MW. Pertemuan

5 1 0
                                    

Setelah berunding dengan intan, keyla pun memutuskan untuk menuruti kemauan intan. Sejujurnya keyla pun penasaran dengan sosok mantannya yang sudah tidak bertemu 2 tahun yang lalu.

Cemas itulah yang keyla rasakan cemas jika rasya semakin tampan, cemas jika rasya meminta balikan lagi dan cemas jika rasya berbuat yang tidak-tidak.

Mata kuliah terakhir pun telah usai. Keyla beranjak pergi dari ruangan yang sudah membuatnya sesak karena hari ini mata kuliah yang sangat keyla benci. Yang berhubungan dengan rumus atau apalah itu, ya itu tidak jauh dari matematika hanya saja matematika ini ada tambahan katannya di belakang 'bisnis' matematika bisnis.

Keyla melangkah cepat saat melihat jam tangan gold menempel di pergelangan tangannya. Tepat pukul jam 01.45. Keyla tergesa-gesa. Dan tiba-tiba keyla terpeleset oleh ranting pohon yang ada tepat di depannya. Akibat tergesa-gesa keyla tidak melihat sejak kapan ranting pohon itu tergeletak manis.

Keyla berharap ada pangeran atau penyelamat hidupnya seperti cerita novel romantis atau FTV. Namun naas itu hanya khayalan keyla.

Bruuk.

"Aww," keyla meringis kesakitan dan mencoba bangkit dari posisinya yang jatuh terduduk.

"Key, lo.. gapapa ?" Tiba-tiba radi memberikan sebelah tangan kanannya untuk membantu berdiri.

Sebelum keyla mengambil pertolongan tangan dari radi, dia celingak celinguk memperhatikan sekitarnya.

Untung sepi, gak malu-malu amat gue kalo cuman radi yang liat. Batin keyla
Dan lebih intan gak masuk karena sepupunya nikahan. Coba intan ada pasti dia udah ketawa puas banget gue jaroh begini.

Keyla menarik tangan radi, dan posisinya sekarang sudah berdiri tegak.

"Hehe, gapapa kok rad." Keyla menggaruk tengkuknya.

"Kalo jalan lo liat depan lo ada apa key jangan main melesat aja." Radit terkekeh kecil.

"Jahat banget si lo rad, malah ketawa begitu. Untung disini sepi cuman ada lo doang. Coba kalo rame." Keyla melipat bibirnya menyesali kebodohannya sendiri.

"Sorry key. Lo mau ke parkiran ? Bareng yuk." Ajak radi dan meraih tangan keyla.

Keyla termenung sesaat. Menatap punggung radi heran. Ada apa gerangan dengan sosok radi yang seperti ini ?

****
Sudah jam dua lewat lima telat lima menit. Gapapalah ketemu mantan kok bukan mau janjian ama pejabat tuturnya dalam hati.

Hari ini keyla mengenakan kostum kemeja biru gelap panjang dengan polkadot hitam yang menghiasi setiap celah di kemejanya dan perpaduan rok hitam selutut dengan sepatu cats berwarna putih dan rambutnya yang di kuncir kuda. Tak lupa satu tas yang bertengger di pundaknya. Tas yang tidak terlalu besar. Hanya memuat satu note kecil, pulpen, ponsel dan powerbank. Entahlah keyla ini niat kuliah atau mau mejeng.

Keyla berjalan memasuki KFC dan mencari sosok rasya disetiap inci ruangan itu.

Dan tatapannya berhenti saat melihat seorang laki-laki memakai kaos biru gelap, celana jeans hitam dan separu sneakers biru dongker. Wajahnya yang serius menatap kearah ponsel yang di genggamnya. Dengan wajah yang bersih, hidung mancung. Dan mata yang cokelat, hangat menatap keyla.

Ya! Itu rasya.

"Ehm." Keyla berdehem mencoba untuk tidak menatap mata rasya secara intens.

"Loh key, sejak kapan lo disitu ?" Tanya resya heran dengan keberadaan keyla sudah berdiri di depannya.

"Baru kok."

"Duduk key, lo mau duduk disamping gue atau dep--." Belum sempat rasya menyelesaikan pembicaraan keyla secepat kilat menjawab.

My WishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang