baru tau rasa lo." Keyla dengan nada meledeknya.

"Ah yang ada setan yang takut sama gue."

"Wooy la, lo liat apa si" intan mengibaskan tangan di depan wajah intan yang tiba tiba saja melongok

Duh jangan jangan ini anak yang kesambet mampus gue.

"Intaaan, lo liat cowok di samping gue yang gondrong ?" Bisik keyla

Mata intan mencari laki laki yang di maksud oleh keyla. Dan yups ketemu.

"Loh, cowok itu kan ?" Tanya intan heran.

"Iya, cowok yang ketemu kita di awal pertemuan maba loh" sambung keyla

"Wah dia kelas diploma 3 juga ya" seru intan

Mereka terus memandangi laki laki sipit itu.

"La, lo tanya gih namanya." Intan menyenggol bahu keyla dan menggodanya.

"Kenapa? Jangan bilang lo malu. La jaman sekarang tuh jaman dimana cewek ngejar laki la hehe." Seru intan yang menggodanya terus.

"Iya itu cewek jaman sekarang, tapi gue gak gitu keles." Sambung keyla kesal.

"Jangan gitu ah, nanti kejadian aja lo la."

"Ssstttt, berisik lo ntan gue sumpel mulut lo pake bangku kampus nih. Kita dengerin aja tuh dosen ngabsen kita biar gue tau namanya."

Dosen jam pertama pun datang. Dan mulai memperkenalkan dirinya kepada mahasiswa dan mahasiwsi di kelas D3 dan mengabsen setiap maba.

Daan ini lah waktu yang dinantikan keyla.

"Radisa jaya"

"Hadir pak." Seru si mata sipit.

"Oh jadi namanya radi." Seru intan yang juga menyimak.

"Radi, handsome." Dengan kedua mata keyla yang berbinar seperti mata kucing yang sedang memohon dan kedua pipinya yang memerah.

"Apa si lo la lebay banget deh." Intan tiba tiba menoyor kepala keyla.

"Duh ntan, sakit tau. Dasar kecebong kali sirik ae lu." Seru keyla meledek intan.

********
Waktu tepat menunjukan jam 13.00 saat nya intan dan keyla pulang.

"Key, tunggu." Panggil teman satu ruangannya. Chika ayunda.

"Mmh, ya ?"

"Gue chika, kita kan satu ruangan nih satu kelas ada 20 pasti lo lupa nama gue ya kan." Chika menyeringai.

Chika ayunda cewek satu jurusan satu kelas yang tercantik menurut chika. Dengan gigi yang dihiasi oleh besi anti karat. Rambut lurus panjang sebahu, kulit putih dengan mata yang coklat.
Ahh sempurna.

"Ya hehe, gue emang lupa. Anyway ada apa ya ?"

"Oh iya lo sama intan ikut jadi panitia makrab nyok."

"Panitia ?" Ucap intan dan keyla berbarengan.

"Iya, kebetulan kita kan mahasiswa reguler pertama. Gak ada senior jadi ya panitianya kita - kita juga key." Ucap chika menjelaskan.

"Oke kita siap." Intan dengan nada semangatnya.

"Kita maksud lo gue juga ?" Tatap keyla heran pda intan.

"Iya lah, lo gak mau ?"

"Mau lah, pengalaman kan gue ikut kok chika tenang aja."

"Oke semua deal ya. Besok kita rapat pas kelar kelas yak."

"Tempat?"

"Duh gue belum nanya lagi sama ketuanya. Gue minta nomer whatsapp kalian deh, gue masukin group makrab ya." Chika menyodorkan handphone nya.

*****
Aku terbaring di kasur kecilku yang hanya muat untuk satu orang, dengan warna cat ungu dan hiasan ungu lainnya yang menghiasi kamar kecil ku.

"Keyla!" Seru mami ku

"Iya ma," sahutku malas
Duh mami gak tau apa ya gue ngantuk banget ini.

"Cepat kesini dan bantu mami."

"Duh, mam gak nanti aja aku ngantuk. Tadi di jalan macet banget mami tau lah cibubur dan cileungsi gak sesepi dlu." Keluh ku kesal.

"Sudah, bantu mami dulu. Antar baju ini ya. Nanti kamu baru tidur."

"Iya mam," aku mengambil kunci motor ku. Dan mengeluarkan dari bagasi dengan bermalas malasan.

****
Kembali ke dunia kapuk ku,
Aku merebahkan badan ku dan mulau memejamkan mataku yang tadi sempat tertunda.

*triiingg*

"Shit siapa si, baru mau mimpi duh bodo ah." Aku menutup handphone ku dengan bantal ku.

*****
17.00
Jam pun sudah menunjukan bahwa matahari sudah menenggelamkan sebagian wajahnya.

"La, bangun sayang. Udah sore mandi gih bau gitu." Ucap mami dengan membelai kepala ku.

"Iya, mam." Aku pun terbangun dan duduk sambil mengumpulkan nyawa nyawa yang masih tertinggal di alam mimpi.

Apa yang di lakukan setiap anak muda kalau bangun tidur ?
Yup ! Mencari handphone, ku raba raba bawah bantalku dan hup ketemu.

Aku melihat pesan whatsapp yang sedari tadi menganggu tidurku.

Group panitia makrab ?
Kulihat beberapa anggota di sana dan ya, aku melihat radi ada di group.

"Aah, pangeran gue." Celotehku.


Cerita kedua ku, setelah cerita pertama buntu :D
Dan upload yang udh lama gak upload" karena baru sempet euy :D
Buat kalian yang udah baca, please bantu kasih masukan ya jangan lupa vote, dan komen makasih :*


My WishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang